"Lo, sekolah di SMA mana?" Tanya Reno.
"Internasional High School kak."
"Oh berarti satu sekolah sama Aodra," Ucap Reno.
"Kak Reno tau Aodra?" Tanya Alina.
Reno berdehem.
Lalu keduanya pun melanjutkan aktivitasnya.
"Lo masi sesuka itu sama ice cream ya Na?" Tanya Reno saat melihat Alina memilih beberapa Ice cream.
Alina memgangguk. "Masih kak, tapi sama aja kayak dulu gue ga terlalu suka yang rasa strawberry."
"Iya, lo kan dulu suka banget yang rasa cokelat," Ucap Reno.
Alina tersenyum menanggapi, ternyata Reno masih ingat rasa favorit nya.
"Udah ka," Ucap Alina setelah ia selesai memilih beberapa snack dan Ice cream.
Reno mengangguk, lalu keduanya berjalan menuju kasir.
"Makasi banget ya kak, lo udah bayarin belanjaan gue," Ucap Alina.
"Santai aja kali Na, btw lo kesini naik apa?" Tanya Reno.
"Oh naik taxi tadi."
"Ayo gue anter pulang," Ucap reno.
"Gak usah kak, gue pesen taxi aja."
"Udah sore Na, mending gue anter aja, daripada lo lama nungguin taxi nya."
"Tapi gue pake motor ga bawa mobil, soalnya gue mau ke markas, makanya mampir dulu kesini beliin anak-anak makanan," Lanjut Reno.
"Gak papa kak, btw lo bilang mau ke markas, berarti lo anak geng motor gitu?" Tanya Alina penasaran.
"Iya Na, yaudah ayo gue anter."
"Apa jangan-jangan, kak Reno itu salah satu anggota Aodra ya?" Batin Alina bertanya.
Alina pun menaiki jok belakang motornya Reno.
"Suasana sore dikota ini masih sama kayak dulu ya kak, langitnya juga indah banget," Ucap Alina.
"Haha iya Na gak ada yang berubah, langitnya emang indah tapi ada yang lebih indah dari langit itu Na."
"Apa?" Tanya Alina.
"Lo."
"Hah? Apa kak?" Tanya Alina
Reno menggeleng.
"Rumah lo masih yang lama kan Na?" Tanya Reno.
"Iya kak."
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai didepan rumah bernuansa abu-abu.
"Mampir dulu kak?" Tawar Alina.
"Kapan-kapan aja Na, gue mau ke markas," Jawab Reno.
"Yaudah hati-hati kak, makasi juga buat teraktirannya."
"Iya," Setelah mengucapkan itu Reno pun langsung berlalu.
....
Sementara di Markas Aodra seperti biasa, keadaan nya sangat ramai.
"Wih bawa apa lo Sat?" Tanya Edgar.
"Bisa gak? kalo manggil gue gak usah setengah-setengah," Ucap Satria.
"Gak bisa enakan juga manggil lo dengan embel-embel Sat haha," Jawab Edgar.
Sedangkan anggota Aodra yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan 2 manusia ini, memang begitulah jika Edgar dan Satria disatukan pasti akan selalu terjadi keributan.
"Eh lo pada tau gak?" Tanya Satria.
"Tau," Jawab Edgar asal
"Kok lo tau? Perasaan gue belum cerita," Ucap Satria yang merasa aneh.
"Karna gue sikopet," Jawab Edgar enteng.
"Apa hubungan nya bang?" Tanya salah satu anggota Aodra yang lain.
"Emang lo tau apaan Gar?" Tanya Satria.
"Lo naksir sama bencong yang di lampu merah kan?" Jawab Edgar yang langsung mendapat lemparan bantal dari Satria.
"Bukan anjir, nih ya tadi waktu gue mau kesini, gue liat si Reno bonceng cewe," Jelas Satria.
"Ya terus apa hubungannya sama kita?" Tanya Edgar.
"Lah iya, biarin aja kali Bang, selagi dia gak cari keributan sama kita," Ucap salah satu Anggota Aodra.
"Ck lo pada tau gak? Cewe yang dibonceng sama si Reno tadi murid baru yang disekolah kita tadi siang."
"Maksud lo, cewe yang kita temuin di UKS tadi?" Tanya Edgar.
Satri mengangguk.
"Penting?" Tanya Algaza.
"Nggak sih," Jawab Satria dengan tersenyum miris.
"Btw kenapa ya Mortal Enemy akhir-akhir ini gak pernah berulah?" Tanya Edgar penasaran.
"Tobat kali bang."
"Cape mungkin, mereka yang nyari gara-gara mereka juga yang kalah duluan."
Tawa mereka pun menggema di Markas Aodra
Melihat Algaza yang beranjak dari duduknya Satria bertanya. "Mau kemana lo Za?"
"Kamar," Jawab Algaza.
Dimarkas ini ada beberapa kamar untuk mereka istirahat, terkadang juga ada Anggota Aodra yang menginap disini karena malas pulang kerumah.
"Ngapain?" Tanya Satria.
"Ya tidurlah bego, ngapain lagi!" Bukan Algaza yang menjawab melainkan Edgar.
Bukannya marah dikatain bego oleh Edgar, Satria malah tertawa terbahak-bahak.
"Mabar kuy," Ajak Satria.
"Gas," Jawab Edgar.
Kedua nya pun login game yang bertuliskan Mobile Legends.
"Lo gak usah nyampah terus anjir," Geram Edgar.
"Suka-suka gue lah!" Seru Satria.
"Lo-"
Perkataan Edgar tiba-tiba terhenti saat.
Brakkk!!!
Semua yang berada di Markas langsung melihat ke asal suara.
"Lo, kenapa kok bisa babak belur gini?" Tanya Satria saat melihat salah satu anggotanya datang dengan keadaan yang berantakan, terdapat banyak luka-luka memar dibagian wajahnya.
....
BERSAMBUNG...
JEJAK NYA JANGAN LUPA TINGGALIN.
NEXT NGGA?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGAZA [On Going]
عاطفيةTentang sebuah aksara yang saling mengejar namun tak bisa tergapai, menyisakan renjana yang begitu dalam dan Amerta di dalam karya nya. ________