10

175 66 1
                                    

Reinaldi Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reinaldi Wijaya

***

Nesha bernafas lega, ketika Neo anak bungsu kesayangan nya telah di temukan oleh Rei yang kebetulan lewat komplek rumahnya malam ini, jika tidak Nesha akan sedih malam ini,. padahal malam ini sangat berharga dimana Irel telah di lamar, jadi tidak lucu jika setelah ini Nesha merengek ingin bertemu dengan si bungsu Neo, kucing abu abu yang kabur entah kemana.

"Nak rei! Tante terima kasih banyak yang sebesar-besarnya, kalo gak ada kamu, mungkin Neo sudah di ambil orang" Rei tersenyum singkat, mengangguk kecil
Entah angin apa yang membawa motornya kemari hingga tidak sengaja menemukan kucing abu abu gembul yang terjebak di lumpur
Kebetulan lewat di rumah Irene, rei pun berinisiatif untuk membantu kucing ini, ternyata disinilah rumah anabul gembil abu abu itu. Semuanya terkejut dengan kondisi Neo yang kotor, tapi tidak apa apa yang penting neo tidak luka.

"Iya Tante, kebetulan juga rei lewat disini"

Lalu matanya menatap perempuan yang berjalan kearah nesha dan rei dengan membawa mampan kopi yang disuguhkan untuk Rei.
"Makasih sayang, Rei ayo diminum"

"Ettt mau kemana kamu?" nesha menahan tangan Irene yang akan pergi, Rei mulai menyeruput kopi itu dengan perlahan lahan, dan menoleh menatap Airene yang menghela nafas berat

"Aku mau ke dalam bun"

"Udah disini dulu temenin Rei, Bunda mau keringin badan Neo, takut jamuran bulu nya" ucap Nesha yang kemudian meninggalkan keduanya di teras depan, tidak enak juga meninggalkan Rei sendirian di teras, apalagi laki-laki itu telah menyelamatkan kucing bundanya.

Suasana canggung terasa mencekam, rasanya Irene tidak bisa berdiam disini lebih lama lagi, apalagi Rei yang masih menikmati kopi suguhan itu dengan benar benar menghayati

"Irene"  panggil rei dengan suara pelan tapi pasti

"Ha? Iya?" Sahut Irene dengan suara yang sedikit terbata-bata
Bodoh! Umpat Irene dalam hati.
kenapa Irene begitu berdebar sekarang, ada perasaan tidak enak menyelimuti dirinya saat ini. Hingga kini telapak tangan nya sampai berkeringat karena debaran jantung yang kian cepat di barengi dengan gugup yang melanda seperti orang linglung.

Rei tersenyum timpul kala melihat gelagat Irene saat ini. atmosfer keduanya yang benar benar mendebarkan, Rei sendiri bingung harus memulai dari mana sekarang.

"Soal waktu itu..." Ia terhenti, matanya menatap manik mata Irene. Gadis itu dengan cepat mengalihkan tatapannya kesisi lain

"Saya minta maaf untuk waktu itu, mungkin sikap saya sedikit ketus terhadap kamu, tapi saya gak seperti yang kamu bayangkan" ucap Rei mencoba menjelaskan. Irene terdiam sejenak, ternyata rei masih terus membahas masalah yang sudah berlalu

(A)irene, A - Ayo Nikah?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang