08. Are You Oke, Karaya?

160 77 96
                                    

seperti biasa, tinggalkan vote dan komen....
hati-hati dijalan...
selamat membaca kawan...

° ° ۝ ° °

MARKAS The Royal Gang's malam ini terlihat lebih ramai dibandingkan malam-malam biasanya. Karena 205 anggota dari The Royal yang berasal dari beberapa penjuru kota di Indonesia berkumpul. Jika di hari-hari biasa mungkin hanya berkisar 40 an anggota yang datang ke markas.

Para anggotanya pun sampai tersebar di dalam dan luar markas. Saking banyaknya. 205 loh guys bayangin. kalau mau buat desa cukup kan ya? terus ntar ketua RT RW nya Lucas sama Geo iya kan?

Biasanya acara perkumpulan seluruh anggota ini diadakan Arga satu hari sebelum kegiatan rutin The Royal dilaksanakan. Kegiatan rutinnya apaan tuh, Thor? Temukan jawabannya di next chapter iyaa. Ceilah main tebak-tebakan segala. Lanjut.

Kita fokus ke sebelah kanan markas. Dimana anggota inti The Royal berkumpul. Kecuali Arga, Haga dan Daffi yang masih berbincang-bincang dengan anggota yang lain.

Vano, Ghara, dan Rean yang berada di area pemanggang daging. Geo dan Lucas yang berada di seberangnya, mereka sedang menyiapkan minuman untuk para anggota.

"Jangan lo makanin mulu kenapa si, Re," tutur Vano dengan nada yang sedikit terdengar frustasi karena Rean yang terus-terusan memakan daging yang dia panggang.

Padahal sudah hampir dua puluh menit dirinya berdiri sambil bersusah payah membolak-balik daging, tapi yang terkumpul hanya satu piring. Itu pun cuma setengah.

Rean tidak mendengar, ia masih sibuk makan. Untungnya di sebelah Rean ada Ghara yang pendengarannya masih normal. Ia pun segera memberi tahu Rean, "Woi, Re!"

Rean pun menengok dengan tangan yang memegang garpu, mulut yang masih sibuk mengunyah, mata yang melebar dan alis terangkat, seolah mengisyaratkan 'Kenapa?'

"Lo belum kenyang juga, Re? Bantuin dulu, ntar baru lanjut makan," tutur Ghara.

Rean mengangguk, "Bentaran ya, nanggung nih dikit lagi."

"JANGAN BANYAK-BANYAK NGASIH SIRUPNYA ANJIR!" seru Geo kepada Lucas di seberang.

"Diem aja deh lo! Gak manis ntar," ujar Lucas.

"Cobain dulu! Baru lo boleh bilang gak manis."

"Ini dari warnanya aja masih keliatan jelek, Ge. Gak mencolok begitu. Ntar malah gak ada yang tertarik."

"Gampang itu mah. Ntar orang-orang yang mau minum kita tarik abis itu kita colok matanya."

"Wah, psikopat si lo Ge," tutur Lucas dengan tangan yang masih tergerak menuangkan sirup.

"UDAH!" peringat Geo sembari mengambil botol sirup dari tangan Lucas.

"WOI LO BERDUA BERISIK! Gak ngerti kalo di sini panas apa?!" ujar Rean yang pada akhirnya membantu Vano dan Ghara memanggang juga.

"Udah lanjutin aja. Gak waras mereka berdua itu," tutur Ghara kepada Rean. Saat ini dirinya tengah makan bersama dengan Vano. Konsepnya emang gantian begitu.

"BIARIN! FOKUS AJA SAMA PANGGANGAN LO ITU, NTAR KEBAKAR! " balas Lucas.

"Kan emang konsepnya dibakar norak!" ujar Geo.

"Udah sih, biarin aja gua mau ngomong apaan kek."

"Gak jelas lo. Buruan cobain tuh minuman."

"Lah kok gua?"

"Lah? Lo sendiri aja ragu. Gimana gua."

"Udah, suruh yang lain aja buat cobain." tutur Lucas.

Geo yang melihat mangsa pun langsung gercep memanggilnya, "Bang Ben?! Sini bentaran, Bang!"

LAVANOLIO : The Leader of RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang