" hai Sania " Sania menoleh saat ada yang menyapa dirinya yang ternyata adalah kaivan , seorang pria yang akhir akhir ini sering menemuinya.
" Hai kai "
" Sania kamu sudah makan ? ",Sania menggeleng.
"Belum kai ,uangku belum cukup nanti aja deh aku makan "
" Kita makan yuk aku yang traktir"
" Terimakasih kai aku nanti saja makannya"
" Tidak apa apa ,ayo aku tidak mau di tolak yaa " Sania mengalah dan Memilih ikut percuma saja jika ia menolaknya kaivan akan tetap mengajaknya.
" Yaudah ayo " ,kaivan dan Sania menyeberangi jalan untuk ke cafe yang ada di seberang .
Disana kaivan memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan Sania..
Beberapa menit kemudian..
" Ayo Sania dimakan " ,Sania kebingungan bagaimana cara makan pakai sendok dan garpu karena Sania tidak pernah seperti itu .
" Emm kaivan ini caranya bagaimana " lirih Sania yang kebingungan.
Melihat wajah Sania yang menunduk sedih kaivan mengusap kepalanya..
" Jangan bersedih , letakkan saja sendok dan garpu itu di samping piring kamu dan makan saja langsung pakai tangan "
Sania mendongak malah mendapati kaivan yang tersenyum teduh padanya "kita makan pakai tangan aja langsung..lagian secara langsung juga enak kok "
Sania tersenyum dan mengangguk setidaknya ada temannya yang makan langsung pakai tangan.
Melihat Sania kembali tersenyum kaivan pun ikut tersenyum dan menyuap nasi ke mulutnya.
" Kaivan sini aku suap kamu mau gak ?" ,Kaivan tentu mau dan mengangguk senang ..ia menerima suapan langsung dari tangan Sania.dan rasanya enak sama seperti maminya yang sering menyuapinya.
" Rasanya enak " ucap kaivan.
" Iya makanannya enak banget " sambung sania.
" Bukan makanannya "
" Lalu apa ? "
" Suapan kamu rasanya enak kayak suapan mami aku " , mendengar itu Sania tersenyum lembut dan juga teringat dengan ibunya yang sering menyuapinya saat ia masih kecil.
" Sania kenapa termenung "
" Ha enggak kok " Sania kembali menyuapkan nasi ke mulutnya.
Beberapa saat kemudian mereka telah selesai dan mencuci tangan agar bersih kembali lalu kaivan dan Sania keluar dari cafe itu dan akan ke seberang kembali.
Tapi seorang wanita tiba tiba menarik tangan Sania dan menampar pipi nya..
Plaak
Sania dan kaivan kaget tiba tiba ada yang menyerang mereka " VANI " ,kaivan membentak Vani yang sudah menampar Sania yang tidak punya salah dengannya.
" VANI APA YANG KAU LAKUKAN "
" kaivan mengapa kamu dekat dengan wanita dekil seperti dia , menjauhlah kaivan aku harus menjauhkan dia dari mu dia tak pantas untukmu"
" VANI MENJAUH "
Sania tersentak kaget saat kaivan kembali membentak wanita yang menamparnya,dan baru kali ini Sania melihat kaivan marah.