Duda Anak Satu || Jaynoo

I. Awal

Anggap saja Ni-ki sudah gila. Menjual kakaknya sendiri ke platform biru dalam sebuah grup bernama 'pencari cinta sejati'. Memang betul keduanya kesulitan bayar uang sewa, tetapi Kim Sunoo tidak putus asa sampai menjual dirinya. Sunoo lebih memilih jadi Armada-pergi pagi pulang pagi daripada menjual tubuhnya.

Bahkan menyesuaikan keuangan dalam situasi saat ini tidaklah mudah. Membayar sewa rumah, biaya sekolah Ni-ki serta biaya kuliahnya sendiri, dan keperluan sehari-hari. Sunoo sudah habiskan separuh harinya untuk bekerja. Kuliah di pagi hari dan bekerja di malam hari. Tidak ada banyak waktu baginya untuk beristirahat.

Jika bukan karena orang tua mereka berpisah. Mungkin sekarang Ni-ki dan Sunoo tidak perlu memikirkan susahnya cari uang. Opsi lain, keduanya bisa saja ikut dengan salah satu dari mereka, tetapi Sunoo dan Ni-ki sudah berjanji untuk tidak meninggalkan dan saling menjaga satu sama lain. Walaupun alasan lainnya, Ayah-Ibu telah memiliki keluarga masing-masing.

Ni-ki tidak mau kakaknya kesulitan cari uang. Banting tulang tanpa memikirkan dirinya sendiri. Selain itu, tiap malam Ni-ki bisa lihat wajah lelah Sunoo dibawah remang-remang cahaya lampu kamar. Sayup mata yang tajam pandangi langit atap ruang. Begitu banyak pikiran dan beban yang dipikul si sulung.

Maka, Ni-ki sebagai adik yang berbakti, rajin menabung, dan tidak sombong, berencana untuk membantu kakaknya dengan mencarikan seorang pria kaya agar Sunoo tidak perlu bersusah payah mencari uang.

Ni-ki dengar dari Boemgyu-teman sebangkunya-mendapatkan seorang teman dari grup platform biru. Siapa sangka teman Boemgyu saat itu, kini menjadi pacarnya. Ni-ki yang mendengar itu pun tergoda untuk melakukan hal serupa. Bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk Sunoo.

Tepat pada malam hari setelah Boemgyu memberitahunya siang tadi. Ni-ki segera mencari sebuah grup yang bernama 'pencari cinta sejati'. Ia lihat beberapa postingan orang mencari pasangan dengan foto mereka pakai teks singkat dengan mencantumkan nomor whatsapp. Sedangkan yang tidak pakai foto hanya menulis data diri.

Saat mencari referensi dari postingan orang-orang, Ni-ki secara tidak sengaja melihat sebuah postingan yang tertulis, 'Menerima jasa buat anak jika gagal... Bisa diulang'.

Ni-ki jelas bingung dengan arti kalimat tersebut. "10 tahun gua hidup, baru tau ada jasa bikin anak. Kedengarannya, sih, gampang. Nanti tanya Kak Sunoo, deh."

Ia tersenyum tanpa tahu apa yang ia pikirkan. Dirinya baru duduk di kelas lima. Bagaimana bisa ia mengerti tutorial bikin anak. Lagipula Ni-ki belum diajarkan di sekolah. Sunoo juga tidak memberitahunya bagaimana cara membuat anak.

Setelah berpikir panjang. Ni-ki sudah memutuskan apa yang akan ia tulis di postingan.

---

Hay,, salam knal. Aku mau knlin kk ku yg cantik ini...

Kelebihan: baik hati, tdak smbong, bisa masak, bersih rumah, kerja apa aja. Plus cantik, gabakal bosen liat kk ku.

Kekurangan: misqin, tdk pny uang, dn berbatangtapitetepcantikdanbohay.

Cari cowo atau cewe kaya raya untuk kk ku, minat dm aja, nnti kasi nomor kku😇

Ini foto kku ya..

---

Setelah mengunggah postingan, Ni-ki harus menunggu persetujuan admin terlebih dahulu. Menunggu lama bikin lelah pikir Ni-ki. Sambil mendengus malas, ia matikan ponselnya dan pergi tidur. Karena jam telah menunjukkan pukul satu dini hari. Sebentar lagi Sunoo akan pulang.

Bunyi kunci diputar mengalihkan pendengarannya. Langkah kaki berat masuk ke dalam rumah.

Sunoo meletakkan sepatunya di rak. Berjalan masuk ke dalam kamar dan melihat Ni-ki tertidur lelap. Walau sebenarnya pura-pura tanpa sepengetahuan Sunoo. Ujung bibirnya terangkat singkat dengan wajah lelah sekaligus mata panda menghiasi wajah. Keadaan tubuhnya lelah, Sunoo langsung merebahkan diri di sofa. Memandang langit atap kesekian kalinya. Berkelana jauh dalam pikiran.

Dari kejauhan, Ni-ki bisa melihat kakak sulungnya tidur di atas sofa. Berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membahagiakan Sunoo.

- to be continued..