Bruk!
"Awhh"
Kamu meringis merasakan pantat mu yang sakit karena dorongan itu. Kamu gak tahu kamu salah apa, sampe sampe lino langsung narik kamu ke area belakang, menjauh dari teman temannya dan mendorong kamu ke lantai saat kalian sudah berada di belakang.
"Lino, sakit tahu. Apa apaan sih"
Lino jongkok, mencoba menyamai posisi nya dengan kamu yang sekarang lagi dudik di lantai. Tangan nya bergerak dengan kasar menarik dagumu, membuat pandangan kalian bertemu. Dapat kamu lihat dengan jelas, tatapan penuh amarah dan rasa tidak suka di dalam mata lino. Kamu sedikit takut melihatnya, oleh karena itu kamu memejamkan matamu.
"Lihat gw, siapa yang nyuruh lo merem?"
Kamu bodoamat sama suara lino. Kamu tetep mejemin matamu.
"Lo gak budeg kan? Lihat mata gw!"
Sedikit bentakan dari lino sukses mebuatmu takut, karena tidak berani, kamu mengikuti apa yang lino suruh, membuka mata mu dan menatap kedua manik mata lino.
"Siapa yang nyuruh lo mojok sama yeosang?"
"I-itu, a-aku cuman duduk aj--"
"Harus banget di pojokan? Sama yeosang??"
"I-iya,,, tapi kan c-cuman duduk aja"
"Terus lo pikir, lo boleh duduk sama dia di pojokan gitu?"
Kamu gak jawab, bibir bawahmu kamu gigit untuk nahan diri biar gak nangis.
Lino ngeliat apa yang kamu lakuin sekarang. Jari tangan kanan nya bergerak melepaskan gigitanmu pada bibir bawahmu. Ibu jarinya ia gunakan untuk mengelus bibir bawahmu yang sedikit meninggalkan bekas akibat ulah mu sendiri.
"Gak usah gigit bibir bawah lo, nanti luka"
Lino narik tubuh kamu biar berdiri, dan pas kamu berdiri, dia langsung gendong kamu ala bridal style dan membawamu kembali ke tempat awal tadi.
"Abis ini langsung pulang. Jangan deket deket yeosang lagi"
Kamu gak ngejawab, kamu cuman diem aja, bingung sama perilaku lino yang kadang kasar kadang juga lembut.
Pas sampe dirumah, waktu itu tengah malem banget, bener bener gelap diluar sana. Ditambah, tiba tiba saja hujan turun, beruntung saat hujan baru turun, kamu sama lino udah sampe di rumahmu.
"Dingin banget"
Kamu mengenakan selimutmu, menutupi dirimu sampai sebatas leher dengan selimut tebalmu itu.
Petir diluar yang muncul tiba tiba itu membuat mu sedikit takut. Biasanya, kalau hujan lebat disertai petir gini, hyunjin suka nemenin kamu di kamar mu. Tapi sekarang mana bisa gitu, toh hyunjin nya udah di bangkok.
Tok! Tok!
Pintu kamarmu diketuk lalu terbuka sesaat kemudian. Di depan ada lino dengan laptopnya yang ia bawa.
"Gw temenin, tapi lo tidur ya. Gw masih harus kerja"
Lino masuk ke kamar mu, tak lupa untuk menutup pintu terlebih dahulu. Lino duduk di tepi ranjang mu lalu mulai membuka laptopnya.
"Sinian, nanti jatoh laptopnya"
Sesuai permintaanmu, jadilah lino menggeser dirinya, namun pandangan nya tidak lepas dari layar benda berbentuk pipih itu.
"Dah malem juga, masih aja kerja"
"Hm, besok harus kelar""Kebiasaan"
Bukannya tidur, kamu malah menggeser badanmu mendekati lino. Mengintip sedikit apa yang tengah pria berdarah murni korea itu kerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Toy
Fanfiction"Just be a good girl for me" - Lino. Lee know x You :[contains many sex scenes, so please read wisely] [Peringkat mengesankan cerita ini) 🏅 1 #Lino (2023 Okt 25 - now 2024) 🏅 2 #Straykidsimagine (2023 Okt 25) 🏅 7 #Yn (2023 Okt 25)