Sekitar jam 7 malam Azril baru sampai rumah dengan sebungkus nasi goreng"Ari! Makan!" Ucap Abang sedikit berteriak
"Iye" ariya turun dari tangga perlahan lalu menyiapkan makanan di atas meja bersama Abang, selama makan tidak ada yang berbicara sama sekali Azril dan ariya diam bergulat dengan pikiran mereka masing-masing
Canggung rasanya jika suasananya seperti ini, selesai makan bagian Azril untuk mencuci piring setelah itu ia duduk di depan ariya
"Riya, kamu percaya Abang benar benar ada?" Aneh kenapa Azril bertanya seperti itu ada masalah kah? _(Diinget yah part ini)_
"Apaansih bang nanya nya aneh betul udah jelas jelas kok Abang ada disini di depan ariya" ariya benar benar dibuat bingung oleh Abangnya talama setelah itu mereka saling diam dan ada yang mengetuk pintu
Tok Tok Tok
"Bunda sama ayah mungkin buka" perintah Abang
Ariya bangkit membukakan pintu untuk kedua orangtuanya bunda dan ayah menyambut hangat putranya, bunda memeluk erat putranya itu
"Bunda kangen banget sama kamu iya"
"Iyah nda iya juga kangen sama bunda" dengan senang hati ariya menerima dan membalas pelukan hangat dari sang ibu
Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah lalu duduk santai di ruang keluarga
"Oh iya ariya ini dari papah buat ariya dan ini buat Claudia kasih yah kalo anaknya bangun" ayah memberikan 4 kantong 2 untuk ariya dan 2 lagi untuk Claudia
"Abang?" Tanyanya
"Abang sudah besar bisa beli sendiri udah ini terima aja" ucap ayah
Ga mau pikir panjang ariya menerimanya mungkin ayah benar azril sudah dewasa jadi bisa beli apapun yang ia butuhkan, tapi? Kemana dia sekarang?
"Eh Abang mana?" Tanya ariya melihat kesana kemari mencari keberadaan sang Abang yang ta kunjung terlihat
"Ariya sini, gimana kabar Claudia sudah bisa apa saja dia selama di asuh kamu?" Ayah berusa mengalihkan topik pembicaraan
"Baik kok yah" jawabnya
"Nanti nda, Claudia, sama ayah mau ke pantai kamu ikut yah?" Tawar bunda
"Abang ga di ajak nda?"
"Abang ga bisa kuliah"ariya hanya mengangguk benar juga Abangnya sedang sibuk kuliah karna semester akhir jadi sibuk ga ada waktu
"Iya tidur dah malem besok ayah Anter kesekolah" ariya lagi lagi mengangguk lalu ke atas untuk menuju kamar tidurnya
"Pelan pelan nda ariya pasti bisa melewati semuanya"
/Dikamar ariya/
aBANGSAT
dimana bang? Dah tidur?||Dikamar kenapa?
oh pantes tadi ilang|
|Tidur dah malem
Iya dah ni mau tidur|
Ta ada jawaban lagi dari sang Abang, dan ariya memutuskan untuk tidur dan menemui esok hari yang lebih berat lagi mungkin*Pagi*
"Dek riya bangun udah jam 6"
Ariya bangun dari tidurnya lalu mandi mengunakan seragam lengkap dengan rapih ta lupa tas hitam polosnya itu
Ariya berjalan menghampiri ayah, bunda, dan Claudia yang tengah berkumpul di ruang makan
"Loh bang Ajil mana?" Tanya ariya yang menyadari tidak ada kehadiran sang Abang
"Udah ke kampus duluan ada kelas pagi katanya" hooh ada kelas pagi jam 6 pagi!
Ariya makan sarapannya selesai itu ia bergegas untuk pergi kesekolah
"Yok ayah Anter!"semangat ayah di pagi hariiii
_(Inget part ini dengan baik yah)_
KAMU SEDANG MEMBACA
Ariya anak tengah
Novela JuvenilAriya anak tengah Ariya Pradisma Putra yang biasa di pangil dengan bang Ari,atau dek riya tapi teman temannya memangilnya dengan sebutan 'iya' bebas kalian mau memangilnya dengan sebutan apa Ariya memiliki 1 kakak laki laki dan 1 adik perempuan bi...