PART 44 : {DISAAT-SAAT TERAKHIRNYA}

1.4K 88 2
                                    

Hai guyss...., Masih semangat gak nih bacanya
Sebelum baca jangan lupa follow, vote dan komen yh 🙏🏻

Pagi ini adalah pagi yang begitu teramat sedih karena tadi subuh nyonya DINATA tiba-tiba jatuh pingsan dan di bawa ke rumah sakit

Sesampainya di rumah sakit, Naura yang sedari tadi menunggu mamahnya sadar begitu amat sedih ketika melihat mamahnya seperti itu

"Mah...,jangan tinggalin Naura"

Rahsya yang sedari tadi disampingnya menenangkan Naura agar tidak sedih lagi

Beberapa saat kemudian Mamah nya pun sadar dan langsung memanggil nama Naura dan Adara

"Naura, Adara"panggil nya lirih

"Iya mah, Naura disini"

"Adara mana?, mamah mau bicara sama kalian berdua"

"Sya tolong panggilin Adara dong"

"Iya sebentar aku panggilin dulu"

Setelah itu Adara pun masuk ke ruangan tempat mamahnya di rawat
Sembari menangis Adara langsung memeluk mamahnya

"Mah"ucap Adara

"Nak, kalian berdua jaga diri baik-baik yah"

"Mah...,mamah bicara apa sih? Aku yakin mamah pasti sembuh kok"ucap Naura

"Waktu Mama udah gak banyak lagi
Jadi kalian harus inget pesan mamah jangan pernah tinggalkan sholat lima waktu, jangan telat makan ya, jaga diri baik-baik, walaupun mamah udah gak ada tapi mamah tetap selalu ada di samping kalian berdua ya nak"

"Mahh.... Adara sayang sama mamah jangan tinggalin Adara mah"

"Mamah juga sayang sama Adara, Adara inget ya jangan pernah nakal lagi karena kan sekarang Adara udah bukan anak kecil lagi dan jangan jahil lagi sama siapa pun itu ya nak"

"Mahh"ucap Naura bersedih

"Nanti kalau mamah udah gak ada, kalian jangan manja lagi ya apalagi sama papah"

"Iya mah kami bakalan ingat semua itu, mulai sekarang kami akan menjadi wanita yang lebih dewasa lagi dari sebelumnya"ucap Naura

"Nanti kalian berdua ambil kotak warna pink dikamar mamah ya"

Tiba-tiba nyonya DINATA menghembuskan nafas terakhirnya
Naura dan Adara pun menangis ia masih tidak menyangka mamahnya akan pergi secepat ini

"Mah, mamah jangan tinggalin kita mah"ucap Adara sambil menangis

Rahsya, Gibran dan pak DINATA masuk keruangan itu dan seketika pak DINATA menitikkan air mata dan tidak percaya bahwa pasangan hidupnya itu telah pergi tuk selamanya

Rahsya dan Gibran menenangkan Naura dan Adara

"Innalilahi wainnailaihi rojiun"

"Yang sabar ya, semua itu udah takdir"ucap Rahsya

"Yang sabar ya Dar"

Setelah itu jenazah nyonya DINATA langsung dibawa kerumahnya dan dimakamkan
Naura dan Adara masih menangisi kepergian mamahnya karena mereka tidak percaya bahwa mamahnya pergi meninggalkan mereka

Di prosesi pemakaman mamahnya pun Naura dan Adara masih menangis karena tak sanggup melihat mamahnya dimasukkan ke tempat peristirahatan terakhirnya

Setelah selesai pemakaman para pelayat yang ikut melihat pemakaman nyonya DINATA pun pergi satu persatu

"Mah...kenapa begitu cepat mamah meninggalkan kami"ucap Naura terisak

"Mah, mamah pasti udah gak sakit lagi dan mamah udah bahagia disana ya selamat tinggal mah, kami akan selalu mendoakan mu supaya kamu dijauhkan dari siksa kubur"ucap Adara

"Sudah ayo kita pulang sudah sore tidak baik berlama-lama di sini"ucap papahnya

"Ayo Naura kita pulang"ucap Rahsya

"Ayo pulang Adara"ucap Gibran

"Mah kita pulang dulu ya"ucap Naura

"Assalamualaikum"












Ceritanya sedih guys😭😭
Kalian ikut sedih juga gak nihh...

Segitu dulu ya guys
See you in the next chapter guys 👉🏻👉🏻

ANAK YANG TIDAK DIHARAPKAN OLEH ORANG TUANYA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang