Kelas 12 = Sangyeon, Jacob, Younghoon, Hyunjae Kelas 11 = Juyeon, Chanhee, Kevin, Changmin Kelas 10 = Haknyeon, Sunwoo, Eric
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tahun ajaran baru, murid baru, kelas baru, angkatan baru! Yang kelas satu alias utas harus taat jadi kacung, yang kelas dua alias aud mulai membangun pondasi, nah yang kelas tiga alias agit menjadi rajanya sekolah. Apalagi pentolan sekolah yang orang tuanya punya kuasa di sekolah, makin mantap pula posisinya. Lo punya duit, lo punya kuasa!
Hal ini juga berlaku di SMA Creker yang terletak di Jakarta. Sekolah swasta yang terkenal dengan SPP pertahunnya yang setara motor ninja itu juga memiliki kasta didalamnya. Kuasa tertinggi dipegang oleh tiga manusia tampan yang menjuluki diri sebagai Bermuda; Younghoon Hartono, Hyunjae Wijaya, dan Juyeon Saskara. Mereka adalah lelaki yang dianugerahi wajah tampan, suara ganteng, dan kekayaan berlebih. Orang tua mereka merupakan donatur utama SMA Creker, yang otomatis menjadikan tiga pemuda ini berada pada kasta tertinggi. Istilahnya sih; yang punya sekolahan.
Maka dari itu, banyak sekali yang berlomba untuk menjadi teman mereka, bahkan para gadis memimpikan untuk menjadi pacar salah satu Bermuda ini. Tapi ya, biasanya orang kaya berteman dengan orang kaya juga, betul atau benar?
Mereka punya sirkel yang dinamai DeLanangz. Agak alay sih, tapi karena isinya ganteng dan kaya semua jadi tidak masalah. Pertama ada Sangyeon dan Jacob, mantan ketos serta waketos Creker. Lalu ada si kembar Chanhee-Changmin si holkay berdarah biru, ada pula Kevin yang merupakan bule Kanada sepupunya Jacob.
Dilihat dari sirkelnya saja sudah buat minder duluan. Soalnya tiap lewat, mereka nih bukan wangi parfum tapi wangi duit cuy. Makanya selain dipuja, mereka juga ditakuti oleh warga Creker. Takut-takut kalau berbuat salah, digampar pakai dollar.
Banyak yang memimpikan untuk menjadi teman DeLanangz, tapi banyak juga yang memilih tidak mau mencari masalah dan menjaga jarak sejauh mungkin. Sekali lagi, lo punya duit, lo punya kuasa. Alias mereka bisa berbuat apapun jika mereka mau. Bahkan anak ternakal di sekolahpun enggan mencari perkara, masih cukup waras untuk tidak membuat diri sendiri dikeluarkan dan di-blacklist dari sekolah seluruh Jakarta.
Nah, kalau sudah begini, sasarannya tentu saja anak baru; alias utas yang memulai tahun pertama sebagai warga Creker.
"Woy lo!"
Sunwoo Melvino mengerjap saat suara salah satu senior terdengar nyaring. Ia menoleh ke kiri dan kanan, mendapati jika ternyata ia yang dipanggil oleh salah satu anggota OSIS yang bertugas menjalankan ospek.
"Saya, Kak?"
"Yaiyalah, elo! Siapa lagi emangnya hah?! Tuli lo?"
Dih kasar banget.
Sunwoo perlahan keluar dari barisan dan maju ke depan. Siang itu matahari bersinar terik dan terasa membakar kulit, tetapi para senior sok berkuasa ini tidak kunjung surut semangat marah-marahnya. Padahal siswa baru sudah berjemur di lapangan selama tiga jam, namun belum ada tanda-tanda bahwa barisan dibubarkan.
