0.03

853 66 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari ini, Karina bersama keluarga nya menuju Restauran untuk bertemu keluarga Essefie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari ini, Karina bersama keluarga nya menuju Restauran untuk bertemu keluarga Essefie.

"Mih, aku bakal sedikit telat. Gapapa kan ya?" Kata Karina sambil menyetir. "Kayaknya juga jalanan macet. Maaf,"

"Oh, yaudah. Gapapa, tapi usahain kamu datang nya jangan terlalu terlambat ya? Apa perlu mami kirim pengawal?"

"No, aku bisa sendiri. Karina tutup teleponnya, love you full mi." Karina menutup teleponnya.

Singkat cerita, dirinya baru saja sampai di tempat parkir restauran tersebut.

Dirinya mengaca, sambil mengoleskan lipstik berwarna merah tua ke bibir sang gadis, Karina mengerutkan keningnya. "Yeah, ini perfect. Gak perlu di oles-olesin lagi." Gumamnya.

Karina melakukan hal ini, karna dirinya akan berusaha untuk mendapatkan keluarga mana yang melihat dirinya sendiri. Keluarga besar nya itu terkenal dengan kepribadian anggun, jika bicara saja diwajibkan untuk lembut. Berbeda dengan gadis ini.

Karina memakai dress ketat berwarna merah dengan sepatu hak tinggi yang berwarna hitam. Tak lupa dengan wangi tubuhnya yang tercium kemana-mana. Karina berjalan dengan percaya diri menuju Restauran yang terkenal dengan harga yang tidak dibilang sedikit.

Karina dibukakan pintu untuk menuju ruangan pribadi. Dirinya melihat kedua orang tuanya, dan sepasang suami istri dan anak laki-laki yang sedang duduk di kursi. "Selamat malam, maaf. Aku terlambat."

Karina menunduk, kemudian menatap mereka sembari tersenyum. Karina duduk di hadapan laki-laki yang terlihat seperti teman sebayanya.

"Karina Shaneta Edward, Salam kenal." Kata Karina.

"Arsa Agam Essefie. Salam kenal, Karina. Parfum mu begitu menyengat ya,"

Karina tersenyum, terlihat raut wajah tiga manusia dihadapan nya tidak begitu mengenakan. "Oh iya? Nanti-nanti lagi gue gak bakal pake parfum ini deh. Gue gak banyak pakainya, ya... Cuman beberapa semprot."

Sepasang suami istri saling melempar tatapan, "ny. Edward. Ini putri mu?" Tanya perempuan dihadapan mereka.

Laras tersenyum, "iya. Anak ku memang seperti ini, baddas, tidak cupu. Mohon memaklumi," katanya padahal mami nya itu menahan emosi. 'padahal tadi siang udah beli baju yang bagus-bagus, gaun semua tapi kenapa harus pake baju yang ngebentuk lekukan tubuh si?!' pikirnya.

Gara-gara lo!  (Jeno一Karina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang