Happy reading all
Jangan lupa pencet bintang dan komennya ya
****
Bangun tidur, Ciara mengecek ponsel terlebih dahulu, lalu ia mengirimi pesan kepada David, setelah itu ia siap-siap akan mandi untuk berangkat ke sekolah.
Ciara langsung beranjak. Berjalan menuju kamar mandi seraya bernyanyi-nyanyi merdu. Ponselnya ia taruh di meja belajar dekat tas begitu saja.
Seseorang dengan tidak sopannya, masuk begitu saja ke dalam kamar Ciara. Gadis itu mengendap-endap seraya membawa sebuah gunting. Baru saja akan menggunting buku di atas meja. Gadis itu jadi mendapatkan ide baru.
Di ambilah ponsel Ciara. Tangannya bergerilya mencari nama kontak seseorang, lalu pesan yang terakhir Ciara kirimkan pada seseorang dihapus begitu saja olehnya.
"Rasain lo, main-main sih sama gue!!" decak Violet.
Tak cukup melakukan perbuatan seperti itu. Kini Violet malah menggunting buku yang tersimpan di atas meja belajar.
Suara shower tidak terdengar lagi, itu artinya Ciara sudah selesai mandi, dengan segera Violet menjauh dari tempat itu, tanpa meninggalkan jejak.
Ciara memandang jam dinding, ia langsung memakai seragam sekolah. Tidak sadar sesuatu yang telah terjadi di sana.
Gadis itu menatap dirinya dari kaca, ia tampak sangat cantik di baluti dengan seragam batik khas SMA Puspa Pertiwi. Rambutnya ia kepang satu, hari ini ia tidak memakai softlens khusus untuk mata minus, melainkan memakai kacamata oval.
Tok tok tok!
"Non, kata papa non, cepetan ke bawah, sarapan dulu," ucap bi Heni.
Ciara yang sedang memakai liptint seketika menoleh. "Eh, iya, bi, Ara abis ini langsung ke bawah."
Ciara mengambil tas, lalu melangkahkan kakinya, menyadari ada yang aneh, gadis itu berbalik badan menghadap meja belajar. Di sana terpampang jelas, novel yang semalam ia beli bersama Zayn sobek tak terselamatkan. Ia memfoto keadaan novelnya lalu mengirimkannya kepada Zayn.
Sementara itu dari balik pintu, seseorang sedang menatapnya seraya tersenyum puas.
"ARA, CEPAT TURUN!!" teriak Alvin dari bawah.
Ciara menuruni tangga dengan wajah sedikit sedih bercampur kesal. Alvin dan Violet yang sedang duduk di meja makan hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah dua patah.
"Pagi pah."
"Pagi kak." sapa Ciara. Keduanya hanya mengangguk.
Baru saja Ciara, akan ikut duduk bergabung dengan mereka. Alvin tiba-tiba bersuara menyebabkan pergerakannya terhenti.
"KAMU JANGAN MAKAN DI SINI! SAYA LAGI ILFEEL NGELIAT MUKA KAMU!!" perintah Alvin saat baru pertama kali melihat foto istrinya, membuat kejadian beberapa tahun seketika teringat kembali.
"Tapi, pa-"
"Lo gak denger apa yang papa katakan, ARA. SANA PERGI JAUH-JAUH?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tak Memeluk Semesta (On Going)
Ficção AdolescentePerasaan yang digembok dan dibangun sekuat tembok. "Lo semesta gue. Jangan harap lo deket-deket sama cowok lain!!" Kata Ciara, David itu seperti hujan tidak bisa di prediksi kapan datang dan pergi. David cowok bermata elang dan alis tebal. David mem...