Maaf Abang

241 7 0
                                    


Pagi hari di hari Sabtu dimana keesokan hari sejak kejadian kemarin

Pagi hari di jam 2 pagi Ariya terbangun dan langsung melihat Azril disampingnya sembari bermain ponsel, Ariya diam sejenak mengingat kejadian kemarin

Setelah mengingatnya Ariya kembali menangis dan Azril yang menyadarinya langsung bertanya ada apa?

"Abang!!! Maaf bang maaf maafin Ria" rengekannya di pelukan bang Azril, Ariya mode manja ke gini emang udah sering dan hanya Azril yang bisa melihat kelucuannya

Abang tidak menjawab ia menepuk pelan punggung sang adik dan menenangkannya

"Kau harus berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap sang Abang lembut dan Ariya hanya mengangguk saja

"Tidur lagi masih jam 2" Azril kembali membawa Ariya untuk masuk kedalam mimpinya 

Butuh setengah jam untuk menidurkan Ariya yang terus menangis

Berjam jam kemudian

Sinar matahari masuk kedalam kamar Ariya tampa permisi cahaya itu membuat ariya tergangu dalam tidurnya lalu terbangun dan mendapati Azril yang masih setia dengan handphone nya

"Abang" pangil Ariya dengan suara yang khas bangun tidur

"Cepet mandi baru sarapan" titah nya lalu ariya menurutinya

/Skip/

Kini Arita dan Azril berada di ruang makan dengan makanan yang biasa mereka makan tiap paginya mereka hanya fokus pada makanannya dan tidak ada percakapan sama sekali

"Bang." Panggil Ariya tapi baru Azril menatapnya Dengan seolah-olah bertanya 'apa?'

"Claudia kapan pulang?" Tanya ariya padahal dirinya hanya ingin menanyakan apakah lukanya baik baik saja atau tidak namun gengsinya terlalu tinggi

"Hari ini mau dijemput mumpung kuliah lagi libur" jawab Abang tampa enggan menatap adiknya

"Abang ga apa apa ga usah khawatir" ucap Azril tepat sasaran

"What the fuck! Bagaimana Abang tau apa yang ada dipikiran ku?" Batin ariya berucap

Hari ini adalah hari yang membuat suasana menjadi canggung seharian penuh dan itu membuat ariya merasa tidak nyaman

Ariya anak tengah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang