PART 14 : { KENAPA SIKAP MAMAH KEPADAKU TIDAK PERNAH BERUBAH }

1.3K 107 3
                                    

Hello guys kita kembali lagi ke ceritanya
Okay sebelum baca jangan lupa follow, vote dan komen yh 🙏🏻

18 TAHUN KEMUDIAN....

Tahun ini Adara dan aku berusia 18 tahun tapi ketika kami merayakan ulang tahun sama seperti tahun-tahun sebelumnya mamah hanya mengucapkan ulang tahun tahun kepada Adara saja dan aku hanya bisa melihatnya dengan penuh kesedihan tapi aku masih punya papah yang selalu pengertian kepadaku hanya papah lah yang selalu menguatkan ku jika aku sedang bersedih melihat keegoisan mamah yang tidak pernah menyayangi ku sejak aku baru lahir.......
Tulis Naura di buku diary nya

Semua tentang dirinya selalu ia tuliskan dalam buku diary tersebut dan dia tidak hanya iseng untuk menuliskannya tapi ia juga berharap nantinya mamahnya bisa membaca semua yang ia tuliskan di buku diary itu agar mamahnya tau bagaimana perasaan seorang anak jika tidak di sayangi

Author POV: ceritanya kenapa jadi sad yah...😅😭

Ok lanjut cerita

Papahnya yang melihat Naura sedang menulis lalu menghampiri Naura

"Naura kamu sedang apa nak dimana Adara"tanya pak DINATA

"Aku sedang menulis di buku diary ku pah, emm Adara tadi pergi sama mamah belanja"ucap Naura

"Naura kita jalan-jalan yu"ajak pak DINATA

"Ayo pah kemana"tanya Naura

"Terserah kamu mau nya kemana"

"Emmm, kita ke pasar malam aja yuk pah"

"Ayo sayang, yaudah kamu siap-siap dulu ya nak papah tunggu kamu di depan"

"Iya pah"

Setelah selesai bersiap siap Naura dan papah nya pun pergi ke pasar malam

Skip pasar malam

"Wah pah disini ramai juga yah dan banyak wahana permainan juga lagi"ucap Naura gembira

"Iya sayang, papah juga mau kamu gembira dan gak badmood Mulu di rumah karena gak diajak mamah kamu"

Setelah selesai bersenang-senang bersama papahnya Naura pun memutuskan untuk pulang

Sesampainya di rumah sudah ada nyonya DINATA yang menunggu mereka pulang

Lalu nyonya DINATA menarik tangan Naura dan membawanya kedalam belakang rumah nya

"Bagus yah kamu pergi-pergi aja kan mamah udah bilang gausah pergi-pergi diem dirumah kenapa sih heran deh mamah sama kamu"ucap nyonya DINATA marah

"Aku tadi diajak papah mah jalan-jalan bukan aku yang minta juga, aku tau mamah gak bolehin aku keluar"ucap Naura sembari menangis

Kemudian pak DINATA datang

"Stop mah cukup marahin Naura ya mah emang kenapa sih kalau Naura sesekali keluar jalan-jalan gitu kasian mah dia dirumah kamu tinggalkan kamu malah enak-enakan jalan-jalan keluar tanpa ajak Naura"ucap pak DINATA sambil memarahi istrinya

"Ya itu kan udah konsekuensinya pah Naura itu udah gede beda sama Adara yang masih butuh healing dan refreshing pah"ucap nyonya DINATA

"Stop kamu banding-bandingin Adara dan Naura mah mereka kn seumuran mereka juga berhak refreshing gak usah kamu kurung terus mah dirumah"ucap pak DINATA dengan nada tingginya

Pertengkaran pun tak henti-hentinya setelah itu Adara yg mendengar suara ribut-ribut segera turun untuk melihatnya disana ada mamah papah yang sedang bertengkar dan Naura yang sedang menangis melihat kedua orang tuanya bertengkar

Lalu Adara menghampiri Naura dan segera melerai pertengkaran mereka

"Mah pah stop udah jangan ada yang bertengkar lagi kasian kak Naura mah pah apa kalian gak kasian liat kak Naura nangis liatin kalian bertengkar"ucap Adara

"Mamah juga tadi kenapa gak ajak kak Naura pergi apa mamah gak kasian sama kak Naura setiap kita pergi dia gak diajak harusnya mamah tuh sadar mah"ucap Adara

Setelah itu Adara langsung membawa Naura untuk pergi ke kamarnya dan meninggalkan kedua orang tua nya

"Liat tuh mah anak kamu aja belain Naura sampe² kamu aja di nasehatin kayak gitu malu mah malu"ucap pak DINATA

Dikamar Naura

"Kak udah jangan nangis lagi"ucap Adara

"Kenapa sih dek mamah gak pernah berubah dari dulu sampai sekarang sikap mamah hanya mengacuhkan aku"tanya Naura

"Mungkin belum saatnya kak, mungkin nanti bukan sekarang"ucap Adara

"Ya sampe kapan mamah mau kayak gini terus sama aku"ucap Naura

"Mungkin aja sampe mamah sadar bahwa kakak adalah hal yang terindah yang pernah dia miliki"ucap Adara

Setelah itu Adara pergi untuk beristirahat

Naura segera membersihkan dirinya dan segera untuk tidur tapi sebelum ia tidur ia menuliskan lagi semua kejadian yang ia alami di dalam buku diary nya

Tuhan memang kalau suatu saat nanti mamah tidak berubah apa yang harus aku lakukan untuk bisa membuat mamah hatinya luluh dan bisa sayang aku jika kau telah berkehendak tiada yang bisa merubah itu
Tulis Naura dalam buku diary nya

Setelah menulis di buku diary nya Naura pun segera tidur untuk menyegarkan kembali pikirannya



Segitu dulu aja ya
See you in the next chapter guys 👉🏻👉🏻

ANAK YANG TIDAK DIHARAPKAN OLEH ORANG TUANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang