17.Praktek

372 6 0
                                    


murni dari otak saya sendiri

DON'T MAKE IT !

HAPPY READING 💐

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"LAH KOK NYOLOT SANTAI-SANTAI"

Mendengar itu Melvin menjauhkan piring yang berisi nasi goreng sisa jauh dari hadapannya. Menempatkan kedua tangannya di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya.
Seperti bocah SD ketika menangis di kelas .

Melihat itu Zea mengurungkan niatnya untuk menghubungi Rere. Zea di buat bingung sendiri dengan manusia di hadapannya ini.

Punggung Melvin terlihat naik-turun seolah-olah sedang membutuhkan banyak oksigen.
Dan Zea?
Sekarang bingung harus bagaimana . Sampai dirinya berfikir apakah nasi gorengnya itu beracun bukankah tadi dia lahap menyantap nasi goreng itu.
Apakah ada tehnik yang salah saat mengunyahnya.

"We we lo kenapa ?" Tanya Zea lumayan panik.

Bisa-bisa gue dikira bunuh anak orang.

Zea berdiri dari duduknya lalu melihat Melvin dari dekat . Zea bahkan memeriksa wajah Melvin dari bawah meja.

"Ih jangan bercanda dong ngga lucu"
"Vin vin "
"Jantung paru-paru lo aman kan setelah makan nasgor buatan gue?"
"Sumpah Vin gue ngga ada naruh racun di nasgor itu"

Melvin mendongakkan kepalanya.
Terlihat jejak air mata yang masih basah serta nafas yang tidak teratur.

Zea melihat itu sudah bingung panik takut campur aduk.

"Vin suer Vin gue ngga naruh apa-apa di nasgornya "ucap Zea dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya.

"hikss"

"HAH?!" ujar Zea shok.

Heh ini siapa astga ??!!

"Ih lo jangan bercanda deh ngga lucu malem-malem gini" ucap Zea tambah panik . Sekarang yang dipikirkannya itu mungkin Melvin sedang ketempelan.

Huu mana lagi ini di rumah berdua lagi

Akan gue coba deh ruqyah siapa tau setannya keluar.

Zea mencoba untuk mengingat doa-doa untuk meruqyah orang.

HUFFTT

"OKE" ucap Zea menyemangati diri sendiri.

"AUDZUBILLAHIMINASSAYTONNIRRAJIMMM"
"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"

"Apa ya gue lupa lagi" ucap Zea. Sempat-sempatnya untuk berfikir.

"Hikss panggil El aja hikss ngga papa" ucap Melvin sembari menangis.

"WEH ASTAGHFIRULLAH ANJIR " ucap Zea bingung sekaligus khawatir. Bingung dengan siapa sekarang dia bicara dan khawatir jika nanti misalnya dia di tuduh jadi pembunuh suami sendiri.

"Maaf boleh tau saya berbicara dengan siapa?" Tanya Zea seperti orang yang sedang menanyai orang kesurupan , seperti di YouMetube paranormal-paranormal yang pernah di tontonnya.

"Hikss dengan Melvin"

"WHAT" Zea kaget shok berat dia sudah sangat-sangat bingung dengan situasi sekarang . Apakah Melvin ini mempunyai kelainan . Dia harus bagaimana sekarang . Zea sampai mengecek suhu tubuh Melvin dan hasilnya adalah normal seperti orang sehat pada umumnya.

"Pamer ya pamer , nomer pamer mana pamer" tanya Zea pada dirinya sendiri. Sibuk mencari nomer telpon papa mertuanya . Mungkin beliau tau ada apa gerangan dengan anaknya ini.

Bersama CEO Tampan | second to last [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang