23

9.5K 978 20
                                    

Sebenarnya setelah mereka bangun dari pingsan nya mereka menyadari akan kabut yang menyelimuti tubuh mereka hingga mereka jatuh pingsan bukan lah kabut biasa,seakan semua di rencanakan atau secara acak,mereka terbangun di tempat asing,sama dengan Jian Yang,mereka pun bertemu kala sihir telepati mereka berkerja,sedangkan Jian Yang tak memiliki sihir,itu pun yang mereka tahu,

Saat menyadari Bahwa Jian Yang tak bersama mereka, Chyou Heng merasa marah dan hampir mengamuk jika tak di tenangkan oleh kedua pria lain,

Pikir mereka,jika mereka bisa bertemu, berarti Jian Yang tak jauh dari mereka dan pasti mereka akan menemukan nya,mereka jamin itu,

******

Di sebuah kamar, lebih tepat nya di depan cermin,terlihat sosok wanita cantik dengan gaun merah nya yang tengah menyisir Surai hitam panjang milik nya,

Teng!

Terdengar Suara lonceng dan hanya dapat dirinya dengar,terpampang senyum manis dari bibir merah merona wanita itu,

" Ho~ Mangsa yang manis " ucap wanita itu dengan kilatan Mata berwarna hijau dengan lidah bergerak seperti ular,seketika wanita itu hilang bagaikan tertiup angin,tanpa jejak dan tanpa aroma.

***

Wak wak~ mari bermain!-

Cit cit~ tidak-tidak,dengan saya saja!-

Wak wak~ apa-apa an,saya lebih dulu!-

Cit cit~ saya!-

Wak wak~ saya!-

" Diam! " Ucap Jian Yang sedikit keras,

" Aku lapar,dan aku tidak dalam suasana hati yang baik " keluh Jian Yang

Setelah Acara tarik menarik tadi,kini Jian Yang tengah berada di sebuah rumah pohon,tentunya atas paksaan pemuda tadi dengan tanpa bicara dan dalam sekejap mata Jian Yang telah berasa di dalam rumah pohon tersebut,

Setelah Acara tarik menarik tadi,kini Jian Yang tengah berada di sebuah rumah pohon,tentunya atas paksaan pemuda tadi dengan tanpa bicara dan dalam sekejap mata Jian Yang telah berasa di dalam rumah pohon tersebut,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan Jian Yang semakin di buat kesal kala pemuda itu menghilang setelah menetapkan dirinya di sebuah kamar di sana,

Wak wak~ bagaimana jika kita memetik buah saja!-

Terdengar menarik,lihat saja kini Jian Yang tengah menatap penuh minat pada satu angsa di samping nya,

" Di mana itu " ucap girang Jian Yang dengan senyum manis nya membuat angsa tersebut memerah malu,

Wak wak~ tuan memiliki kebun Apel di belakang rumah-

Tanpa menjawab,Jian Yang menggendong angsa tersebut dan membawanya ketempat di mana angsa tersebut arahkan,

" Whoaaahh " Jian Yang menganga melihat pemandangan di depan nya,Terdapat berbagai macam buah di sana,Apel, Mangga dan bahkan kepala pun ada!

" Ini surga! " Girang Jian Yang berlari menuju pohon Apel rendah yang mudah untuk di petik,

" Manisnya ~ " ucap Jian Yang dengan tersenyum dan memejamkan mata,menikmati rasa manis yang menjalar di lidah nya,

'' enak? '' terdengar suara dingin menanyakan kepada Jian Yang,dengan polos nya Jian Yang mengangguk masih dengan mata tertutup,

Namun,dalam sekejap Jian Yang membuka matanya kembali kala buah yang berada di tangannya di ambil begitu saja,

" Kau! " Marah Jian Yang menatap kesal pada pemuda yang tak lain adalah pemilik buah tersebut,

'' hm? '' gumam pemuda itu dengan mengangkat sebelah alis nya,

Alis Jian Yang menekuk dengan cemberut,

" Beri aku satu,aku sangat lapar! " Pinta Jian Yang dengan wajah memelas,

" Mengapa aku harus memberikan nya? " Tanya pemuda itu dengan nada sangat menjengkelkan bagi Jian Yang,yang mendengar nya,dan entah kemana tatapan dingin serta nada datar yang pemuda itu buat saat pertama bertemu dengan nya!

" CK,menjengkelkan! " Kesal Jian Yang berjalan meninggalkan pemuda tersebut dengan wajah di tekuk.

Doctor's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang