O4.

167 23 0
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ   𖤝
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ─‌─‌─‌───‌─‌─‌───‌─‌─‌
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Derana membuka jendela tersebut, menyibak gaun nya, lalu menatap arlena, mengulurkan tangan nya, dan disambut, tangan arlena dengan keraguan.

Lalu, derana keluar dari jendela dan menatap balik kearah arlena, memutuskan genggaman, ditangan arlena.

Mendorong pelan tangan arlena sehingga membuat si-empu terkejut-kejut, dan panik seketika.

Derana terjun dari atas jendela kamar-Nya, lalu melakukan gerakan salto, agar dapat dengan mudah menyeimbangi kaki nya supaya lebih dahulu terjun ketanah.

Melihat nona muda-nya melakukan adegan ekstrim barusan, yang bahkan baru kali ini dilihat-nya seumur hidup.

Arlena tercengang, melihat adegan barusan yang dilakukan, oleh nona muda itu, kondisi muka arlena sekarang, kacau.

Jantung nya berdegup kencang, shock.

Saat melihat nona-nya terjun dari lantai setinggi itu dan menyapa tanah dengan santai.

Derana berbalik, dan menatap air muka arlena yang sudah tak terkondisikan, derana terkekeh.

Lalu mengacungkan jari telunjuk ke bibir indahnya.

Sembari tersenyum kecil, derana mengisyaratkan agar arlena merahasiakan adegan, beberapa detik lalu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ    ✵
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ    ✵
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ    ✵ 

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
𝗧𝘂𝗸 𝘁𝗮𝗸 𝘁𝘂𝗸 𝘁𝗮𝗸....

Suara tapak kuda berlari terdengar jelas, di bentangan alam terbuka.

Sosok nya yang memimpin kuda berlari laju, ditengah - tengah sawah dan ladang.

Cahaya senja sore membuat dirinya sangat mempesona.

𝙇𝙪𝙖𝙧 𝙗𝙞𝙖𝙨𝙖.

Dua kalimat, yang terlontar dari para petani sawah dan ladang, yang memandang nya dengan terkesima.

Wajahnya yang ditutupi kain, rambut nya yg dikuncir kuda, penutup kepala yang sudah berkobar, terkena terpaan angin membuat derana sangat sempurna.

Gadis itu dengan tenang tanpa keraguan memacu kuda nya untuk lebih cepat.

Dengan semangat yang membara, kuda itu bergerak lepas dengan laju ditanah.

Disepanjang perjalanan, mata gadis itu tidak menyipit, eroksi air mukanya tetap tenang.

Menikmati nikmatnya senja dan angin sore, yang membuat hatinya meng-hangat.

Ketika melihat pertanda akan sampai ditempat tujuan, derana melonggarkan tali kekang kuda. Yang ada digenggaman nya.

Derana menapakan kaki nya ketanah, dia memegang tali kekang kudanya.

Menuntun kuda putih cantik itu untuk berjalan kedesa terpencil yang jaraknya sudah dekat.

Derana tak ingin mengganggu warga sekitar dengan suara kudanya.

Mulai sekarang, kita panggil derana jadi ──  𝗘𝗺𝗶𝗹𝘆 ya.

Emily harus buru-buru, menyelamatkan, satu anak laki-laki yang diceritakan didalam novel.

Akan mati dengan mengenas-kan, dan korban pengkhianatan.

Stuck In The World Of Novels.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang