Hari ke delapan puluh lima musim panas; bencana.
Dia datang.
Dia datang ke tempat kerjaku ini dan menghampiriku dengan senyuman manisnya.
Dia datang dan memintaku duduk dihadapannya. Dia bilang ada yang ingin dia bicarakan.
Dia datang dan tersenyum padaku. Senyum yang mampu mengobrak-abrik hatiku seperti dulu.
Tapi kini dia terlihat menyebalkan di mataku. Tidak ada lagi dia yang membuatku terpesona. Yang ada hanya dia yang menyebalkan.
Tidak, aku tidak akan munafik. Ia tetap terlihat tampan, hanya saja ada yang berbeda.
Ya, hatiku masih bergedup kencang saat menatap matanya, tapi hanya ada rasa sakit yang mendominasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Days of Summer
Teen FictionTidak akan ada bunga bermekaran di musim semi jika tidak ada daun yang berjatuhan di musim gugur. Begitu pula musim panas. Ia tidak akan hadir jika kau belum mengalami musim dingin yang membekukan. Copyright © 2015 by sabilas