Pertunjukan theater pun telah usai saat ketiga temannya sudah pulang Nino masih terjebak di theater karena harus menunggu sang adik yang sedari tadi tidak mau pulang karena masih seru bercanda dan bermain dengan member se generasinya
Saat Nino sedang sibuk dengan handphonenya tiba-tiba ada seseorang yang menawarkannya segelas kopi
"nih minum dulu" ucap Shani sembari menyodorkan segelas ice americano
"thanks" ucap Nino berterima kasih
"emm...katanya adenya Gracia satu geng sama kamu" tanya Shani
"Gracia...gracia...ohh iya kakaknya si tencen iya adenya se geng sama gw" jawab Nino sambil masih fokus kepada handphonenya
Shani yang melihat itu pun merasa di cueki dan lalu menutupi layar handphone Nino dan berkata dengan nada halusnya "kalo orang lagi ngobrol diliat orangnya dong jangan malah liatin hp"
Nino yang tadinya mau marah pun mengurungkan niatnya karena mendengar seberapa halusnya Shani saat mengingatkan dia
"eh..e..iya by the way nama lu siapa kita ngobrol dari tadi gw ga tau nama lu" tanya Nino
"aku Shani" jawab Shani sambil mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Nino
"gw Nino"
Setelah itu pun mereka asik mengobrol bahkan seorang Nino yang terkenal pendiam pun tiba-tiba menjadi cukup aktif membahas berbagai macam topik sampai tidak sadar jam sudah menunjukan pukul 1 pagi
"waduh gaberasa nih ngobrol-ngobrol udah jam segini si kunyuk mana ya ga keliatan batang hidungnya" keluh Nino
"iya nih, kayaknya mereka tadi sih di dalem coba kita cek aja" kata Shani
Mereka berdua pun berjalan menuju ke tempat tadi para member-member lain berkumpul namun di jalan menuju ke sana tiba-tiba ada salah seorang staff yang terburu-buru dan hampir menabrak Shani yang memang berjalan sambil memainkan ponselnya, beruntung Nino yang berada di sebelahnya cekatan dan langsung menarik Shani ke pelukannya
"aduhh sorry ya shan ga sengaja buru-buru gw" ucap staff tersebut
"iya kak gapapa kok" ucap Shani sambil tersenyum dengan posisi masih berada di pelukan Nino
Staff tersebut pun berlalu pergi dan belum sempat Nino melepaskan pelukannya tiba-tiba terdengar suara teriakan yang cukup mengganggu telinga
"WOY, NGAPAIN CI SHANI LU" teriak Gracia
Nino yang terkejut pun langsung buru-buru melepas pelukannya
"dia tadi mau ditabrak-" belum sempat Nino selesai berbicada sudah di potong lagi oleh Gracia "emang disini jalan raya apa mau ditabrak apaan coba" ucap Gracia dengan nada kesal
Nino yang jengkel pun berjalan mendekati Gracia mendekatkan wajahnya ke wajah Gracia sampai tidak ada jarak dan berkata dengan dingin dan tatapan yang tajam "kalo orang ngomong dengerin sampe abis ngerti ga"
Momentum yang dibuat oleh Nino benar-benar membuat Gracia ciut seakan dia adalah seekor kancil yang berdiri berhadapan dengan seekor harimau bahkan tanpa sadar Gracia sudah berkeringat dingin saat ini
Indira yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Nino
"kak udah kak, ci gre ga sengaja kok cuma salah paham doang" ucap Indira tak enak hati
Sedangkan Shani berdiri di sebelah Gracia dan berkata "iya gre aku tadi hampir ditabrak kakak staff aku juga lagi main hp makannya aku ga liat, Nino cuma nolongin aku doang kok"
"o-ohh gitu, aku minta maaf ya kak Nino" ucap Gracia tak enak
"ya" jawab Nino singkat
***
S
KAMU SEDANG MEMBACA
NINO [END]
Fanfictionseorang ketua geng motor yang mencintai seorang kapten idol ibukota gimana kisah mereka berdua check this out . . . cerita ini cepet aja dan ga banyak bertele-tele okee enjoyy✌🏻