Part 20

1K 70 8
                                    

Happy Reading!!!

Esok harinya mereka sudah siap dengan senjata dan perlengkapan mereka yang akan mereka butuhkan.

"regu satu, penembak jitu Cho Jangsoo dan asistennya adalah Kook Youngsoo. Regu dua penembak jitu Jeong Nata dan asistennya Kim Yoojung beserta Wang Taeman. Sedangkan regu pencari Cho Youngsin dan juga Kwon Ilha. Sedangkan regu terakhir yaitu penembak jitu Lee Nara dan asistennya Do Soocheol" jelas Letnan Lee

"setelah tiba dilokasi nanti tim penyerbu harus waspada, tim pencari akan memimpin" lanjutnya

Setelah itu Letnan Lee dan juga Sersan Wonbin menyerah sebuah alat pendetektor kepada mereka.

"ini adalah alat pendetektor bola" jelas Sersan Wonbin

"apa itu?"

"detektor bola? apa maksudnya?"

"apakah itu bisa mendeteksi bola?" Taeman bertanya dengan tampang polosnya yang membuat Sooyoon yang berada dibelakangnya kesal

"Sersan Kim baru saja bilang itu pendetektor bola, menurutmu kenapa bisa disebut pendetektor?" kesal Sooyoon

"Tapi apakah itu prototipe?" tanya Youngshin

"apa artinya?" ucap Heerak bingung

"sesuatu yang belum berkembang sepenuhnya. maksudnya masih dalam masa penelitian" jawab Nata

Tapi dengan tampang bodohnya Heerak kembali berucap

"aku tak mengerti sama sekali" ucapnya sambil menggaruk pelipisnya

"kalau begitu diamlah tak usah bertanya, paboya" balas Nata dengan kesal

semuanya pun tertawa karna ucapan Nata

"aku memang tak tau, otakku tak sepertimu" kesal Heerak setelah dikatai bodoh oleh Nata

"berapa radius yang dapat ditangkap oleh alat ini?" tanya Ilha

"jika diarea terbuka hanya 1km, sedangkan didaerah kota hanya bisa 500-700 meter. Maka dari itu kalian mesti waspada setiap saat" jelas Sersan Wonbin

Setelah itu semuanya berkumpul kecuali Nata, mereka berkumpul untuk melihat kecanggihan alat itu.

"coba nyalakan"

"woahhhhhhhh"

"pasti para petinggi tidak hanya duduk saja sambil menonton" ucap Bora

"benar sekali, kenapa mereka tak memberinya kepada kita lebih awal?"

"karna mereka licik" sahut Nata

Semuanya hanya menganggukan kepalanya tanda setuju

"banjang aku ingin melihatnya" ucap Taeman

Yoojung pun langsung memberikan alat itu kepada Taeman.

"wah apa ini? kenapa alat ini tak terdeteksi? apakah rusak?" kata Taeman dengan tampang polosnya

Semuanya langsung menghela nafasnya pelan

"ITU KARNA TIDAK ADA BOLA DISINI" teriak mereka dengan kesal

"auhhh paboya" kesal Ilha sambil memukul pelan kepala Taeman

Saat ini mereka sudah sampai ditempat tujuan, tetapi mereka mesti jalan untuk menelusuri tempat itu dikarena truk yang membawa mereka disini tak bisa masuk. Jalanan mereka ditutup oleh kendaraan lain yang berserakan dan membutuhkan alat berat untuk menyingkirkannya sehingga akan membutuhkan waktu yang lama, jadi Letnan Lee memutuskan untuk berjalan menyusuri kawasan itu dengan anak-anaknya.

DUTY AFTER SCHOOL X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang