09. Yakinkan, Aku Milikmu

115 11 1
                                    

Hari telah berlalu, kini Jerovan sedang berjalan menuju kelas 11 MIPA 7 dengan senyuman yang merekah. Akhir-akhir ini sikap lelaki itu memang banyak berubah.

Buktinya, kini ia telah menyiapkan sebuah kotak bekal di tangannya. Untuk siapa lagi jika bukan untuk Kinara?

"Kinara!" sapa Jerovan dengan senyumnya.

Tak seperti biasanya Kinara yang ceria, gadis berambut panjang itu justru malah memasang wajah murungnya.

"Lo kenapa Ra?" tanya Jerovan memgampiri.

Kinara hanya menggeleng saja.

"Sakit?" Jerovan memastikan dengan mengukur suhu dahi gadis itu. Tanpa disangka, gadis itu segera menepis tangan Jerovan.

Jerovan yang kebingungan segera menatap Gina yang sedang berada di belakang Kinara. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menaikan bahunya pelan tanda tak tahu apa-apa.

Lelaki itu tersenyum tipis. "Buat lo, gue bikin spesial daging kesukaan lo."

"Thanks Jer, tapi gue lagi diet." Tolak Kinara mentah-mentah. Hal ini semakin membuat lelaki itu kebingungan.

Kinara menggelengkan kepalanya yang mulai terasa pusing. "Sorry Jer, gue duluan ya." Ujarnya kemudian segera masuk ke dalam kelas meninggalkan Jerovan dan Gina begitu saja.

Sedikit rasa sakit di hati Jerovan, mungkin rasanya sama saat pertama kali ia menolak bekal dari gadis yang baru saja menolak mentah-mentah bekal darinya.

"Gue salah ya, Gin?" tanya Jerovan kebingungan.

Gina menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Auk, gue juga bingung. Maklum, day one."

"Hah?"

"Gini deh, gue tau lo peringkat dua paralel jurusan IPA. Tapi, please banget hp lo itu jangan digunain buat belajar doang. Main sosmed kek, ya... minimal liat akun base rumpi sekolah kita deh," jelas Gina memberi klu.

"Hah?" Jerovan meminta lebih banyak kejelasan.

"Hah hoh hah hoh, keong lo? Udah buka aja twitter. Gue cabut duluan ya," katanya kemudian segera menyusul Kinara ke dalam kelas.

Dengan sedikit rasa heran, Jerovan mulai membuka aplikasi berwarna biru miliknya dengan notifikasi yang menumpuk.

Matanya membulat sempurna saat membaca demi kata yang tertera di sana.

Matanya membulat sempurna saat membaca demi kata yang tertera di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjing. Gue cari lo."

***

Kring! Kring!

Bel sekolah telah berbunyi, Jerovan sedang menunggu Kinara keluar dari lobby sekolah dan berniat mencegahnya. Persis sesuai rencana, kini Jerovan ditemani dengan seorang wanita kelas sepuluh yang telah berdiri ketakutan disampingnya.

"Ra!" panggilnya sekaligus menghampiri Kinara.

Awalnya gadis itu ingin langaung kabur saja, tetapi ia bingung dengan keberadaan seseorang adik kelas yang Jerovan bawa.

"Siapa?" tanya Kinara ketus.

"Cepet jelasin," desak Jerovan mengancam.

Gadis bertubuh mungil itu merunduk dan mulai meneteskan air mata penyeslannya. "Kak... maaf Kak... aku y-yang nulis m-menfess itu..."

"Kacau lo, motif lo—" ucapan Jerovan terpotong.

"Iya gapapa. Clear kan, Jer? Gue duluan."

Kinara memotong ucapan Jerovan begitu saja, kini ia pergi seenaknya.

Sedangkan Jerovan? Ia masih berpikir. Apa yang salah? Mengapa Kinara masih saja terus marah padanya?

Tanpa basa-basi, ia segera mengejar Kinara yang sedang berjalan di trotoar dekat sekolah. Ia menarik pergelangan gadis itu, untuk meninta penjelasan.

"Lo kenapa sih, Ra?" tanya lelaki itu bingung.

"Udahlah Jer. Ada ataupun enggaknya pengakuan saksi itu sama aja kan?" Kinara bersuara.

Jerovan menatap Kinara tak habis pikir, bukankah jelas itu memperjernih masalah?

"Maksud lo?"

"Bahkan ada ataupun enggaknya menfess itu, tetep gak bisa yakinin gue kalo, gue itu milik—"

Kinara memotong ucapannya sendiri.

"Nevermind."

Dengan satu kata itu, membuat Jerovan semakin kebingungan. Dirinya hanya bisa membiarkan Kinara pergi menjauh darinya untuk kedua kalinya. Dan ia hanya bisa bermain dengan permainan kata yang rumpang.

***

Semoga suka! 🤍

Aku Milikmu | JENRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang