Ig:mne.etqq / jnkyyaw
murni dari otak saya sendiri
DON'T MAKE IT !
HAPPY READING 💐
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gue kira Arga udah bener-bener jahat sama gue. Sekarang harus gimana gue ?
Gue udah di nikahin sama Melvin! Tapi gue nikah sama Melvin juga gara-gara dia! GUE HARUS GIMANA?"By the way tentang cewe itu?" Tanya Zea dengan mengisyaratkan 'bunuh' .
"Arga sendiri " jawab Alden santai lalu menyeruput minumannya.Jadi...
Flashback ON
Siang ini Arga di telfon oleh neneknya saat masih di sekolah. Ia diperintahkan untuk pulang cepat dan ia tidak boleh membantah. Jika sudah perintah neneknya Arga pasti akan menaati.
Jadilah Arga segera pulang setelah bel berbunyi. Ya walaupun dirinya tidak mengikuti pelajaran,dia duduk-duduk di kantin bersama Alden dan beberapa perintilannya.
Saat sampai di rumah.
Arga memasuki ruangan utama , disana sudah ada Darius yang terduduk santai diatas sofa yang empuk dan elegan itu. Disampingnya duduklah neneknya yang tersenyum saat Arga memasuki ruangan tersebut. "Wow , You're all grown up now!" Ucapnya sembari berdiri dan hendak menuju Arga berniat untuk memeluknya.
Arga hanya diam.
"Ohh boy" Darius memeluk Arga, Arga tidak membalas pelukan sang ayah karena ia sangat membencinya.
Darius membawa Arga untuk duduk.Darius baru saja pulang dari Amerika, ia sebenarnya sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia pulang ke rumah dengan dalih ingin bertemu dengan putranya, walaupun di dalam hatinya terbesit suatu tujuan khusus.
"Ayolah, berbicara dengan ayahmu!" Perintah Nenek Arga sembari memukulkan tongkat pembantu jalannya ke paha Arga."Apa yang ayah inginkan?" Tanya Arga to the point, walaupun sebenarnya dia sudah tahu tujuan Ayahnya itu pulang . Karena sebenarnya sudah beberapa malam ayahnya itu selalu menghubunginya, awalnya Darius mengucapkan kalimat-kalimat manis agar Arga luluh. Pada malam berikutnya Darius menceritakan masalahnya kepada Arga , katanya ia membutuhkan bantuannya.
Arga tau kalau Darius membutuhkannya. Tapi sebelum itu Arga sudah berbicara kepada Darius kalau ia tidak suka dengan urusan berbisnis seperti itu. Ia hanya menyukai olahraga-olahraga. Ia ingin menjadi atlit, bukan menjadi pembisnis. Namun apalah daya. Semakin Arga menolak maka semakin gencar Darius menekan. Mau tidak mau maka Arga harus mau. 'kau adalah anak pertamaku , kau tidak memiliki saudara! Kau harus patuh! Bisnis ini sudah turun temurun dan sekarang giliran kamu!' . Mungkin Arga harus mengubur dalam-dalam cita-citanya untuk menjadi atlit."Ayah ingin menyerahkan bisnis itu kepadamu, karena ayah sudah tidak sanggup. Ayahmu ini sudah tua ,aku terlalu sibuk dengan pekerjaan lainnya "ucap Darius.
"Jadi ayahmu ini memintamu untuk mengurus bisnis warisan dari kakek mu itu""Ini sudah keputusan mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat " lanjutnya sembari mengulungkan tangannya untuk berjabat tangan kepada putranya sebagai tanda setuju menerima pernyataan tersebut.
Arga berdiri melihat ayahnya menyodorkan tangannya masih dengan duduk. Ia membalas jabatan ayahnya dengan terpaksa lalu segera meninggalkan ruangan tersebut, untuk pergi ke kamarnya. Setidaknya masih ada tempat untuk mengistirahatkan pikirannya yang sedang kacau balau sekarang.
Arga memegangi kepalanya yang terasa cenat-cenutan memikirkan tentang warisan bisnis itu, yang dia inginkan bukan warisan! Dia hanya menginginkan cita-citanya terwujud bukan sebagai pembisnis tapi atlit!
Arga lelah, selalu di tekan oleh tua bangka itu. Jika ibunya masih hidup mungkin tidak akan seperti ini.
Flashback Off
" Kenapa Arga nggak cerita sendiri ke gue? " tanya Zea.
"Lo masih sempet-sempetnya tanya?" Tanya Alden geram meladeni pertanyaan manusia di depannya."Gue harus gimana? " tanya Zea lagi . Hendak Alden menjawabnya tiba-tiba Melvin datang dengan wajah merah menggebu-gebu bersama dengan kedua bodyguardnya. Menyeret lengan Zea agar mengikutinya, Zea yang sedang duduk tanpa ancang-ancang pun terseret karena kekuatannya tidak sepadan dengan kekuatan Melvin. "Aahkhh " raung Zea merasa kesakitan karena lengannya di cekal terlalu kencang.
"Woii mau apain temen guee!" Ucap Alden tidak terima, ingin mengejar Zea tapi tidak sempat. Ia mendapatkan bogeman pertama di pipi kirinya dari salah satu bodyguard Melvin. "AKHH" teriaknya.
"Sialan!!" Ucap Alden berdiri dari duduknya karena terjatuh tidak sempat menghindar. Alden menendang perut keduanya bergantian, tapi percuma.
Alden hanya Alden. Dan mereka ada dua. 1 Vs 2 dengan body berotot kedua bodyguard Melvin dan body sedang milik Alden, tidak kurus dan tidak juga gendut.
Pengunjung di cafe itupun sontak menjadikan Alden sebagai objek penglihatan mereka. Mereka hanya melihatnya saja tanpa berniat untuk melerai. Yang tadinya bogem-bogeman sekarang Alden mengajak keduanya untuk berlari-lari mengejarnya.
"Gini aja broo kayaknya masa kecil kita sama-sama kurang afdol" ujar Alden sembari berlari mengitari meja satu ke meja yang lain.
Disisi lain.
Zea di bawa Melvin ke mobilnya. Zea meringis memegangi lengan kanannya yang sakit. Melvin baru melepaskan cekalan baru saja membuat Zea sedikit tenang. "Kenapa kamu kabur?" Tanya Melvin dengan deru nafas yang memburu. Seperti orang kesetanan.
"Gue udah izin lo aja yang nggak denger!" Dalih Zea. Padahal sesungguhnya dirinya tidak meminta izin kepada Melvin, Zea harap Melvin hilang ingatan. "Siapa dia?" Tanya Melvin lagi setelah mengabaikan jawaban dari Zea. Ia menatap dalam-dalam mata Zea.
Zea terpaku sejenak karena tatapan elang milik Melvin. "Temen" jawab Zea yang mulai gugup karena terus ditatap tajam olehnya. "Jangan apa-apain dia!" Lanjutnya, Zea hendak membuka pintu mobil untuk melihat keadaan Alden. "Do not move!" Ucap Melvin tegas dan cukup keras.
Mendengar itu Zea sontak menciut dan mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil tersebut. Melvin meraih pinggang Zea lalu menyeretnya untuk lebih dekat dengannya. Zea memberontak tapi tenaganya tidak setara dengan tenaga Melvin,ia pasrah. Melvin meraih tengkuk Zea . Mata mereka bertemu . Melvin sudah tidak tahan melihat bibir sexy Zea dari dekat.
Mpphh...
Babiii !
Ya ,Melvin mencium paksa Zea. Untuk yang kedua kalinya!
Zea membogem dada Melvin pelan merasa pasokan udara di dalam paru-parunya mulai menipis.
Padahal Melvin baru saja menikmatinya,tapi dengan berat hati Melvin melepaskan ciumannya itu. Nafas Zea tidak teratur.
"Maaf"
....
Zea: YANG NGGAK VOTE OR COMENT PANTATNYA KELAP-KELIP 🗿XIXI
.
.
.
.
.
.TBC
Jangan lupa vote and comment cantik...😋💅🏻
🍭🍭🍭
VOMENT
TERIMAKASIH
![](https://img.wattpad.com/cover/340663989-288-k31485.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama CEO Tampan | second to last [HIATUS]
Ficção Adolescente#HIATUS NC🚫 Bantu follow sebelum baca SLOW UP DARK READERS SYUHH JAUH JAUH! Senandung kerinduan bergema, merangkul kesedihan dalam kerinduan yang mendalam,kilasan senja memudar seperti kenangan yang terlupakan. Ada sesuatu yang dirindukan entah itu...