xiv

881 75 0
                                    

Hari ke delapan puluh lima musim panas; bencana.

Dia datang.

Dia datang ke tempat kerjaku ini dan menghampiriku dengan senyuman manisnya.

Dia datang dan memintaku duduk dihadapannya. Dia bilang ada yang ingin dia bicarakan.

Dia datang dan tersenyum padaku. Senyum yang mampu mengobrak-abrik hatiku seperti dulu.

Tapi kini dia terlihat menyebalkan di mataku. Tidak ada lagi dia yang membuatku terpesona. Yang ada hanya dia yang menyebalkan.

Tidak, aku tidak akan munafik. Ia tetap terlihat tampan, hanya saja ada yang berbeda.

Ya, hatiku masih bergedup kencang saat menatap matanya, tapi hanya ada rasa sakit yang mendominasi.

Days of SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang