••
Tak ada yang lebih membahagiakan dibanding dengan bertemu orang yang sangat kita kasihi dan cintai. Perasaan bahagia dalam diri Abi terus meletup-letup, bagai gunung yang tengah erupsi. Ia tak sabar bertemu dengan Ayunda, sang kekasih hati.
Jika kalian pikir Abi menjemput di Bandara, tentu, kalian salah besar. Abi hanya menyambut mereka di rumah saja, karena ia tau keterbatasan dalam dirinya. Ia juga tak mau merepotkan siapapun.
Bagian terpentingnya adalah, Abi sudah menyiapkan dessert kesukaan Ayunda, dan membereskan kamar mereka berdua. Karena Abi sudah bilang bahwa ketika pulang ke Indonesia lagi, ada waktu satu minggu untuk Abi dan Ayunda saja. Ezra akan ada di jadwal lain, yang sudah mereka sepakati.
Dengan penuh harap, matanya tak pernah lepas dari pintu utama berwarna putih gading, yang sedari tadi tertutup rapat di depannya. Abi harap-harap cemas, Ayunda dan Ezra belum terlihat juga. Melirik arlojinya, sudah pukul 10:15, harusnya mereka sudah sampai dari lima menit yang lalu.
"Aku capek banget sayang.." nah, itu dia. Suara khas Ayunda. Mobil jemputan mereka baru saja sampai di depan rumah besar Abi. Sedikit merapikan kerah kaos polo hitamnya, Abi bersiap menyambut kepulangan sang istri dengan senyuman manis. Ia berusaha memperbaiki duduknya, agar tegap sedikit.
Pintu utama terbuka, menampilkan sepasang sejoli yang di mabuk asmara. Ayunda menggelayut manja pada lengan sebelah kiri Ezra. Mereka nampak begitu mesra, hingga tak menyadari keberadaan Abi disana.
Senyum lelaki itu perlahan hilang, ia menunduk sebentar, lalu memandang mereka lagi. Matanya panas, seperti ingin menangis. "Welcome homee!!" Ujar Abi berusaha menutupi rasa kecewanya.
Ayunda yang langsung menyadari bahwa di rumah ini masih ada Abi, langsung berdiri tegak, dan berlari kecil ke arah suaminya berada. Wanita itu memeluk suami pertamanya dengan hangat, dan sedikit erat.
"I miss you so bad, my lovely hubby." ungkapnya, setelah pelukan mereka terlepas.
"Me too." balas Abi, lalu menarik Ayunda pada ciuman hangat mereka berdua. Tanpa memperdulikan keberadaan Ezra di sana.
"Hmm, manis. As always!" Puji Abi saat ciumannya terlepas, Ayunda tersipu, lalu memegang dada kanan Abi, menoleh ke arah Ezra, yang sedang berusaha tersenyum meskipun terpaksa.
Ezra mendekati Abi, dan menyapanya juga. "Gimana hari lo, bang?"
"Good! Meskipun gak sebagus kalo Ayunda ada di sisi gue, tapi okelah. Gimana Honeymoon kalian?"
"Lancar kok bang. Eum, sayang, aku ke atas duluan yaa.. Pengen mandi sama istirahat." Ujarnya kemudian pada Ayunda yang diangguki wanita itu, ia pamit pada kedua orang di hadapannya, dan langsung beranjak menaiki tangga.
Antensinya kembali pada wajah sang istri yang terlihat lelah, Abi menarik Ayunda untuk duduk di pangkuannya. Dan sang istri menurut, memandangi wajah suami yang sangat dirindukan nya membuat Ayunda, berkali-kali mencium kecil seluruh bagian wajah Abi yang terlihat sedikit kurus. "Makannya teratur sayang? How's your day going without me? All good?"
"No, actually. I miss you so so bad, every night I always thinking about you. my lovely Ay."
"That's sweet honey" Cup! Ayunda mencium suaminya kembali, mereka kemudian tertawa bersama.
Abi memainkan rambut hitam legam istri tercintanya, ia sangat mencintai Ayunda, meskipun dulu, tidak. Saat semasa Kuliah, Ayunda duluan yang mengejarnya, setelah itu Abi lah yang jatuh cinta lebih dalam. He fall harder.
"Capek banget, gak?"
"Kenapa emangnya?" bisik Ayunda.
"Mau 'batu-kertas-gunting' sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBAGI ISTRI (2 Suami Poliandri)
Lãng mạnProlog. Ayunda dan Abi terlibat cinta yang rumit. Mereka menghadapi badai pernikahan yang tiada henti, ketika Abi di diagnosa oleh Dokter mengalami kelumpuhan sepulang dari Amerika. Cinta yang mereka berdua rasakan hanya hitungan hari, tidak lebih d...