07. Masih Pagi Jangan Ganggu!

169 83 91
                                    

happy weekend readers,
hiasi weekend kamu dengan lavanolio
kuy buruan dibaca

° ° ۝ ° °

KEDATANGAN Arga dan Haga ke lapangan SMA Garuda Satu langsung disambut dengan adegan pergelutan empat kutu kupret. Antara Ghara dan Rean, Lucas dan Geo.

Kalau Vano dan Daffi? Kedua orang waras itu hanya berdiri di pinggir lapangan, dengan hoodie yang membalut tubuh dan tudung yang menutupi kepala mereka.

"Gua anggota kepercayaan sekaligus kesayangan Arga dan Haga. Karena alasan itu jadi gua lah yang berhak untuk memulai." Ujar Lucas.

"Gua ini lebih tua ketimbang lo bertiga, jadi gua yang main lebih dulu." Ujar Geo.

"Gua wakil ketua osis loh, kalau kalian lupa. Gua yang ngatur siswa siswi SMA Garuda Satu. Gua udah ada basic memimpin. Jadi harus gua yang mulai dulu." Tutur Rean.

"Gak bisa begitu. Kita mau main basket, dan gua wakil ketua dari tim basket sekolah. Jadi harus gua dulu yang main." Ucap Ghara.

"Gua anak dari ketua RT, gua wajib duluan!" kata Lucas asal.

"Gua anak dari ketua RW, pangkat Papi gua lebih tinggi ketimbang lo, Cas!" ujar Geo.

"Bapak gua kepala rumah tangga, mau apa lo berdua?!" ujar Rean.

"Bapak gua bapak rumah tangga, mau apa lo bertiga?!" tutur Ghara sebagai penutup perdebatan.

"HAI GUYS!" sapa Arga kepada semua anggota inti The Royal.

"Keliatan akur banget sih kalian. Sampe bawa-bawa RT RW segala. Lagi mau ngapain emangnya? Mau bangun rumah bersama? Kok Vano dan Daffi gak diajak?" ucap Haga.

"Gua gak mau. Gua masih sayang mental," ujar Daffi menanggapi ucapan Haga.

"Kalo dari gua pribadi si... gak ada minat," ujar Vano.

"Udahlah, main sama lo bertiga ribut mulu, kagak mulai-mulai. Gua gak jadi ikut, mau makan aja," tutur Rean setelah melihat kantong belanjaan yang dibawa Arga.

"Yee, giliran soal makanan aja, cepat lo. Gua ikut deh, Re."

"Yee, lo juga sama aja kek Rean, Ghar. Gak ada beda. Jadi kita berdua aja yang ma-,"

ucapan Geo terpotong oleh teriakan Lucas yang minta di sisain snack, "JANGAN DI ABISIN! SISAIN GUA JUGA DONG!"

Geo hanya bisa menatap kepergian Lucas yang lebih memilih makan snack ketimbang main basket bersama dirinya. Ia pun langsung berucap, "Gua kira kita spesial, Cas."

° ۝ °

"ARGAAA!" teriak Karaya sembari berlari menghampiri Arga yang tengah berjalan beberapa meter di depannya.

"Arga! Kenapa lo gak jawab panggilan gua, sih?" ujar Karaya setelah berhasil menyetarakan langkahnya.

Arga pun melihat sekilas kearah Karaya, sepersekian detik ia langsung kembali menatap ke depan.

Saat ini Arga tengah berjalan sendiri, karena Haga masih ingin berada di kelas IPS. Katanya ia ingin membahas masalah organisasi bersama wakilnya, Rean.

"Argaa!" rengek Karaya kemudian menghadang Arga dengan berjalan di depannya dan tangan yang ia rentangkan.

"Masih pagi, Kar."

"Selamat pagi juga calon pacarnya Karaya," ucap Karaya cengengesan. Kuping lo bener-bener ya, Kar.

"Terserah." ucap Arga kemudian melewati Karaya begitu saja.

"Ar? Arga?! Kenapa lo cuek banget sih sama gua?"

Arga sampai di bangkunya, ia mengeluarkan komik dan earphone dari dalam tasnya. "Jangan ganggu gua."

"Kenapa?"

Arga tak menyahut ia masih sibuk memasangkan earphone di telinganya.

"Misi. Ini bangku gua," ujar Haga yang tiba-tiba datang.

"Pinjem dulu kenapa, sih. Gak akan gua telen juga kok," ketus Karaya, yang terbawa suasana karena Arga yang gak menanggapi dirinya.

Haga menghela napas panjang, "Lo pindah ke tempat lain aja. Gua mau duduk."

"Iya-iya. Tuh, bawa pulang aja bangkunya. Gak perlu gua," ujar Karaya sambil bangkit dari duduknya

"Suka-suka gua. Gak usah ngatur."

"Lo-. Lo bener-bener ya! Semua cowok sama aja."

"Gak semuanya sama kok. Solihun noh contohnya. Lo mending sama Solihun aja, gih. Gua jamin dia gak akan selingkuh, gak akan cuek. Liat aja muka polosnya itu," tutur Haga.

Karaya langsung menengok ke arah bangku pojok. Menampakkan Solihun yang tengah mengelap ingus di hidungnya. Solihun yang merasa diliatin pun akhirnya menengok ke arah dirinya, Solihun pun langsung memasang ekspresi cengiran kudanya.

Karaya langsung memutuskan kontak matanya. Kalo lama-lama, takut sawan pikirnya.

"Lo jangan asal ngomong! Masa iya dari Arga langsung ke Solihun. Jomplang dong namanya," ucap Karaya.

"Kalo lo cinta sama dia, why not?"

"Dih. Gak deh. Mending gua sama lo, daripada sama Solihun."

"Ngomong apa sih lo. Jadi cewek yang konsisten dong. Kalo udah sama Arga ya Arga aja, gak usah sama Haga juga." pungkas Haga.

"Bodo amat. Suka-suka gua dong. Udahlah, gua mau balik ke bangku gua."

"Silahkan. Gak ada yang peduli juga kok. Tenang aja," tutur Haga.

Karaya memasang wajah sinis ke Haga. Kemudian langsung melenggang pergi.

"Lo nemu cewek kek begitu dimana si, Ar?" tanya Haga yang geleng-geleng sendiri melihat kelakuan Karaya.

"Gua juga gak tau. Tiba-tiba nempel aja. Gua juga gak paham asal muasalnya dari mana," tutur Arga dengan mata yang masih fokus ke komiknya. Komik mulu ih, readers nya kapan?

"Tapi dia lumayan cantik si, Ar. Lo sama sekali gak kepincut sama dia?"

"Gak."

"Yakin lo?"

"Hmm."

"By the way, Kita udah lama gak ke markas. Lo gak ada niatan buat ngumpulin anggota The Royal yang lain?" tutur Haga.

"Nanti malem aja gimana?"

"Gua setuju. Nanti gua kabarin di grub."

° ° ۝ ° °

gimana bab ini kawan?
jangan lupa tinggalin jejak
kalo ada typo tandain.

oh iya, inti the royal udah ada instagram loh
udah deh, segitu aja
see u

Minggu, 09 Juli 2023

LAVANOLIO : The Leader of RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang