What's Demian Say? It's Chapter Three

45 10 6
                                    

Demian berjalan ke arah kolam ikan dan memberi mereka sedikit makan, "Hei, menurut kalian apa aku sungguh akan mati?" batinnya.

Dug!

"Sudah ku duga kau ada di sini, aku mencarimu kemana-mana." Joshua baru saja memasuki rumah kaca setelah meletakkan pot bunga baru di rumah kaca tersebut.

"Apa Lotilucia juga ada di sini?" tanya Demian sudah berbalik menghadap Joshua.

"Ku kira kau tidak tertarik dengan adikku," balasnya dengan senyum kecil menggoda.

"Jangan bicara sembarangan, ada yang ingin ku katakan padanya," tuturnya berjalan mendekati meja yang ada di bagian tengah rumah kaca.

Joshua pun mengikuti langkah Demian dan duduk saling berhadapan. "Besok aku akan menyuruh Lottie menemuimu."

"Kenapa tidak sekarang saja?" gumamnya seolah ingin cepat-cepat bertemu dengan gadis itu.

Joshua menghela nafas panjang. "Sepertinya tidak bisa, karena hari ini Lottie kedatangan tamu penting," serunya mengingat tentang Rihana yang datang pagi-pagi sekali sambil membawa buah segar untuknya dan Lotilucia.

"Ck, berhentilah menyebut nama Lottie. Itu membuatku merasa jijik," decis Demian dengan tampang sinisnya.

Joshua pun ikut melirik sinis ke arah Demian. "Apa ini menganggumu? Aku akan tetap memanggil adik kesayanganku dengan sebutan Lottie walau harus menentang putra mahkota, ha ha ha!" tawa Joshua menantang.

Demian hanya mengangguk sambil memijat kepalanya. "Ya baiklah, terserah kau saja. Pulanglah dan katakan pada adikmu untuk menemuiku saat malam hari, kereta kudaku akan menjemputnya nanti," titahnya mutlak.

Joshua kembali menghela nafas panjang, "Huff! Baiklah pangeran Demian," pasrahnya.

.
.

Di sisi lain, Duke Frodium dan Raja Blair sedang mengobrol di ruang kerja yang hanya bisa di akses bebas oleh Raja Blair sendiri dan Duke Frodium.

"Duke Frodium, apa menurutmu keputusanku untuk menikahkan putrimu dengan Demian adalah keputusan yang baik?" tanya Raja Blair yang sedang duduk dan memijat kepalanya.

Duke Frodium yang berdiri di samping kursi Raja Blair mengangguk mantap. "Saya sangat yakin kalau keputusan ini sudah tepat, yang mulia. Saya juga merasa kalau hanya Lotilucia yang bisa mematahkan kutukan tersebut," jawab Duke Frodium dengan tegas.

"Tapi melihat keduanya saat pertama kali bertemu-"

"Itu karena ini adalah kali pertama mereka untuk bertemu, yang mulia. Jika keduanya sering bertemu mungkin perlahan mereka akan berubah." Duke Frodium meyakinkan Raja Blair.

Raja Blair hanya bisa mempercayai perkataan Duke Frodium yang telah menemaninya paling lama. "Oh ya! Aku lupa mengatakan ini padamu, pernikahan Lotilucia dan Demian akan berlangsung satu minggu lagi."

.
.

"APA?!" teriak Lotilucia saat sang Ayah memberitahunya kalau satu minggu lagi, ia akan resmi menjadi istri dari Pangeran Demian.

Sore ini Lotilucia di kejutkan dengan kabar pernikahannya yang sebentar lagi akan terjadi, "Ayah akn siapkan yang terbaik untuk putri kesayangan Ayah," tutur Duke Frodium sambil mengusap pucuk kepala Lotilucia.

Mereka sedang mengobrol ringan di taman depan rumah, tiba-tiba Joshua datang setelah kembali dari Istana.

"Ayah akan masuk, Ibumu sudah memanggil."

Kini hanya ada Lotilucia dan Joshua saja. "Oh kebetulan sekali! Lottie, pangeran Demian ingin bertemu denganmu," tutur Joshua yang ikut duduk bersama Duke Frodium dan Lotilucia.

What's Demian Say? | WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang