3

596 72 48
                                    

Wooyoung menatap Jongho kesal, sedangkan Jongho yang tengah asik bermain game diponselnya karena sekarang jamkos merasa punggungnya dingin tapi memilih abai dan terus menyerang lawannya sambil sesekali berteriak kesal saat MinGi telat melindungi heronya.

"Choi Jongho aku masih kesal denganmu, kau tidak suka Yeosangkan? Jadi biarkan Yeosang tinggal bersamaku dimension Jung. Lagipula kasihan Yeosang harus tinggal sendirian diapartemen kecilmu!" Seru Wooyoung kesal sambil menarik rambut Jongho hingga Jongho melempar ponselnya sembarang arah karena kesal

"Hyung kau menggangguku!"

"Kau menyebalkan!" Bela Wooyoung sambil mendengus kesal

"Yeosang milikku jadi dia akan tinggal bersamaku meski aku tidak menyukainya sekalipun" Dengus Jongho dingin lalu meraih ponselnya yang tergeletak mengenaskan dengan layar retak setengah dan melemparnya santai ke tong sampah membuat beberapa siswa menahan nafas saat ponsel keluaran terbaru meluncur ke tong sampah dengan bebas tanpa hambatan sedangkan member ATEEZ hanya menggelengkan kepalanya maklum

"Kau bisa ke mansion Choi jika ingin menemui Yeosang" Tambah Jongho sebelum keluar kelas dengan tas tersampir apik dibahunya padahal jam masih menunjukkan pukul 13.00

"Aku pikir dia menyukai Yeosang" Celetuk San

"Lebih tepatnya dia mencintai Yeosang, hyung" Ralat MinGi sambil tertawa geli

Jongho menatap tangannya yang penuh box daging ayam jengah lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju apartemennya karena ia harus memberi makan ayam besarnya, siapa lagi kalau bukan Yeosang?

"Jongho sudah pulang?" Tanya Yeosang sambil menatap Jongho dengan mata berkedip lucu dan jangan lupakan wajahnya yang dipenuhi tepung serta dapurnya yang luar biasa berantakan

"Apa yang kau lakukan dengan apartemenku?" Tanya Jongho datar sambil meletakkan empat box daging ayam dengan berbagai olahan kemeja makan

"Aku bosan jadi bermain salju

"Salju?"

"Uhm.. lihat!!!" Pekik Yeosang sambil mengambil dua genggam tepung dan melemparkannya keudara hingga mengenai tubuh keduanya, Yeosang tertawa senang namun Jongho mengepalkan tangannya kuat

"Berhentilah bertindak bodoh Kang Yeosang" Geram Jongho

"Maaf, aku akan membersihkannya nant...!!!!"

Ucapan Yeosang tercekat saat kakinya terpeleset tepung dan kepalanya hampir saja membentur ujung meja jika saja tangan Jongho tidak sigap menahan pinggang ramping Yeosang hingga tubuh Yeosang menubruk tubuhnya berakhir Jongho memeluk Yeosang erat tanpa sadar dengan detak jantung abnormal.

Sial, jika bukan karena ia memiliki rasa tanggung jawab menjaga induk ayam ini sudah pasti ia tidak akan suka rela menyelamatkan Yeosang dari segala bahaya. Batin Jongho.

"Diam dan duduklah disana, aku yang akan bersihkan" Ucap Jongho tegas yang langsung diangguki cepat oleh Yeosang hingga rambutnya yang panjang hingga bahu tuing-tuing menggemaskan

Jongho mendengus lalu mengambil selang dari gudang kecil disebelah dapur dan memasangnya ke wastafel lalu menyiram seluruh tepung bak seoarang pemadam kebakaran dengan tenang, Yeosang yang memang tidak pernah membersihkan ruanganpun bertepuk tangan heboh karena menganggap Jongho sangat genius. Buktinya seluru tepung yang ada langsung hilang berganti aliran air, mengagumkan!

"Aku ingin bantu!" Pinta Yeosang

"Tidak perlu, lagipula sudah selesai. Sebentar lagi akan kering" Tolak Jongho percaya diri dan ikut mendudukkan dirinya disamping Yeosang lalu memakan ayam gorengnya tanpa menghiraukan air yang menggenang seperti terkena banjir bandang

Pukul 8 malam Jongho memasuki mansion utama dengan Yeosang disampingnya santai sambil sesekali mengangguk saat pelayan atau penjaga membungkuk hormat kearahnya.

"Baru pulang Ho? Dan siapa gadis cantik disampingmu? Calon menantu eomma?" Tanya nyonya Kang ramah sambil berdiri lalu memeluk Yeosang hangat

Yeosang menatap wanita seusia ayahnya didepannya bingung namun senyum manis ia berikan sebagai balasan dari sikap ramah wanita didepannya.

"Kau memang pewaris sejati keluarga Choi Jongho, tidak pernah bawa wanita kerumah sekalinya bawa benar-benar sangat cantik dan sopan santun. Ingin menikah besok pagi?" Timpal tuan Choi sambil tertawa kecil setelah menutup laptopnya

"Jangan berfikiran terlalu jauh appa, eomma! Dia Yeosang temanku, boleh tinggal disini? Gelandangan" Jelas Jongho santai tanpa beban

"Kalau kau mengatakan Yeosang putri raja, eomma percaya" Dengus nyonya Choi lalu mengajak Yeosang duduk diruang makan dan mencubit pipi chubby Yeosang gemas dan jangan lupakan rambut hitam legam Yeosang yang luar biasa halus dan lembut, benar-benar indah

"Dia laki-laki kalau kalian ingin tahu" Jengah Jongho sambil mendudukkan tubuhnya disamping Yeosang

"Uhuk... benarkah? Lalu apa masalahnya, cinta itu universal" Jawab tuan Choi

Jongho mengacak rambutnya frustasi lalu meminta pelayan membuatkan ayam goreng karena Yeosang tidak akan mau makan jika tidak dengan ayam. Gelandangan saja banyak gaya, batin Jongho.

"Jadi Yeosang-ie orang tuamu dimana?" Tanya nyonya Choi lembut

"Langit" Jawab Yeosang jujur

"Maaf bibi tidak bermaksud membuatmu sedih, mulai sekarang kau bisa menganggap bibi dan paman sebagai orang tuamu. Benarkan Yeobo?"

"Benar chagi-ya... panggil aku appa dan dia eomma" Setuju tuan Choi tanpa memperdulikan Jongho yang melayangkan tatapan protes

"Ya" Setuju Yeosang meski dirinya bingung, kenapa meski ayahnya dilangit?

Setelah makan malam bersama saat ini Jongho terpaksa membiarkan Yeosang tidur bersamanya karena permintaan eomma-nya yang mengatakan akan menyiapkan kamar Yeosang dalam waktu dua hari. Padahal meski diberi kamar pelayan sekalipun Jongho yakin Yeosang tidak akan keberatan.

"Tidur disofa, mengerti?"

"Aku tidak pernah tidur disofa" Protes Yeosang tidak setuju

"Lalu kau berharap aku mau berbagi kasur denganmu?" Tanya Jongho datar

"Tidak" Jawab Yeosang jujur lalu melangkah mendekati sofa dan merebahkan tubuhnya cepat lalu memejamkan matanya cepat membuat Jongho mendengus kecil dan masuk kedalam kamar mandi

Tepat saat Jongho menyelesaikan acara mandinya ia dibuat tertegun saat Yeosang tidur pulas dengan tubuh meringkuk kedinginan seperti anak kucing, menggemaskan. Jongho melangkahkan kakinya mendekati Yeosang dan mematikan AC dikamarnya lalu menggendong Yeosang ala bridalstyle dan merebahkannya perlahan dikasur.

"Hanya untuk malam ini" Gumam Jongho lalu merebahkan tubuhnya disamping Yeosang karena dirinya tidak akan menyiksa diri dengan tidur disofa hanya demi Yeosang

Jongho berkali-kali menggerutu dalam tidurnya karena suhu ruangan benar-benar terasa panas namun ia harus mengurungkan niatnya menghidupkan AC saat Yeosang meringkuk dengan tubuh menggigil, Jongho dengan gerakan malas membawa Yeosang kedalam pelukannya berharap hal itu bisa membuat rasa dingin Yeosang berkurang.

"Menyusahkan" Cibir Jongho sambil kembali memejamkan matanya##





#Triple up!!!

Well sesuai janji, semoga suka!!!

Buat cerita lamaku maaf banget, itu beneram aku hapus permanen:)

AMOR DIOS || JONGSANG✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang