Seseorang berjalan tergesa-gesa dengan beberapa buku yang dibawanya. Sesekali ia melihat kelayar hpnya yang digenggam. Ia baru saja keluar dari toko buku.
Bruk
Buku-buku orang itu terjatuh setelah bertabrakan dengan seseorang yang memakai kacamata hitam.
"Maaf-maaf saya nggak sengaja," ucap seseorang berkacamata.
"Heh! kalau jalan pakek mata, liat buku gue jadi pada jatoh kan, gatau gue lagi buru-buru apa?! Masnya juga ngapain coba pakai kacamata item gitu? buta lo mata lo?" cerocos seseorang yang membawa buku tersebut.
"Saya memang buta."
"Ha?"
"Anda benar, saya memang buta."
"Zee!" suara seseorang memanggil nama Zee.
"Kamu aku suruh nungguin juga kenapa malah jalan-jalan kesini sih kalau terjadi apa-apa gimana," cerocos orang itu khawatir yang tak lain adalah Anin.
"Maaf, dan aku habis nabrak orang kak hehehe...maaf."
Anin menoleh kearah orang yang membawa buku yaitu Chika yang memperhatikan mereka sekarang. "Ah, maaf temen saya nggak sengaja mbak, emm...dia nggak bisa liat."
"Ah, iya nggak papa mbak, saya juga minta maaf," jawab Chika canggung.
"Yaudah kalau begitu kami permisi."
"Sekali lagi saya minta maaf," ucap Zee. Anin mulai berjalan sambil menuntun Zee. Chika masih memperhatikan mereka.
"Astaga Chika bisa-bisanya lu bilang buta eh ternyata orangnya bener gabisa liat, kalau dianya sakit hati terus gue dikutuk jadi batu gimana?" gumam Chika.
Chika menggelengkan kepalanya lalu mengambil buku yang terjatuh tadi. Sebelum ia pergi ia sempat kembali menengok kebelakang melihat Zee yang masih berjalan dengan Anin.
Senyum tipis terbit dikedua sudut bibir Chika. "Tampan."
***
Brak!
Chika masuk kedalam mobil. "Astaga Chik, lu lama banget sih," kesal teman Chika yaitu Sisca.
"Elah 2 menit doang."
"Ya itu lama tau."
"Iya maaf tadi gue gasengaja tabrakan sama orang pas abis beli buku tadi," jelas Chika.
"Siapa?"
"Gue nggak kenal, tapi tadi gue nyrocos gitu aja sampai mulut ini bilang buta lo mata lo dan kagetnya lagi ternyata dia beneran nggak bisa liat. Haduuh ini gimana kalau dianya sakit hati."
"Gila aja lu Chik kalau lu dikutuk jadi remahan rengginang begimane?"
"Ish elu mah gitu. Emm, tapi dilia-liat dia tampan."
"Ya terus?"
"Nggak tau, udah deh kita pergi sekarang." Chika pun menyalakan mobilnya lalu mulai menjalankan mobilnya.
***
Hari-hari berikutnya tanpa disangka ternyata Chika kembali ke toko buku tersebut ataupun hanya sekedar melewati saja.
Tujuannya adalah hanya ingin melihat lelaki yang tak sengaja bertabrakan dengannya kemarin. Tapi nihil ia tak menjumpai Lelaki itu yang tak lain adalah Zee.
Hari ini sehabis ngampus Chila berinisiatif untuk pergi ke taman dekat apartemen yang ia tempati.
Hanya ingin melihat-lihat saja katanya.
Dan tanpa disangka-sangka ia melihat lelaki yang selama ini ingin ia temui yaitu Zee, yang sekarang sedang duduk disalah satu bangku taman.
Chika tanpa babibu langsung menghampirinya. "Ehem," dehem Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot
Short StoryOneshoot. Beberapa crita pernah gue publish di akun ke dua gue, tapi gue pindah ke akun ini dengan visual dan nama yang berbeda.