Author pov."Bae?" Irene menatap Lisa dan Jennie bergantian.
Jennie mengulum bibirnya, dia hendak turun dari gendongan Lisa tapi Lisa menahan tubuhnya untuk tetap berada di gendongannya.
"Mau turun" cicit Jennie dengan pelan.
Lisa menggeleng kemudian tatapannya beralih menatap Irene dan mencoba bersikap santai seperti tidak ada yang mencurigakan.
"Kaki Jennie keselo, tadi ga senagaja kesandung kayu" jelas Lisa yang tentu saja berbohong.
"Dih apa banget" Jennie memutar matanya mengejek dalam hati.
Irene yang awalnya merasa curiga kini berubah menjadi khawatir menatap Jennie.
"Lo gapapa Jen? Ayo masuk aku bantu pijitin" tawar Irene.
Jennie memasang senyum palsunya sebelum menatap Irene.
"Ah sakitnya dikit doang kok, ga perlu di pijit tapi makasih udah nawarin" kata Jennie.
"Beneran? Tapi kalo semisal sakit lagi bilang sama gue ya, gue bakal bantu pijitin kaki lo"
"Iya" angguk Jennie.
"Yaudah aku nganterin Jennie masuk kamar dulu ren" kata Lisa dan Irene menggeser tubuhnya membiarkan Lisa masuk kedalam.
"Aku siapin baju ganti kamu bae" Irene menutup pintu dan berjalan ke arah kamar Lisa.
Lisa dan Jennie sudah berada di kamar, dan saat ini Jennie tengah merajuk karena Irene akan menanggung kesenangan mereka.
"Udah sana pergi" usir Jennie.
Lisa menggeleng dan menggenggam tangan Jennie.
"Jangan ngambek" Lisa mengelus pipi Jennie.
"Aku mau ganti baju, sana keluar" Jennie menarik tangannya lalu melipatnya di dada.
"Enggak sebelum kamu udahan ngambeknya"
"Irene udah nunggu kamu tuh di kamar, di siapin baju juga kaya pengantin baru" sinis Jennie.
"Aku belum nikah" Lisa tersenyum memandang wajah cemberut Jennie.
"Yaudah nikahin sana!" Jennie ngegas.
"Hahaha apasih sayang, aku belum mikir kesan loh jangan-jangan kamu lagi yang udah pengen cepat-cepat nikah"
"Kalo iya kenapa? Masalah buat kamu?" Tantang Jennie.
Lisa mengernyitkan keningnya menatap Jennie.
"Sama siapa?" Lisa mulai serius.
"Setan!"
Lisa menggeleng dan tersenyum setelahnya.
"Awas nanti jadi beneran loh mbul, ingat ucapan adalah doa. Hayooo" Lisa menakut-nakuti Jennie.
Jennie menggigit bibirnya, sedikit takut tapi wajahnya bersikap seperti tidak terganggu dengan ucapan Lisa.
"Ga akan. Udah sana keluar, aku dingin mau ganti baju"
"Yaudah tapi habis ini kita sarapan bareng ya" Lisa mengelus kepala Jennie.
"Ga nafsu, aku mau lanjut bobok aja" Jennie berdiri bersiap akan ke kamar mandi.
Lisa menahan pergelangan tangannya dan membawa gadis gembil itu ke pelukannya.
"Harus sarapan kalo enggak aku bakal paksa kamu. Nurut yah" Lisa mengelus lembut pinggang Jennie.
Jennie berdecak, dia paling lemah jika Lisa sudah bersikap lembut padanya.
"Iya iya bawel, bawa kesini makanannya aku mau sarapan sendiri aja"
"Aku juga sarapan disini sama kamu" Lisa menghirup dalam aroma tubuh Jennie.
"Irene-"
"Ssst aku maunya sama kamu" Lisa menempelkan jari telunjuknya di bibir Jennie.
"Terserah" Jennie memutar matanya.
"Dasar mbul tukang ngambek, pengen cubit aja rasanya" gemas Lisa menguyel-uyel pipi Lisa.
"Lecet dikit bayar denda seratus triliun" kata Jennie tanpa ekspresi.
"Kkkhh mahal banget mbul, gimana kalo bayarannya di tukar sama ini" Lisa mendekatkan wajahnya langsung mengkalim bibir Jennie.
Chup
Jennie menutup mata dan meneyetuh rahang tegas Lisa.
Lisa menangkup kedua pipi Jennie dan memperdalam ciumannya.
"Emmhhh"
Suara decakan mulai terdengar saat Lisa dengan agresi melumat bibir Jennie.
"Aahh Lisah"
Ceklek
"Bae- Lisa! Jennie!" Pekikan keras itu berhasil menghentikan ciuman jenlisa.
Jennie membulatkan matanya begitu juga dengan Lisa.
"I-irene" Jennie tergagap.
Sedangkan Lisa terlihat diam menatap Irene yang juga menatap tajam kearahnya.
"Jadi gini kelakuan lo berdua di belakang gue?! Jadi gini hah!" Teriak Irene mata berkaca-kaca.
"Gue udah curiga dari lama dan ternyata benar, lo sama Jennie emang ada sesuatu. Bukan cuman temenan aja. Gila hebat banget ya lo Jennie, lo embat Lisa yang udah jelas-jelas dia itu pacar gue! Lo murahan perusak hubungan orang!"
"Cukup Irene! Lo ga pantes ngomong kaya gitu sama Jennie" Lisa membela Jennie menatap tajam ke arah Irene.
Jennie menunduk dan mengigit bibirnya menahan tangis. Hatinya tercubit di katakan murahan perusak hubungan orang.
"Bahkan lo belain Jennie Lisa! Otak lo udah di cuci sama dia!"
"Diam!" Lisa menghampiri Irene dan menyeretnya keluar.
Jennie menutup wajahnya mulai mengeluarkan isakan tangisnya.
"Hiksss.."
•••
Tbc
16/07/23
Bubar bubar.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
pacar orang [Jenlisa]√
Fiksi Penggemar"kenapa bisa sakit?" "pacar kamu ga marah kalo kamu lebih merhatiin aku dari pada dia?" plagiat menjauh cok! start : 28/06/23 end : 28/07/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 22.