• bab 23 •

68 8 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🤗🙏

بسم الله الرحمن الرحيم

⚠️ sholawat sebelum mulai baca ⚠️

اللهم صلي على سيدنا محمد و على ال سيدنا

Okeyy happy reading jangan lupa
VOTE + KOMEN

••

______________________________________

Saat sedang menaiki anak tangga ingin menuju kamar tiba-tiba Sheila di panggil oleh umi untuk ke dapur,, dan Sheila hanya bisa mengarahkan jalan menuju kamar nya saja..

"Ada apa umi" tanya Sheila

"Ini loh nak, kata mama kamu brownies bikinan kamu itu enak banget toh"

"Ya iyalah siapa dulu yang buat" ucap Sheila angkuh

"Yaudah kalau emang itu enak banget coba deh buatin untuk umi, soalnya umi belum percaya kalau belum coba" tantang umi fitrih pada Sheila

"I-ya nanti aja deh jangan sekarang" ucap Sheila gugup dengan memasang wajah sedih

"Loh kok jadi sedih"

"Sheila pegel banget, rasanya tangan Sheila mau patah aja ni" ucap Sheila mencari alasan agar tidak jadi membuat brownies,, bukanya apa Sheila hanya merasa malas untuk membuat nya sekarang

"Yasudah kapan-kapan saja kalau begitu, oh ya suami mu kemana" tanya umi fitrih sambil mencari keberadaan anak nya

"Di kamar lagi mandi mi, btw mama mana yah??"

"Mama kamu ada di depan bersama tamu nya"

"Oh gitu"

"Sekarang kamu bantuin umi mengiris bawang-bawang ini yah"

"Iya umi ku sayang"

Setelah selesai dengan kegiatan masak memasak mereka berdua menyusun hasil masakan nya ke atas meja

"Nak panggilin suami mu suruh dia turun untuk makan"

"Iya umi"

Sheila pun membuka pintu kamar nya dan ya ia pun di kejutkan dengan kehadiran ziyad di dalam kamar nya dengan rambut basah dan tidak menggunakan baju melainkan handuk saja

"Astaghfirullah, Masyaallah, subhanallah mata gue" teriak Sheila kaget. Ziyad yang mendengar suara teriakan itu pun langsung menoleh kearah istrinya

"Kenapa teriak-teriak gitu gak baik kamu itu cewek"

"Yang sopan dikit Napa"

"Hah??"

"Aku wes Ndak bisa berkata kata" ucap Sheila pasrah

Muhammad Ziyad Emir Al Fatih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang