Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
Felicia membaca buku ditangannya dengan santai dengan satu lagi menulis kata-kata penting yang ada di buku itu. Itu adalah buku kuno milik keluarga Adijaya, ya dia sedang meneliti tentang Adijaya untuk bulan ini.
"Madam tidakkah anda merasa aneh?" tanya Irfan memandang datar Felicia.
"Aneh kenapa?" tanya Felicia masih fokus pada kegiatannya.
"Ujian itu sudah ditunda dua kali Madam, dua kali! Kenapa bisa begitu? Dan bagaimana selanjutnya?!" seru Riyad dengan kesal.
Mereka sekarang sedang berada di ruangan Felicia tentunya bolos dan bermalas-malasan.
"Itu lah kenapa kalian bodoh," ucap Varisha membuat mereka berdua melotot kesal.
"Kenapa jika ujian itu di tunda? Mungkin saja DE belum siapkan, lagi pula anak-anak itu perlu menyiapkan mental karena mereka akan melakukan semuanya sendiri," ucap Felicia dengan santai.
"Dengan kekuatan sendiri? Lalu apa gunanya lo bagi timnya Fe!" geram Riyad.
"Entahlah, kau bisa memikirkannya sendiri," acuh Felicia membuat Riyad geram.
Pintu ruangan tersebut terbuka membuat perhatian mereka teralih kecuali Felicia tentunya. Fahad menyerengit heran melihat mereka kemudian menutup pintu ruangan itu.
"Kenapa kalian di sini?" tanya Fahad.
"Lo juga kenapa di sini?" Tanya Irfan balik membuat Fahad berdecak kesal dan tak mempedulikan kedua temannya itu.
Fahad menghampiri Felicia dia melirik Irfan dan Riyad yang tampak nyaman ngemil sambil memainkan handphone mereka, dia jadi ragu untuk menyampaikan kabar pada Felicia.
"Katakan saja Fahad, tentang Samuel bukan?" tanya Felicia.
"Ya Madam, Sam...ketahuan oleh Sir Alan," ucap Fahad membuat Felicia menoleh sekilas padanya kemudian kembali fokus pada kegiatan sebelumnya.
"Ya, tak heran sih, dia masih kurang gesit. Tapi dia akan mudah mempelajari sesuatu," balas Felicia.
"Tapi masalahnya Madam dia ketahuan dalam bentuk aslinya, maksudnya waktu dia berubah kembali keusianya," jelas Fahad.
"Khuk, wah gila tuh bocah, emang dia dimana sih?" tanya Riyad mendengar itu.
"Kalau perkiraan sih di...Belanda deh atau di Jerman, gue dengar Sir Alan bakal pergi seminggu, benarkan Madam?" tanya Irfan pada Felicia.
"Heum. Ah ternyata begini," gumam Felicia menulis sesuatu di bukunya.
"Hm...Madam jadi bagaimana dengan Sam?" tanya Fahad.
"Biarkan saja dia, Sam adalah anak cerdas. Tidak usah mengkhawatirkan orang yang sengaja masuk jebakan bom bunuh diri hanya karena ingin menantang dirinya sendiri," ucap Felicia dengan dingin mengingat betapa nekatnya Samuel.
Fahad terdiam, dia rasa Felicia ada benarnya.
"Jadi...apa saya harus mengawasinya Madam?" tanya Fahad.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Misteri / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...