my sweet toy [16]

412 31 3
                                    

Pesta kecil kecilan itu akhirnya selesai. Kamu sama lino udah otw pulang daritadi. Jalanan kota yang macet ngebuat lino sedikit kesal. Dirinya harus menahan lebih lama hasrat yang memuncak sejak tadi.

Kamu yang paham karena lino sangat kesal akibat kemacetan ini mencoba untuk meredakan kekesalannya.

"Kamu gak apa apa? Ada sesuatu kah?? Kayaknya kesel banget sama macet nya??"

Lino nengok ke kamu sebentar sebelum akhirnya fokus lagi ke jalanan.

"Gw gak baik baik aja"

"Ehh??? Kenapaa??"

Lino gelengin kepalanya, gak mungkin kan dia ngasih tahu kamu kalo dia sebenernya lagi turn on semenjak pesta itu kelar. Manusia kelebihan hormon dasar!

"Keringetan loh"

Kamu melepas seatbelt mu, lalu mengelap keringat yang mengalir di pelipis lino. Sumpah demi apapun, lino mencoba menahan hasrat nya. Tangan nya mengenggam keras stir kemudi, sedangkan kamu masih fokus mengelap keringat temanmu itu. Saat lampu lalu lintas berganti menjadi hijau, lino dengan cepat langsung menginjak pedal gas, membuat mobilnya bergerak cepat menyalip beberapa kendaraan yang ada. Kamu dibuat kaget karena nya.

"H-heh pelan pelan"

Kamu memasang kembali sabuk pengamanmu, matamu tidak bisa diam, bergerak panik karena laju mobil yang seperti kesetanan.

Ciiiittttttt!!!!

Lino menghentikan mobilnya secara mendadak di jalanan yang terbilang cukup sepi. Pria itu mengatur nafas nya yang mengebu gebu, begitupun dengan kamu.

"Kamu----"









Sret




























Cup!!






Lino membuka seatbeltmu, menarik tubuhmu agar mendekat ke arahnya lalu mencium bibirmu secara tiba tiba. Kamu yang shock bergerak mendorong tubuh lino, namun tubuh yang lebih besar itu tidak menjauh sedikitpun.

Lino membuka seatbelt yang memeluk dirinya, ia lantas langsung mengangkatmu lalu menaruh tubuhmu di pangkuannya. Bibir kalian saling bertemu untuk yang kesekian kalinya. Tangan kekar lino memeluk pinggang rampingmu sedangkan tanganmu memeluk leher lino, tanpa kamu sadari, kamu memperdalam ciuman itu dengan menekan kepala lino dengan tanganmu.

"Eunghh"
"Shhh"

Lino mengigit bibir bawahmu, membuat dirinya mendapatkan kesempatan melesatkan lidahnya ke dalam mulutmu saat kamu mendesah. Lidah kalian saling bermain disana, ciuman panas itu semakin menjadi saat tangan lino menekan kepalamu untuk memperdalam lumatan yang kalian lakukan. Dapat kamu rasakan pasokan oksigen yang kamu dapatkan mulai menipis, kamu menepuk pundak lino untuk memberi pria itu tanda bahwa nafasmu mulai habis.

"Hmmphh"

Lino ngelepas ciuman kalian, kamu langsung ngatur nafasmu begitupun dengan lino. Tatapan matanya membuatmu paham akan keadaan lino, pria itu tengah menahan hasrat nya.

"K-kamu hahh kamu gak minum minum kan tadi?", tanyamu karena kamu berpikir bahwa mungkin saja lino berada di bawah pengaruh alcohol.

Lino mengusap wajahnya kasar lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaanmu barusan.

"Lo gini aja selagi gw nyetir ya"

Tangan kiri lino memeluk pinggangmu posesif sedangkan tangan kanan nya ia gunakan untuk menyetir, kembali menjalankan mobil untuk pulang ke rumah. Kamu yang posisinya ada di pangkuan lino, menaruh kepalamu di perpotongan leher lino, perlahan mulai menghirup aroma khas lino yang sangat kamu sukai.

"Jangan gitu, gw masih nyetir"
"Eungh"

Entah kamu sadar atau malah kamu yang ada di bawah pengaruh alcohol, bibirmu tiba tiba saja bergerak mengecup leher lino, lalu menghisapnya perlahan. Lino mendesis, sedikit terkejut karena perlakuan kamu yang bisa saja membuat dirinya tidak fokus menyetir.

"Sshhhh honey stop, i'm driving a car right now", tangan lino yang bebas dari setir kemudi itu menarik rambutmu agar kepalamu menjauh dari lehernya.
Kamu cuman ketawa aja, kayaknya kamu mabuk, pikir lino.

"Dad-- i want you please...."



















































































"Fuck!"

My Sweet ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang