• bab 20 •

58 6 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🤗🙏

⚠️ Sholawat nya jangan di lupa ⚠️

°
اللهم صلي على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد

{ Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad }

Follow ig ;
@_nyyysly__17

Jangan pernah lupain klik VOTE nya
See you
💕

Happy reading 🌻🌻

••

_________________________________________

Tepat pukul 8 malam Sheila mendatangi ndalem

Tok....tok...tok.. assalamualaikum umi

"waalaikumussalam nak sebentar, udah sembuh nak??" umi Fitri pun membukakan pintu untuk Sheila

"Alhamdulillah udah,,umi tadi nyuruh Sheila Dateng buat apa mi" tanya Sheila

"masuk dulu lau sayang kan gak enak ngomong di pintu kayak gini" ucap umi Fitrih

"hehehehe iya"

Saat ini hanya umi fitrih dan Sheila saja yang berada di rumah karna ziyad dan Abi Hamdan sedang ada rapat

"besok adalah hari dimana kamu akan menjadi menantu umi, nah sekarang umi mau ngasih hadiah kecil buat kamu"

Umi fitrih memberikan sebuah kotak yang isinya adalah abaya yang sangat mewah,, setelah melihat itu Sheila pun menutup wajah nya malu

"kenapa nak, kamu Ndak suka yah"

"suka kok umi"

"ayo ada apa nih" goda umi fitrih

"umi Sheila, masih ragu-ragu untuk menikah"

"loh kenapa, menikah itu 1% enak" ucap umi Fitrih

"kok 1% umi?? Tanya Sheila

"ya karna 99% nya itu enak bangetttt" jawab umi Fitrih

"sebenarnya Sheila itu gak cocok dengan anak umi" ucap sheila

"gak cocok dari mana nya orang kalian berdua cocok banget kok"

"gak usah di tanya lagi yang pasti nya dari ilmu, liat aja Sheila ini bodoh sedangkan anak nya umi sangat pintar Masyallah" jawab Sheila

"insyallah ziyad akan menjadi imam yang selalu menyertai kamu ke jalan Allah"

"jika ternyata ia hadir hanya untuk
Singgah saja bagaimana?? Tanya Sheila

"tidak akan,, percayalah pada umi" ucap umi meyakinkan Sheila

"punya ilmu setipis tisu di bagi dua, lalu di pertemukan dengan seseorang yang ilmu agamanya seluas samudra itu adalah hal yang sangat Sheila inginkan, dan di saat Allah sudah mengabulkan apa yang Sheila inginkan, Sheila pun merasa sama sekali tidak pantas untuk bersanding bersama nya"

Muhammad Ziyad Emir Al Fatih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang