Chapter 8: Kehilangan

1.9K 212 109
                                    

Halo halo...
Aku kembali..
Maaf agak lama updatenya ya bestie..

Soalnya aku sedang memikirkan bagaimana aku akan mengakhiri ending cerita ini.

Dan sekarang, aku sudah menemukannya.
Tak terasa kita sudah berada di pengujung cerita ini.

Mungki hanya akan tersisa satu chapter ending untuk minggu depan.

Karena chapter kali ini panjang bgt, Ada 60 halaman di Word book aslinya.
Dan ada kejutan besar didalamnya.

Jadi selamat membaca..
Jgn lupa komen yaa...

Lalisa mengejar Kim Jennie keluar dari Supermarket, Gadis yang sekiranya haya memiliki kaki kecil itu pun Lalisa tak pernah berkespektasi bahwa ia bisa berjalan secepat itu.

Lalisa kemudian berlari, ia lekas menyalip Kim Jennie dari depan. Meski nafasnya tersengal sengal ia berhasil mencekal pergelangan tangan gadis itu.

"Kita harus bicara dulu" Ucap gadis itu. Uap putih Lisa hembuskan tiap kali ia menghela nafas. Tapi sayang, Kim Jennie malah menepis kasar tangannya itu.

"Apa ! Apalagi yang harus aku bicarakan dengan mu hah ! Apa yang harus aku dengarkan ? Rincian dari kebohonganmu ? Begitu ?" Kim Jennie meledak. Ia bersikeras dan tak mau ditundukkan sedikitpun oleh Lalisa.

"Anniya... bukan begitu.."

"Nini, kumohon tenanglah. Ini tidak seperti yang kau bayangkan."

"Oke, aku akui. Aku salah karena aku telah berbohong. Aku mengakuinya"

"Namun ini juga tak seburuk yang kau pikirkan terhadapku sekarang. Aku dan Diana tidak memiliki hubungan apa-apa"

"Kumohon Nini, dengarkanlah aku dulu." Lalisa mencoba untuk menggapai Kim Jennie sekali lagi, dan sekali lagi Kim Jennie menghempas Lalisa. "Jangan sesekali tangan kotormu itu menggapaiku"

"Kenapa sekarang kau mengejarku hah ? Setelah bertahun tahun aku begitu sulit membangun kebahagiaanku sendiri dan sekarang kau datang lagi !"

"Kau hanya datang untuk membalas dendam ? Kupikir cintamu itu yang sesungguhnya Lalisa Manoban."

"Nini, bukan begitu. Aku tidak berniat untuk melukaimu! Justru aku berbohong karena aku takut bahwa aku akan melukaimu jika kau tahu bahwa ibu menjodohkan aku dengan Diana"

Kim Jennie tertawa miring mendengar jawaban Lalisa, "Huh ? luar biasa. Aku bahkan tak bisa membedakan mana yang kebohongan keluar dari mulutmu dan mana yang kenyataan"

"Kau membohongi aku bertubi tubi Lalisa, dan itu bukan sebuah ketidak sengajaan, kau bilang yang mengangkat ponselku adalah sepupumu dan ternyata itu perempuan lain"

"Aku bahkan memergokimu datang bersama dengan wanita itu, kalian terlihat bahagia bersama tetapi apa yang kau bilang padaku ? Kau hanya bilang bahwa dia rekan kerjamu"

"Satu kebohongan, lalu menuju kebohongan lainnya yang semakin mulus. Aku tidak akan memercayaimu lagi. Seumur hidupmu, semua kata yang keluar dari mulutmu, mulai sekarang aku tidak akan memercayainya lagi"

"Dan jangan mengejarku lagi. Jika kau mengajarku kali ini maka aku pastikan kau tidak akan bertemu denganku lagi"

Lalisa tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya diam ditempatnya tanpa harus maju satu langkahpun, ia berdiri melihat punggung yang selalu ia peluk berjalan makin jauh darinya. "Maafkan aku Nini. Maafkan aku

Sungguh, ia sangat frustasi. Ditempatnya ia hanya bisa menangis tanpa bica menggapai Kim Jennie. Disini, trauma mereka sama sama terbuka lagi.

Yang satu trauma karena dikecewakan sebegitu parahnya, Dan yang satu lagi Trauma karena ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Mereka difase dimana harus berhadapan dengan trauma mereka masing masing.

UNDER THE LIBIDO (Libido S2) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang