Lagi-lagi ketika kami selangkah sebelum masuk kelas, selalu ada yang membuat langkah terhenti, ntah kutukan apa ya Tuhan yang telah Engkau berikan kepada kelas ini. spontan aku kaget karena mendengar hentakan tangan cukup keras yang menggebrak meja kelas, juga dengan ketiga sejoli itu mereka ikut terkejut dan menghentikan langkahnya.
Aku melihat ke sekeliling ruangan kelas yang terasa hening seketika setelah mendengar suara gebrakan meja tadi, ternyata leyna cewe brengsek sekaligus bendahara di kelas kami yang selalu tebar pesona dan pick me itu yang terlibat dalam perselisihan tersebut. [ tau pick me kan?, iya cewe / cowo yang berusaha memanipulasi orang lain untuk mendapatkan perhatian ].
Lalu apa latar belakang terjadinya permasalahan itu? dengan siapa leyna bermasalah?
Tak lama kemudian masuk si cewe pujaan hati ku yaitu alicia, aku terkejut lagi melihat cia yang adem ayem dari luar dan masuk ke kelas ketika ingin duduk di bangkunya di samperi oleh leyna si cewe pickme itu. aku berpikir.. apa salah cia? sampai-sampai leyna sepertinya marah besar kepada cia."woii alicia..!!, sini lu ..!!" ucap leyna dengan ngegas ke alicia yang baru menempelkan bokong di tempat duduknya.
"eh.. iya, ley? kenapa ya?" cia menjawab dengan suara lembut khasnya dengan wajah bingung.
"gausah sok lembut lu cia..! lu kan yang ambil uang kas kita minggu kemaren?!"
"aku? ngambil uang kas? ya Allah ley, buat apa aku ngelakuin itu" jawab alicia dengan penuh kesabaran.
"lah? pura-pura bego apa gimana lu?? ngaku aja kenapa sih!? gara-gara ulah lu gua jadi di maki-maki di tuduh yang engga-engga sama pak doni"
[ pak doni adalah wali kelas 12 ips 1, kelas kita].
"sumpah demi apapun aku ga pernah dan ga bakal berani ngelakuin hal serendah itu, ley.." cia mencoba menjelaskan kepada leyna yang telah menuduh cia.
"halahh..! udah-udah lagi lah lu sok sabar seolah ga tau apa-apa di depan aldino, mau cari perhatian kan lu sama dia haa ..??" ucap leyna membawa-bawa namaku.
Aku yang mendengar namaku di bawa-bawa dalam pertengkaran itu merasa tidak terima dan aku pun berkata "kenapa bawa-bawa gua? ley, apa maksud lu sih? cia salah apa sampe lu suudzon in dia kayak gitu?, coba selesaiin secara baik-baik jangan pake emosi"
"gabisa din, udah gabisa di selesaiin secara baik-baik, ini udah kelewatan !" ucap si leyna yang sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi.
Sepertinya usaha kami untuk mencoba melerainya sia-sia karena semakin sengit suasana perselisihan ini dan beberapa menit kemudian tidak sengaja bapak kepala sekolah lewat depan kelas kami dan mendengar suara perselisihan itu, beliau pun masuk kelas.
"ada apa ini?" tanya kepala sekolah ke kami.
Suasana seketika hening lagi, karena kepala sekolah bertanya seperti itu dan tidak ada yang berani menjawab kecuali aku, leyna dan cia.
"ituu tuh pak si cia masa seenaknya ngambil uang kas sampai saya kena marah dan di permalukan di depan umum tadi.." ucap leyna menjelaskan ke bapak kepsek.
Pak kepsek hanya melihat ke arah alicia tanpa berkata apapun seolah kepsek bertanya "mang eak, cia?" dan cia pun menjawab lagi-lagi dengan suara softnya itu.
"engga pak, sumpah aku ga ngambil uang kas.. aku ga bakal berani ngelakuin itu pak"
"maling mana mau ngaku, kalo iya pasti penjara penuh huhh!!" cetus leyna dengan rasa kesal.
"sudah sudah, leyna, alicia, ikut bapak ke ruang bk [ bimbingan konseling ] untuk menyelesaikan permasalahan ini, aldino.. kamu juga ikut sebagai saksi mata dan sekaligus penanggung jawab kelas ini"
"iyaa, pak.." jawabku, leyna dan cia secara bersamaan.
Begitulah resiko ketua kelas dan perangkat kelas lainnya, yang tadinya ga terlibat jadi ikut kena juga kan.. huffttt ada-ada saja memang.
Kami pun berjalan mengikuti bapak kepsek menuju ke ruang bk..
gimanaa chapter ini?? tinggalkan jejak komen dong :3
*****
⭐⭐ Sebelum lanjut part berikutnya, jangan lupa vote dan follow yaa biar gua semangat up ceritanya, komen jugaa deh biar tau apa yang harus di perbaiki karna gua juga newbie kan kan hwhhw ︶︿︶ ⭐⭐
Terimakasiiiihhh ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN, WHAT IS LOVE ?
Cerita Pendek"kehidupanku sangatlah rumit, apalagi dengan kisah percintaan. aku sangat benci dengan yang namanya cinta, damn it !." -- Aldino Elprada. DWIL berceritakan tentang cowo random ga jelas yang memiliki sifat susah di t...