Menceritakan kisah seorang CEO tampan, yaitu Kim Taehyung pemilik perusahaan KT grup dan juga dikenal sebagai pemimpin anggota mafia egois, dingin dan berhati kejam yang terpaksa menikah dengan anak sahabat dari orang tuanya karena sebuah wasiat yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah tiga bulan berlalu, dan selama tiga bulan terakhir, Hoseok telah menjalani kehidupan pernikahan dengan Taehyung. Saat ini, Taehyung telah resmi mengambil alih perusahaan orang tua Hoseok dan menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut.
Namun, tiga bulan yang lalu, kejadian dramatis terjadi ketika Hoseok pingsan. Saat itu, hampir saja rahasia kekerasan yang dilakukan oleh Taehyung terhadap Hoseok terbongkar. Beruntung, Taehyung berhasil mengatasi situasi tersebut dengan baik.
Namun, sejak saat itu, Taehyung semakin memperlakukan Hoseok dengan kejam. Dia mengira Hoseok berpura-pura pingsan untuk membongkar aibnya di hadapan tuan In-sung. Taehyung bahkan tidak ragu untuk memukul, menendang, menghajar, dan menghina Hoseok secara terang-terangan. Ironisnya, tidak ada orang lain yang mengetahui perlakuan ini, kecuali Hoseok dan Taehyung sendiri. Situasi ini semakin memperumit hubungan mereka dan menimbulkan ketidakamanan bagi Hoseok.
Hoseok pov
Aku terbangun dari tidurku oleh dering alarm yang nyaring, aku duduk sejenak, membiarkan mataku menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang remang-remang. Sekilas, aku melihat jarum jam weker yang berada di atas meja naskah telah menunjukkan pukul 5 pagi. Dengan perlahan, aku menggeser kakiku dari hangatnya selimut dan bergegas menuju kamar mandi, siap untuk menyegarkan diri di awal hari.
Setelah menyegarkan diri dengan mandi dan mengenakan pakaian yang santai, aku melangkah keluar dari kamar. Dengan semangat yang baru, aku berjalan melewati koridor menuju dapur, siap untuk mempersiapkan sarapan pagi yang lezat untuk Taehyung suamiku, sebagai mana tugas seorang istri.
Meski dia memandangku sebagai pembantu di rumah ini, rumah yang setiap hari dipenuhi dengan suasana yang memanas. Keseharian di rumah ini seringkali dipenuhi dengan teriakan, bentakan, dan kata-kata kasar yang menggema di setiap sudutnya. Aku hanya bisa berdiam diri saat suamiku berlaku tidak adil padaku. Aku tidak mampu untuk melawan suamiku sendiri, bukan karena aku takut, tetapi karena aku memilih untuk tidak menurunkan diriku ke tingkat perilakunya. Aku memilih untuk tetap berpegang pada prinsip dan kebaikan hatiku. Aku tidak sejahat itu.
Bahakan ketika Taehyung memukul tubuhku dengan rotan, hingga lenganku yang tidak terlindungi oleh kain mengalami luka parah yang mengeluarkan darah segar, berujung aku didorong ke kolam renang dan mengunciku dalam ruang bawa tanah berhari-hari tanpa makan dan minum yang membuatku hampir mati jika saja waktu dia tidak datang tepat waktu mungkin aku tidak akan bisa lagi merasakan udara segar seperti sekarang ini. Keesokan harinya pun dia selalu memukulku. Aku tetap memilih diam, dan diam tanpa ada perlawanan sedikit pun.
Aku menahan luka yang mendalam di hatiku saat suamiku merendahkan ku dan aku pun bertahan melawan rasa sakit yang menusuk di setiap inci tubuhku saat Taehyung melakukan tindakan kasar padaku. Aku hanya bisa menumpahkan air mata, menangis dalam kesunyian yang memekakkan.
