11. Penasaran

71 28 16
                                    

HAPPY READING_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
_______________

Algaza mengangguk dan menerima paperbag tersebut, saat ia membuka paperbag ternyata disana juga ada secarik kertas, Algaza pun mengambil kertas tersebut.

Algaza mengangguk dan menerima paperbag tersebut, saat ia membuka paperbag ternyata disana juga ada secarik kertas, Algaza pun mengambil kertas tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudut bibir Algaza terangkat membaca surat tersebut.

"Lo kenapa Za, senyum-senyum sendiri?" Tanya Satria bergidik ngeri.

Algaza tersadar, dan langsung menetralkan ekspresi nya.

Baru saja Satria berniat merebut kertas yang berada ditangan Algaza. namun, Algaza sudah lebih dulu memasukan kertas tersebut kedalam saku jaket nya.

Seolah kertas itu sangat berharga baginya, hingga tidak boleh satu orang pun mengambilnya.

"Lo berdua ngapain?" Tanya Edgar, saat melihat kedua teman nya seperti memperebutkan sesuatu.

"Ini si Gaza senyum-senyum sendiri karena--"

Belum sempat Satria menyelesaikan ucapan nya, Gaza sudah lebih dulu menyela, karena Gaza yakin, jika Satria sudah berbicara, ia pasti akan berkata yang tidak-tidak. "Gak ada."

"Abang, Aira bosen disini, pengen main di taman," Ucap Aira.

"Istirahat aja disini, biar cepet sembuh," Jawab Algaza.

"Abang, boleh ya?" Rengek Aira.

Edgar menatap Algaza meminta persetujuan.

Algaza menghela nafas. "Sebentar aja tapi."

Aira mengangguk antusias dengan senyum mengembang, namun ketika melihat Algaza membawa kursi roda, raut wajahnya kembali murung. "Abang, ngapain bawa itu?"

"Buat Aira," Jawab Algaza.

Aira menggeleng. "Aira mau jalan aja, gak mau naik kursi roda."

"Aira mau nurut, atau gak jadi ke taman?" Cecar Algaza.

Aira menggeleng. "Gak mau abang!"

"Udah Za, biarin aja," Saran Satria yang tidak tega melihat Aira kembali murung.

ALGAZA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang