12 ▪️Ancaman

272 31 4
                                    

HAPPY READING 🍄🍄🍄

JANGAN LUPA FOLLOW IG : u17s07

SELAMAT BERSENANG-SENANG

****

Ketika Ketakutan di dalam pikiran dikalahkan dengan trauma yang terjadi berulang-ulang.

Pukul 20.00 cowok itu baru saja pulang, belum terlalu larut, bahkan ia habis mengantarkan Violet, sepulang sekolah mereka berdua berniat mencari barang yang di inginkan Violet, kebetulan Alvin juga menitipkan Violet kepadanya untuk mengantar pulang.

Matahari yang sudah di gantikan oleh bulan itu, sekarang menjadi temannya, bahkan kilatan petir mulai muncul di cakrawala, sepertinya malam ini akan hujan. Dengan sesegera mungkin David mempercepat laju motornya agar cepat sampai ke rumah.

"Berhenti lo!!!!" ucap seseorang yang sedang mengendarai motor. Entah motor itu datang darimana, yang pasti motor itu dikendarai oleh dua orang yang memakai masker dan juga pakaian yang serba hitam.

David langsung memberhentikan motornya. Begitupun orang-orang itu, secara cepat kilat mereka menghampirinya.

"Mau apa lo!" ucap David, sambil melepas helm-nya.

"Kita, mau lo mati!!!" sahutnya. Langsung saja mereka mulai membabi buta David. Tapi David tidak segampang apa yang mereka pikirkan.

Walaupun dua orang lawan satu, itu tidak adil, tapi David akan berusaha semaksimal mungkin, untuk menghindar dari hajaran mereka. Cowok itu tidak tahu siapa suruhan mereka, tapi David sudah yakin pada satu orang, siapa lagi kalau bukan musuh David.

BUGH

Orang itu terkapar di tanah, David menarik paksa orang itu dan menghajarnya kembali tanpa ampun.

"Lo mau mati kan??" Tanya David balik pada orang yang kelihatan sudah tidak berdaya itu. "Ayo, gue bantu, caranya supaya lo cepat mati!!"

David mendorong orang itu hingga terkapar di tanah. Tangannya yang kuat berusaha menarik baju orang itu, perlahan-lahan satu tangannya menyampai masker yang akan ia buka.

Saat hampir masker tersebut terbuka.

"DAVID!!!!!!!"

David terpaku diam, kini otot-otot yang mulai rileks, kembali menegang, perasaannya tidak karuan. Yang ia dengar hanyalah teriakan seorang perempuan dan juga suara tertawa orang-orang brengsek itu.

Pisau yang sempat tadi terjatuh, kini di ambil lagi, oleh pemilik pisau tersebut.

****

Violet🕊️

Violet:
Vid, besok pulang sekolah kita belajar bareng, di rumah gue Yo?

Anda:
Sorry, gak bisa, Let

Violet:
Ayolah Vid

Anda:
Yaudah iya, gue usahain Dateng ke rumah Lo

Violet:
Iya harus!!

"Emang harus ya, bang?" tanya Vivi, bunda David.

David tersenyum. "Harus bu, aku nggak mau ngeliat Violet sedih, aku harus bisa jaga Violet."

"Tapi bunda nggak mau, liat Abang capek, cuma gara-gara mikirin Violet, apalagi mikirin gimana hubungan kamu sama Ciara, Vid!" ungkap Vivi, ada hembusan nafas di sana, ia takut melihat anak satu-satunya itu kenapa-napa. Vivi juga adalah seorang ibuable bagi Ciara, karena ia sosok ibu yang baik sama seperti ibu Ciara, setiap kali mereka bertemu, ia merasa bertemu dengan ibunya langsung.

"Nggak usah khawatirin Abang, Bun. Abang nggak kenapa-napa!"

Vivi tersenyum, sesudah mengatakan itu ia percaya bahwa David adalah sosok anak yang kuat. Ia pun mengelus pucuk rambut David. "Jangan lupa istirahat ya abang."

"Iya Bun, bunda juga jangan lupa istirahat ya!"

****

Tok

Tok

Tok

"Masuk!" ujar Alvin, di sana terlihat Violet dengan rambut terurainya dan tidak lupa memakai bando pita. Wajahnya tampak murung hari ini, membuat Alvin sedikit tidak enak.

"Kenapa sayang?"

"Pah, papa udah bukain pintu buat Ciara?" tanyanya, wajah Alvin langsung berubah 180°.

"Belum. Buat apa saya buka pintu buat anak itu!" violet sedikit sedih kenapa papanya tidak melihat live lambe sekolah tadi siang. Kan Alvin jadi ketinggalan berita.

"Violet mau satu permintaan dari papa."

"Permintaan apa sayang, ayo, papa kabulin."

"Ini violet ada tugas sekolah, kebetulan nggak ngerti."

"Terus?" jawab David, namun matanya masih fokus kepada layar laptop.

"Papa bukain pintu buat Ciara, aku mau nanyain rumus-rumus."

David diam, melihat jawaban selanjutnya akan seperti apa, violet langsung mendekat ke arah Alvin.

"Please pah. Papa mau nilai aku jelek? Minggu depan aku ulangan loh pah!" ungkap gadis itu to the point. Alvin pun jadi merasa iba dan bersalah. Bersalah karena ia tidak menyempatkan waktu untuk memahami apa keinginan violet.

"Yaudah iya, ini demi kamu." Alvin langsung pergi sembari merangkul bahu Violet keluar dari ruang kerja.

"Kamu boleh keluar!!" ucap David dengan suara tinggi, terlihat Ciara yang sedang memegang lututnya dengan tatapan kosong di pojok toilet.

"Heh, papa ngomong tuh!!"

"I-iya pah. Makasih pah, udah maafin Ciara!" Gadis itu berterimakasih kepada tuhan, karena sudah mengabulkan doa-nya.

"Saya ngelakuin ini karena permintaan anak kesayangan saya, Ciara!!"

Meski hal itu membuat hatinya sakit.

Tapi....

Ciara sangat bersyukur.

TBC

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN🌟🌟

SUPAYA UPDATE NYA SEMANGAT, WKWK😭

SATU KATA BUAT:

1. CIARA

2. ALVIN

3. VIOLET ALIAS LELET

4. DAVID

5. ZAYN

Aku Tak Memeluk Semesta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang