19▪️Penguntit

176 10 0
                                    

Happy Reading

Pulang sekolah Ciara tidak jadi bertemu bu Sena untuk menanyakan hal yang sedari tadi ada dipikirannya, ia pun menghilangkan rasa penasarannya, biarlah yang penting Ciara bisa beraktivitas kembali di lingkungan sekolah.

"Ra kenapa bengong? Kamu mau pilih yang mana?" Cowok itu mengedikkan bahunya ketika Ciara diam sedari tadi.

Cowok itu, David, membawa pacarnya untuk jalan-jalan berkeliling taman serta membawa Ciara pergi ke mall, padahal ia ingat sekali terakhir mereka bertemu, David meminta Ciara untuk menjauhinya.

Ciara masih menunjuk dengan ragu-ragu. "E-eehh anu, terserah kamu."

David mengembuskan napasnya perlahan. "Kalo kamu bilang terserah, aku sleding kamu!" ancamnya. Namun tak lama, ia menggapai sebuah bandana yang menurutnya sangat lucu. Bandana dengan hiasan kelinci, ia persis mengetahui hewan kesukaan Ciara.

David membenarkan rambut Ciara sangat pelan, memakaikan bandana tersebut pada kepala Ciara.

"Cantik."

"Siapa?"

"Kamu," sahut David sambil tersenyum, mendengar itu mata Ciara membulat sempurna. Seolah-olah ada kupu-kupu yang berterbangakn di perut Ciara. Setelah sekian lama gadis itu mendengar ucapan David yang begitu lembut dan tidak menunjukkan keterpaksaan.

Ciara meraih lengan David sembari mendongkak, bibir gadis itu tersenyum lebar, serta memperlihatkan matanya yang berbentuk bulan sabit. "Makasih David."

Sebelum berkeliling lebih lanjut lagi, mereka terlebih dahulu membayar bandana milik Ciara.

"Mas, itu adeknya ya?"

"Adek, boleh kali mbak sama kakak mu ini. Ganteng soalnya!" tanya mbak kasir tanpa menunggu jawaban dari David.

Ciara hanya tersenyum ragu. Ditakutkan mbak kasir itu semakin dalam lagi bertanya, David langsung merogoh uang lalu di terima oleh mbak kasir yang masih tersenyum genit.

"By the way, itu pacar gue mbak." David menarik tangan Ciara untuk menjauh dari tempat itu. Ternyata saat Ciara menoleh ke belakang, mbak kasir itu sedang mencak-mencak tak jelas.

Sebenarnya niat David mengajak Ciara ke Mall untuk menonton bioskop bersama dengan judul yang tetap dipilihkan oleh cowok itu, tapi diluar dugaan Ciara ingin menonton bioskop horor, jika sudah berkaitan dengan itu, ia tidak bisa.

"Kenapa gak mau nonton yang horor-horor?"

"Gak kenapa-napa, cuma males aja Ra. Nanti ya nontonnya," jawab David seraya matanya melirik ke sebelah kiri.

Padahal Ciara tahu persis, jika David takut dengan yang berbau horor.

Seperti ditakdirkan untuk tidak menonton, keduanya berhenti di donat and coffee.
"Sebagai gantinya aku, telaktir donat deh. Mau gak?"

Mata Ciara berbinar. "Mau lah."

"Aku yang pesen ya. Kamu mau pesen apa?"

David duduk di nomor meja empat. "Gue nggak lagi pengen. Lo aja deh."

"Hhmm yaudah deh, tunggu yaa."

Sambil menunggu Ciara kembali, David membuka ponsel, ternyata ada beberapa buble chat dari Violet.

Violet sahabat gw♡

Violet :
Vid, kamu di mana?
Jemput aku. Aku mau pulang tapi gak ada yang nganterin
Aku pusing Vid
David?
Violet send a picture

"Udahh," ucapan dari Ciara membuatnya sedikit terlonjak, ia pun langsung mematikan kembali ponselnya.

Gadis itu membawa beberapa toping donat, di tangannya. Tak ayal, donat adalah makanan favorit Ciara.

Aku Tak Memeluk Semesta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang