Couple Basket (2)

1.8K 152 36
                                    

Hari ini ternyata ada rapat guru dadakan yang membuat pelajar merasakan jam kosong atau sering disebut jamkos. Banyak pelajar yang memanfaatkan waktu ini untuk membuat keributan atau bermain. Tapi tidak dengan Farzee, dia memilih untuk merebahkan kepalanya di atas meja dan tertidur. Tak memperdulikan kebisingan yang terjadi di dalam kelasnya.

Namun, baru sebentar dia merasakan nyenyaknya tidur, Romeo teman Farzee datang membangunkannya. Farzee berdecak kesal karena merasa tidur nyenyaknya diganggu kali ini.

"Ada apa sih?" Kesal Farzee.

"Ayo ikut gue ke lapangan baske!" Romeo menarik-narik tangan Farzee. Logatnya seperti ingin memberi tau Farzee sesuatu.

"Ada apa di sana?" Tanya Farzee.

"Udah nanti lo juga tau sendiri. Ayo buruan keburu selesai." Mau tak mau Farzee ikut karena tarikan dari Romeo. Nyawanya rasanya belum terkumpul semua sampai saat berjalan Farzee masih terlihat sempoyongan.

Lapangan basket terlihat penuh oleh para siswa/i yang berkerumun di pinggir. Entah apa yang terjadi. Romeo membawa Farzee menembus kerumunan itu sampai mendapat barisan paling depan, bisa menonton secara langsung apa yang terjadi saat ini.

Mata Farzee terbelalak, rasa kantuk yang tadi menguasai kini tiba-tiba musnah begitu saja saat melihat ternyata di tengah-tengah lapangan ada Flora yang berdiri dan Mirza yang bertekuk lutut sambil menyodorkan sebuah boneka yang memeluk permen.

"Ini ada apa Rom?" Tanya Farzee terlihat shock.

"Seperti yang lo liat. Mirza nembak Flora, tapi Flora belum ada ngasih jawaban dari tadi."

"Gimana Flo? Aku masih nunggu jawaban kamu. Terima boneka ini kalau kamu mau nerima aku jadi pacar kamu." Mirza mengulangi kata-katanya tadi.

Tanpa orang lain ketahui, tangan Farzee mengepal seakan tak suka dengan pemandangan yang dia liatnya ini. Ditambah suara anak-anak yang mendukung mereka berdua untuk bersatu. Rahang Farzee mengeras menahan amarah.

"Terima."

"Terima."

"Terima."

"Gue-"

"Farzee!" Panggil Romeo saat melihat temannya malah meninggalkan tempat.

Flora menoleh saat mendengar suara orang yang memanggil nama Farzee saat dia hendak menjawab pertanyaan Mirza.

Sementara Farzee yang tak tahan dengan apa yang dia lihat memilih menerobos keluar dari kerumunan, berjalan cepat mencari tempat yang sepi dan tak banyak orang yang berkunjung. Romeo yang tak mau temannya kenapa-kenapa memilih mengikuti Farzee.

"Flo." Mirza menahan Flora yang hendak pergi.

"Jangan pergi dulu, jawab dulu pertanyaan aku."

"Sorry Mir, gue ga bisa nerima cinta lo. Udah ada nama seseorang yang lebih dulu ngisi hati gue. Jadi maaf, gue ga bisa nerima lo kali ini," ungkap Flora.

Mirza berdiri dari duduknya. "Siapa orang itu?" Tanya Mirza.

"Lo ga perlu tau siapa itu. Dan gue harap lo mengerti sama keputusan gue. Sekali lagi maaf." Setelah mengatakan itu, Flora berlari meninggalkan lapangan basket itu.

~~~

"Tinggalin gue sendiri Rom," pinta Farzee. Kini mereka sedang ada di rooftop.

"Lo gapapa?" Tanya Romeo.

"Gapapa. Gue cuma pengen lanjut tidur, gue ngantuk." Farzee merebahkan tubuhnya di atas sofa lusuh, entah siapa yang meletakkan sofa ini di sini.

"Lo gausah bohong Zee, gue udah tau."

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang