0.20

730 34 4
                                    

Hakim mengetuk palu, hal itu menandakan hari ini Rajendra dan Karina resmi bercerai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hakim mengetuk palu, hal itu menandakan hari ini Rajendra dan Karina resmi bercerai.

Jujur, dengan tindakan kedua anaknya yang sangat keras kepala membuat Vahma sangat diladang emosi.

Mereka keluar dari gedung tersebut, lalu berpamitan. "Bye, ndra. Semoga dipertemukan dengan yang lebih baik." Ucap Karina dengan senyum simpulnya.

Rajendra hanya melirik Karina. 6 bulan bersamanya sangat membekas diingatan Rajendra. Memori yang tak akan ia pernah lupakan sebelumnya.

Vahma melirik keduanya, tampaknya ada yang menjanggal..

"Hush, udah ga ada ikatan pernikahan lagi!" Ucap Vahma membuyarkan lamunan mereka. Lalu ia menarik tangan Rajendra untuk memasuki mobilnya.

Karina tersenyum puas, sekarang, di dunia ini dirinya tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Aarav一ayahnya mengusir nya dari rumah.

Ya, Karina paham akan hal itu. Tapi bagaimana pun juga Karina adalah anak dari Aarav bukan? Seharus nya Aarav tidak melemparkan kata-kata yang cukup membuatnya terpuruk, bagaimana pun juga, Karina tetap darah daging Aarav.

"Gimana penyelidikan nya?" Tanya Karina ke sebrang telepon.

"Cukup baik.. tapi kayaknya kamu harus kesini lagi deh."

Karina mengambil nafasnya pelan. "Ada apalagi?"

"Mereka nyerbu."

"Sialan."

Oh, ya tuhan? Baru juga satu persatu masalah selesai. Dan sekarang? Harus ditimpuk lagi?

"Tenang Rin.. jangan ngebut."

"Gimana gue mau tenang kalo markas lagi diserbu!!一bangsat!!" Umpatnya ketika menabrak mobil mantan mertuanya.

"Hati-hati. Jangan sampai ngecelakain kendaraan lain."

Karina langsung berbelok arah, dimana dirinya akan memotong jalur nya, agar lebih dekat. Jalanan disana cukup menyeramkan, dengan tanjakan yang dibawahnya terdapat logak-logak dan bebatuan. Tentu saja, Karina harus lebih waspada dengan jalanan tersebut.

"Mereka gimana sekarang?"

"Mereka一AHHHHHHH."

Sambungan telepon diputuskan sepihak.

Sialan. Keadaan makin tidak kondusif, di tambah mobilnya yang menyangkut di logak besar. Sudah berusaha untuk keluar dari logak tersebut, tak bisa. Terpaksa Karina harus berlarian ke arah markas. Sekitar 300 meter lagi. Karina membawa senjatanya, pistol dan parang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gara-gara lo!  (Jeno一Karina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang