1

727 14 0
                                    

*bugh*
*bugh*
*bugh*

Suara hantaman samsak terus-menerus terdengar di ruangan tersebut dimana disitu terdapat sesosok pemuda yang bermandikan keringat dan terus menerus memukul dan menendang samsak tersebut, sorot matanya yang tajam memandang samsak tersebut seperti seekor harimau yang sedang mencabik-cabik mangsanya

*cekrek*

Suara pintu terbuka membuat pemuda tersebut menghentikan aktivitasnya dan memandang sosok wanita yang terlihat lebih muda berdiri di depan pintu yang sudah terbuka

*huftt* pemuda itu menghembuskan nafas panjang lalu berkata dengan dingin "ngapain"

"anterin aku dong" mohon wanita tersebut

"manja banget si lu dir mau kemana emang" keluh pemuda tersebut lalu meneguk air mineralnya

"kenapa si kak Nino pelit banget orang minta anterin doang, aku mau latihan JKT" ucap wanita tersebut dengan nada kesal

"lu kan udah gede Indira lagian juga biasanya naik ojek online" ucap Nino yang tak kalah kesal dengan tingkah adiknya itu

"yaudah nanti aku laporin papah biarin aja wleee" ucap Indira dengan nada mengancam lalu menjulurkan lidahnya

Nino yang mendengar ancaman adiknya itu pun melempar handuknya ke arah Indira dan berkara "anjing lu yaudah ayo gw mandi bentar" lalu berjalan menuju kamar mandi

"IIII JOROK BANGET SI KAN BAU" kesal Indira

***

"kak, itu tangan kayak gitu ga sakit apa" tanya Indira di dalam mobil, ya mereka sudah di perjalanan menuju FX

"ga" jawab Nino singkat

"oh iya, papah nanya tuh semalem bengkel gimana aman ga terus perusahaan juga aman ga"

"aman semua, emang mereka masih lama apa di Italy ga balik-balik katanya dua minggu ini udah sebulan ga balik-balik" keluh Nino

"emang kenapa sih kak, katanya sih minggu depan mereka udah di sini"

"lu kan tau gw paling males ngurusin perusahaan gasuka gw yang formal-formal gitu" keluh Nino lagi

"yaudah si jalanin dulu lagian kakak juga kalo ada masalah doang baru dikabarin sama perusahaan" ucap Indira menenangkan Nino

"iyaa, dah sampe nih dah turun lu sana" ucap Nino  mengusir

"weh enak aja ikut dong tonton aku gamau tau ya aku juga udah ajak temen-temen kakak dan mereka katanya udah sampe di depan theater" ucap Indira

"ga ng-" belum selesai Nino berbicara kunci mobilnya sudah dibuang keluar oleh Indira

"IYA" ucap Nino mengiyakan karena terpaksa

Indira yang melihat hal itu pun sangat gembira pasalnya sangat susah untuk membujuk Nino untuk menonton theater kalau tanpa paksaan ataupun ancaman

"oh iya tolong bawain barang-barang aku ya hehe aku males" minta Indira dengan senyuman manisnya

"ngelunjak banget ya bocah lama-lama" keluh Nino yang baru turun dari mobil dan baru selesai memakai jaketnya

"tolong ya kakak ku tercinta" ucap Indira dengan senyumannya

Nino pun hanya bisa pasrah dan membawakan barang-barang adiknya tersebut sambil mengikuti di belakangnya

NINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang