0.15

419 40 0
                                    

Seminggu setelah kejadian tara meninggal, semua kembali normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu setelah kejadian tara meninggal, semua kembali normal. Keluarga besar dari Rajendra yang perlahan-lahan menerima Sakya karna tuntutan Appa, Rajendra yang mulai belajar mengelola ESS group, Karina yang mulai sibuk karna pemilihan ketua Vergas, dll. Semua kembali ke awal, seolah-olah melupakan kejadian minggu lalu.

Ngomong-ngomong pihak keluarga juga memutuskan untuk tutup mulut atas penembakan Tara. Pihak keluarga juga telah memberikan uang sebesar 200JT kepada korban. Kesepakatan gila itu membuat tenang kehidupan keluarga Essefie. Appa juga sekarang mulai sibuk karna pemindahan kepemimpinan ESS group.

CEO ESS group itu Appa. Belum pindah ke tangan anak-anak mereka. Appa memang dari dulu sudah ada niat, untuk menjatuhkan perusahaan nya ketangan cucu nya. Dari pihak anak-anak Appa, mereka tidak ada masalah. Tapi dibalik layar, mereka menyerang saudara-saudari nya. Ntah itu dari sikap atau perkataan yang membuat menjatuhkan diri saudara-saudari一ralat musuh mereka.

Appa sendiri sudah tau hal itu, namun Appa yakin. Dengan seiring berjalannya waktu, mereka perlahan-lahan akan mendapatkan ganjaran yang lebih, lama-lama juga mereka akan merenungkan perbuatan nya sendiri. Appa sudah tau karakteristik anak-anak nya itu. Dan soal perkelahian cucu-cucunya Biarlah selagi tidak berlebihan. Bila perlu juga, Appa pasti akan turun tangan, untuk menjaga kerukunan keluarganya.

Sementara itu di mansion Darmesta, ada Naresh dan Charmila yang sedang berdebat.

"Naresh! Pakein bayi popok tuh bukan kayak gitu!" Ujar Charmila, mengambil alih popok yang dipegang naresh.

''Yaaakkk! Manne, yang nyuruh aku gantiin Sakya popok. Aku gatau apa-apa, aku nurut aja!"

"Wah naresh. Udah berani ya kamu sekarang lawan manne." Charmila melempar popok Bekas kotoran Sakya ke wajah Naresh.

Naresh loncat-loncat geli, dia gak berani untuk ngambil popok itu diwajahnya. "MANNE! Bawa nek!"

"Ngapain. Lumayan itu resh, masker gratis. Siapa tau muka kamu gak muncul jerawat." Charmila terkikik geli sambik mengambil popok tersebut. Bersyukur, kotoran Sakya tidak mengenai wajah Naresh.

Naresh berlarian, menuju kamar mandi. Kotoran nya tidak bau. Tapi ya, yang namanya kotoran一menjijikkan.

Setelah Naresh mencuci wajah mulusnya, Naresh kembali lagi ke ruangan Sakya. Rupanya bayi tersebut sudah tertidur pulas.

"Lama banget kamu resh, cuci wajah doang sampe setengah jam. Kotoran si bayi juga gak kena." Charmika terkekeh geli.

"Ya ne! Itu kotoran."

"Kotoran bayi itu bersih. Orang dia baru minun susu asi一maksudnya formula."

Kedua manusia itu melamun, sambil menatap Sakya yang tertidur di pangkuan charmila. "Resh, mama papa kamu pengen ngambil Sakya dari manne. Menurut kamu gimana?"

"Jangan dikasih lah ne! Yang awal nya aja nolak-nolak sekarang pengen ngambil alih. Manusia ter-gajelas." Celetuk Naresh. Naresh memang akrab dengan Appa dan Manne, dia gak ada jaim-jaim nya kalo didekat mereka.

Gara-gara lo!  (Jeno一Karina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang