- Part 1.3

1.9K 136 0
                                    

Hpnya masih berbunyi. Dan jariku tak bisa bergerak sekarang mematikan panggilanku saking takutnya ketahuan.

"Sori... kali ini cuman pesulap aja yang tau..." Kataku menyembunyikan kegugupanku.

Kiven masih memandangku dengan matanya yang bening. Kini terlihat wajahnya berubah..

"Lo pesulap pro ya? Semacam paranormal.. gitu?" Tanyanya dengan penuh tanya.

"Jangan-jangan tanggal lahir gue, hobby, tempat tinggal, tempat kuliah gue.... Lo tau juga?"

Aku hanya tersenyum tipis. Tenang sudah hatiku. Aku mengetikkan sesuatu di HP.

"Sori yeee... gue bukan dukun... sodara gue dukun beranak tapi udah lama mati... ilmunya gak sempat diturunin ke gue... hehehe" jawabku sambil bercanda.

Kulihat Kiven tertawa kecil. Lega sudah hatiku.

"Tuh didepan rumah sodara gue yang ada pagar biru.... Aku disitu ya pak.." kataku ke sopirnya.

Aku kini bingung, gimana kalo kita gak ketemu lagi? gimana kalo dia udah ngelupain aku kalo pulang nanti? Gue harus nyari jalan... Aku mengambil ranselku.

"Lo mau singgah?" tanyaku.

Kiven hanya tersenyum sambil menggeleng.

"Nyokap ama bokap gue dah nunggu.... Nanti aja deh...." Katanya.

"Makasih ya udah ngantarin gue..." kataku.

Kiven tersenyum cerah. Aku berbalik hendak menjauh.

"Hil..." Panggilnya.

"Kapan-kapan.... Ajarin gue sulap ya..."

Aku mengangguk. Akan kutunggu hari itu Kiv.... Dan aku punya kejutan juga untukmu.. aku mengambil koin limaratusan didalam saku celanaku dan spidol di saku tas ranselku. Aku menulis sesuatu di koin itu dengan spidol. Kiven memandangku dengan pandangan penuh tanya. Kini saatnya... Aku memperlihatkan koin yang kutulis tadi dengan inisial 'H' disitu dan mengepalkan tanganku. Kemudian koin itu hilang dari genggamanku. Aku pura-pura mencarinya... tapi tak kutemukan di semua saku. Aku mengetuk kaca mobilnya yang tadinya tertutup. Kiven membuka kaca jendelanya.

"Kenapa?" tanyanya heran.

"Koinnya ilang...." Kataku dengan wajah sendu.

"Coba deh kamu liat di saku celanamu... kali aja ada disitu...." Kataku lagi.

Dengan wajah heran Kiven akhirnya mengikuti permintaanku. Dan wajahnya menjadi kaku... dipegangnya sesuatu yang diambil dari saku celananya. Sebuah koin... dengan inisial 'H'

"Yahhh... gak jadi deh... buat lo aja Kiv..." Kataku ceria...

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang