01

10.1K 334 2
                                    

maaf kalo ada typo


"mas, lepas dulu. aku mau masak.."

Jelsha mencoba melepaskan lingkaran tangan Tama dari perutnya dengan perlahan. alih-alih terlepas, pelukan suaminya semakin erat.

Tama menenggelamkan wajahnya dipundak sang istri, sesekali menyematkan kecupan mesra disana.

awalnya acara memasak Jelsha tenang-tenang saja, tapi sewaktu suaminya pulang dari kantor itulah saat dimana Jelsha tidak akan dibiarkan melakukan apapun, kecuali itu berhubungan dengan Tama.

"mas baru pulang kerja lho dek... kamu ga kasih mas ciuman selamat datang." rengek Tama sambil mendusel dipundak sang istri yang tengah memotong kentang, mau membuat sup ayam.

Jelsha menghentikan aktifitas memotong sayurnya, perempuan itu membalikkan tubuhnya menghadap Tama yang membuat lelaki itu menghentikan kegiatannya mendusel dipundak sang istri.

"kalo mas ganggu aku terus, ini masakan ga bakal selesai. mas gamau makan, emangnya?" Jelsha mengusap lembut rambut hitam Tama dan memberi kecupan dibibir tipis suaminya.

bukannya menjawab, Tama kembali memeluk dan menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher Jelsha. Jelsha terkadang heran dengan Tama, suaminya akan sangat sangat berbeda jika berada dikantor, lelaki itu terlihat berwibawa serta tegas. beda jika bersamanya, Jelsha seperti mengasuh lelaki dewasa bersikap seperti anak-anak.

Tama melonggarkan pelukannya, "buatin kopi ya?" ucap Tama memohon, ia tahu kalau Jelsha melarangnya untuk tidak sering-sering minum kopi.

Jelsha menghela nafas, namun kemudian perempuan itu mengangguk. "iya, nanti aku anter kekamar. sana, mas mandi dulu"

Tama tersenyum manis, sebelum meninggalkan dapur ia menyempatkan memberi kecupan dipipi bulat istrinya.

Jelsha hanya membalas dengan senyuman manisnya.

childish husband

"mas, ini kopinya"

Jelsha membuka pintu kamar mereka berdua dengan sebelah tangan, pandangannya langsung tertuju pada Tama yang sedang duduk disofa dengan laptop dipangkuannya serta kacamata yang bertengger diwajah suaminya.

handuk yang masih ada dipundak, dan rambut suaminya yang masih basah, Jelsha tahu jika setelah mandi lelaki itu langsung melanjutkan pekerjaannya tanpa mengeringkan rambut.

Tama mendongak saat mendengar suara lembut Jelsha, ia segera meletakkan laptop dan melepas kacamatanya.

"sini dek" Tama menepuk sebelah sofanya, meminta Jelsha duduk disampingnya.

perempuan itu dengan senang hati menghampiri Tama dengan kopi ditangannya, Jelsha meletakkan nampan berisi kopi dimeja didekat sofa.

Tama segera merangkul pinggang Jelsha saat istrinya mendudukkan bokongnya disamping, "keringin rambut mas"

"mas lagi sibuk banget ya? ga biasanya kerjaan kantor dibawa kerumah" ucap Jelsha sambil menggosokkan handuk dirambut Tama secara perlahan.

Tama hanya menggumam, ia memejamkan matanya menikmati apa yang Jelsha lakukan.

"mas mau makan sekarang? mumpung supnya masih anget" Jelsha menyandarkan tubuhnya saat Tama tiba-tiba menenggelamkan wajah didadanya. tangannya bergerak mengusap rambut belakang Tama perlahan, biasanya jika suaminya seperti ini menandakan ia sedang lelah.

"mas?" Jelsha yang merasa tidak ada respon menundukkan kepalanya, melihat Tama yang tidak merespon.

"nanti aja, dek.. mas masih mau gini" Tama menjadikan paha Jelsha sebagai bantal, ia menenggelamkan wajahnya diperut istrinya dan sesekali mendusel, mencari kehangatan.

Jelsha hanya diam dan mengusap rambut Tama, sesekali mengusap telinga dan pipi suaminya. suasana yang hening dan hawa yang cukup dingin, membuat keduanya mengantuk.

"mas, ayo kita makan dulu. abis itu baru tidur, ya?" Jelsha menepuk pipi Tama pelan, menyadarkan Tama yang sebentar lagi memasuki alam mimpi.

"mas ngantuk, sayang~" Tama merengek namun tetap bangun, ia menatap Jelsha dengan mata mengantuk.

Jelsha menghela nafas, "yaudah, aku makan sendiri. bilang aja mas gamau makan sup aku, dari tadi ada aja alesannya!" Jelsha bangkit, ia keluar dari kamar dan sedikit membanting pintu kamar mereka. jika tidak berpura-pura kesal seperti ini, suaminya itu tidak akan makan dan terus menundanya.

"ENGGA GITU SAYANG, MAS SUKA KOK SAMA MASAKAN KAMU" Tama ikut bangkit dan berlari menyusul Jelsha dengan perasaan takut, Tama takut kalau istrinya marah, berakhir ia tidak mendapat pelukan saat tidur.


childish husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang