- Part 1.5

1.4K 112 2
                                    

"Hebat banget atraksinya tadi, Hil.... Lo emang pesulap nomer satu...." Katanya Kiven dengan nada kekaguman.

Aku mengangkat wajahku sambil tersenyum kearahnya. Aku melepaskan pisaunya dan mengambil tisue di saku dan kutempelkan ke telapak tanganku.

"Shh....."

Aku meringis... sakit banget, Kiv.... Tapi masih bisa kutahan... asal kamu gak apa-apa..

"Hil...."

Kiven memandang tanganku. Memandang wajahku yang kini meringis menahan sakit. Aku menyembunyikan tanganku di belakangku. Kiven menarik tanganku dan membuka tisue yang kututupin ke luka sobekan pisau tadi... kulihat wajah kekagetan dan kekuatiran Kiven.

"Lo Gila, Hil..!!! Kenapa lo lakuin ini....?" Kulihat kemarahan diwajahnya.

"Gak apa-apa, kok...." Kataku.

"Lo lakuin ini untuk ngelindungi gue? Iya, kan?" tanyanya dengan nada yang masih sama.

Aku masih terdiam.

"Bodoh amat lo Hil...." Katanya lagi.

"Iya Kiv, gue emang bodoh.... Maafin gue yah..." kataku dengan nada mengaku.

"emang gak selamanya sulapan itu mesti boongan Kiv... "

Aku kemudian terdiam lagi. Kiven memandangku dengan pandangan penuh arti. Kiven kemudian merengkuh tubuhku.... Tuhan... dia memelukku.... Aku bisa mencium aroma tubuhnya lagi... merasakan lagi kehangatan tubuhnya lagi... ssshhhh.... Sungguh, Demi Tuhan,... aku gak bisa melihatmu terluka....

Sabtu itu, jadwalnya Kiven mengunjungi neneknya. Kiven selalu memilih Bus untuk kesana. Emang lebih menyenangkan dengan suasana yang ramai dan dan santai. Aku diajaknya juga. Telapak tanganku masih berbalut kain karena peristiwa beberapa hari yang lalu itu. Aku yang selalu ngantuk kalo di bus kini gak bisa memejamkan mataku karena ada saja kelakuan Kiven yang menggangguku.

"Hil...." Panggilnya.

"Hm..." jawabku dengan malas sambil menyandar di kursi.

"Kalo gajah tuh.. apanya yang paling besar?" Tanyanya dengan bertubi.

"Kandangnya..."

"Kok Tau...?" tanyanya heran.

"Itu mah... anak kecil juga tau teka tekinya... cari yang lebih sulit..."

Kiven terlihat mikir lagi.

"Kenapa cicak nggak ada alisnya...?"

"Karena... kalo dia punya alis nantinya lebih cakep dari lo....."

"Kok tau lagi..." katanya.

"Bola apa warnanya hitam?"

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang