09

2.3K 143 15
                                    


maaf kalo ada typo, happy reading..

setelah sampai dirumah, Jelsha langsung mandi karena tubuhnya dipenuhi keringat. lelah, tapi tubuhnya terasa lebih ringan dan sehat.

Jelsha keluar dari kamar dan dihadapkan dengan pandangan sang suami yang tengah lesehan di karpet ruang tengah, belum mandi.

"mandi dulu mas! keringetan gitu liat deh," Jelsha berucap sambil melewati Tama, ia menuju dapur untuk memasak menu sarapan mereka berdua.

Jelsha membuka kulkas dan berdiam sebentar, memikirkan ingin memasak apa. bahan-bahannya banyak, tapi Jelsha nya yang bingung mau dibuat apa semua sayuran yang sudah dibelikan Tama untuk stok selama 1 mingguan penuh. semenjak Jelsha berbadan dua, berbelanja maupun beberes rumah lebih banyak diambil alih oleh Tama.

"apa masak terong balado aja ya? eh tapikan kurang pas kalo pagi-pagi gini makan yang berminyak gitu" Jelsha menghela nafas, menurutnya kesehatan dan pola makan penting untuk tubuh.

"omelette aja deh."

keputusan akhir, Jelsha mengambil 2 butir telur ayam dan beberapa sayuran sebagai pelengkapnya. Ketika tengah mencuci sayur, Jelsha mendengar derap langkah kaki menuju dapur.

"masak apa dek?" Tama berdiri tepat disamping Jelsha, lelaki itu terlihat segar karena sudah mandi.

"aku mau masak omelette aja, ya? gapapa kan? atau kamu mau yang lain, bilang aja" Jelsha fokus pada kegiatannya, begitu dengan Tama yang membantu mengaduk-aduk telur.

"omelette aja, mas suka kok sayang.".

Jelsha tersenyum mendengar jawaban Tama yang menurutnya sangat manis.

"ini udah, sekarang apa lagi?" Tama menyodorkan mangkuk dengan telur yang sudah diaduk sempurna, "udah mas duduk aja, omelette doang aku bisa sendiri masaknya".

"gapapa sayang, tetep mas bantu. kamu aja mending yang duduk, tadi kan abis jalan masih cape kan? duduk ya." Tama menuntun Jelsha pada kursi yang ada didekat dapur, Jelsha hanya pasrah tapi sambil mendumal.

"emang kamu bisa bikinnya?" tanya Jelsha yang sudah duduk sambil memandang punggung Tama.

"bisa lah, omelette doang gini mah gampang buat aku sayang" Jelsha tersenyum mendengar jawaban suaminya.

Jelsha membiarkan Tama fokus pada sarapan mereka, pemandangan didepannya sekarang sulit untuk dilewatkan.

Jelsha membiarkan Tama fokus pada sarapan mereka, pemandangan didepannya sekarang sulit untuk dilewatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ah iya, Tama yang habis mandi ini telanjang dada waktu nyusul istrinya ke dapur. momen ini tidak akan Jelsha sia-siakan, beberapa foto sudah ia ambil diiringi senyuman.

"liat apa? kok senyum gitu" Tama mendekat untuk melihat apa yang ada di layar Jelsha.

"ga liat apa-apa, mas" Jelsha mematikan handphone nya dan meletakkannya di pantry, ia mendongak untuk menatap Tama.

Tama menangkup wajah Jelsha yang lebih rendah darinya, perlahan menunduk untuk mencium bibir merah mudah yang sejak tadi terus tersenyum itu.

"mmhhh" Jelsha tersentak saat tubuhnya tiba-tiba terangkat dan sudah duduk diatas pantry, tangan Tama melingkar mesra dipinggang ramping Jelsha diiringi usapan lembut.

Jelsha mencengkram erat lengan Tama, sulit untuknya mengimbangi ciuman mereka, karena hanya Tama yang selalu bisa.

"mashh udah..." Jelsha berucap pelan disela-sela mengambil nafas. Tama menuruti dan melepas tautan keduanya, tubuh Jelsha langsungkan tersandar didada bidang sang suami. selalu seperti ini, setelah ciuman mereka Jelsha selalu lemas dan suhu tubuhnya terasa lebih panas.

"ayo, nanti omelette nya keburu dingin sayang" Tama mengecup pucuk Jelsha yang masih betah bersandar di dadanya, sedangkan tangannya yang lain mengusap paha mulus sang istri.

"gendong~..." rengekan manja sang istri, mana bisa Tama menolak. kedua kaki Jelsha yang sudah melingkar di pinggangnya, memudahkan Tama mengangkat tubuh ringan Jelsha.

satu tangan mengambil sepiring omelette yang tadi dibuat, dan tangan yang lain menahan tubuh Jelsha. meskipun sekarang berat tubuh Jelsha bertambah karena mengandung, rasanya Tama masih menggendong istri kecilnya seperti biasa.

Tama dan Jelsha memilih sarapan diruang tamu, karena ruangan itu langsung mengarah ke halaman belakang rumah mereka yang asri.

Jelsha masih duduk dipangkuan Tama, dan makan pun disuapi oleh Tama.

"dek, kamu nyadar ga sih? semenjak ada dede bayi, yang sekarang suka manja tuh kamu" Tama membuka suara setelah menyuapi Jelsha.

"aku juga ngerasa gitu deh, tapi enak ya manja-manja gini sama kamu"  Jelsha tersenyum malu setelah mengatakan kalimat terakhir.

Tama mengecup pipi merona Jelsha, "tiap hari manja gini aja, dek. mas suka, berasa ngurus bayi yang mau punya bayi ya aku".




childish husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang