ep 33

314 39 2
                                    

Happy reading ✨




























Warning typo area!!!





















































Seokjin tampak terpana, ia berdiri mematung memandangi tubuh serigala kedua anaknya. Ia benar-benar tidak menyangka jika kedua serigala hitam yang saat ini berdiri di depannya adalah anak-anaknya. Jika bukan karena bau pheromonnya mungkin seokjin tidak akan mengenali mereka. Perlahan ia melangkah ke depan, berdiri tepat di hadapan serigala hitam Jungkook yang berdiri paling depan. Ia mengusap rahang berbulu serigala Jungkook dan menatap iris biru cerah miliknya.

"Nak....ini kamu?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






"Nak....ini kamu?"

"Ya eomma, ini aku" seokjin menghela nafas lega, kemudian ia tersenyum senang kearah Jungkook dan yang lainnya. Sementara itu namjoon terlihat berdiri di tempatnya dengan senyum bangga. Seokjin kemudian membawa rombongan Jungkook untuk masuk ke dalam kastil.

Setelah mereka berada di dalam kastil, seokjin meminta Jungkook dan jeongguk beserta taehyung dan V untuk membersihkan diri mereka. Dengan demikian seokjin akan lebih leluasa untuk bertanya apa yang terjadi nantinya. Mereka berempat menuruti perintah seokjin dan berjalan masuk ke dalam kamar di bantu oleh para maid yang membukakan pintu.



















Setelah bersih-bersih, mereka saat ini berada di ruang tengah dan sedang berbincang-bincang dengan seokjin dan namjoon.

"Nak....apa yang terjadi padamu setelah kebangkitan itu?" Seokjin bertanya dengan raut khawatir.

"Eomma jangan cemas, meskipun saat kebangkitan tubuhku terasa sangat panas. Tapi sekarang aku merasa dipenuhi banyak tenaga. Aku bersyukur ada taehyung di sampingku dan membantuku dalam melewati dampak dari pembangkitan" Jungkook tersenyum kecil sambil menggaruk kepala belakangnya. Ia merutuki kebiasaannya yang selalu terus terang pada sang ibu, seharusnya ia tidak menceritakan bagian ini pada sang ibu. Seokjin yang duduk di depan mereka tersenyum maklum pasalnya ia tentu saja sudah menghadapi hal tersebut.

"Aku paham maksudmu nak....tidak apa-apa" taehyung tersenyum kikuk kala seokjin mengucapkan hal tersebut. Ia kemudian beralih menatap Jungkook yang hanya membalas tatapan matanya dengan mengangkat bahunya, terlihat tak berdosa dengan apa yang ia katakan barusan. Dengan perasaan jengkel taehyung menyikut pelan lengan Jungkook.

"Bagaimana denganmu jeongguk?" Seokjin bertanya pada jeongguk, ia menatap putranya yang satu itu dengan raut khawatir. Pasalnya jeongguk akan menjadi sangat pendiam dan irit bicara saat berada di dekat Jungkook. Layaknya Jungkook sebagai penyampai pesannya jika sudah berbicara. Jika ada yang bertanya dan Jungkook menjawabnya, maka dirinya akan menganggap jawaban Jungkook sebagai jawabannya. Sehingga dia tidak perlu berbicara dan menjelaskan lagi.

"Tidak ada yang salah eomma, semuanya sama seperti yang Jungkook bilang. Hanya saja Jungkook hampir saja membunuh seorang maid Beta jika maid itu tidak membatalkan niatnya untuk mengantarkan sarapan ke kamarnya" mendengar penuturan jeongguk, mata seokjin melebar. Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana ia bisa tau padahal dirinya terlihat sedang tidur kala itu. Mudah saja, pada saat itu jeongguk tidak dalam keadaan terlelap sama sekali.

Ia tentu dapat merasakan keberadaan orang asing di depan pintu kamarnya dan itu membuatnya terjaga dan menjadi waspada namun tidak bergerak dari posisinya. Ketika V membukakan pintu kamarnya dan mendapati maid tersebut ada di depan kamarnya sambil membawa nampan yang berisi makanan, jeongguk menunda niatnya untuk menerjang sosok yang tengah berdiri itu. Pasalnya ia merasa amat terganggu saat itu, bahkan jika itu hanya pelayan yang sedang mengantarkan sarapan. Merasakan hawa kamar yang mulai berubah, V segera mengucapkan terimakasih dan meletakkan nampan tersebut. Dengan segera ia menutup pintu kamar sebelum terjadi hal yang tidak ia inginkan.

Two Lives | Omegaverse | (Kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang