Beautiful Soul-bagian 7

8 2 0
                                    

Hanni benar benar pergi karena saat Aska membuka mata ia tidak menemukan gadis itu bersandar pada bahunya,Aska tidak menemukan kotak sarapan dimeja atau sekedar note kecil untuk memberi tahu bahwa gadis itu pergi keluar sebentar

Sibuk dengan pemikirannya hingga tak sadar pintu studio itu terbuka,ada Yoel disana dengan tangan yang menggenggam paperbag dari restoran cepat saji

"Nih makan dulu"

"Sejak kapan lo balik?"

Aska bertanya tanpa menoleh,netranya sibuk menatap kedepan dimana fotonya juga Hanni terpajang dengan apik disana

"Sejak jam 5 pagi tadi,udah buru makan bentar lagi sopir dateng"

"El"

Langkah itu terhenti,Yoel tatap Aska yang sudah menatapnya dengan mata berkaca kaca

"Dia bakal balik kan?"
"Heem,dia pasti bakal balik"

Tidak ada yang berubah bahkan setelah 1 tahun berlalu,Aska tetap menjadi pemimpin dari Dreamboy dengan Yoel yang kembali menjadi manager setelah berbulan bulan bekerja di Jepang

Semakin hari popularitas Dreamboy semakin meningkat,kejadian dimana Aska mengacaukan acara wawancara itu tak bertahan lama karena agensi segera turun tangan bahkan para penggemar tidak terlalu mempermasalahkan

Hanya saja Aska kembali menjadi si dingin,kali ini lebih parah dengan raut yang tak pernah menunjukkan ekspresi layaknya robot,orang orang di agensi pun menatap prihatin terlebih dengan kabar bahwa Aska seringkali pergi kontrol untuk menemui seorang psikolog

"Mimpi itu masih terus datang?"

Aska menggeleng Bu Wirasti yang melihat itu tersenyum lembut

"Tapi sesekali"

"Tidak apa apa,hal ini memang tidak mudah tapi dada kamu masih sering sakit saat mimpi itu hadir?"

"Tidak"

"Kondisi kamu semakin membaik mungkin kita hanya akan bertemu dalam dua pertemuan lagi"

Aska mengangguk,ia beranjak dari duduknya lantas menunduk hormat,aroma rumah sakit ini selalu membuatnya sesak namun dengan airpods yang tersumpal ditelinga sedikit mendistraksi rasa sesaknya,alunan musik yang ia dengarkan terasa sangat menenangkan ia merasa sedang ditemani oleh gadis yang sedang ia rindukan

"Hanni aku bakal terus tunggu kamu"

.....

(there is a little violence, please be wise)

1 tahun berlalu hidup Hanni sudah berubah drastis. Sejak pertama ia berhenti bekerja sebagai manager Dreamboy Hanni memutuskan untuk pulang dan dugaannya tak pernah salah saat tangan itu mendarat mulus di pipinya sampai meninggalkan bekas merah

"Masih ingat rumah juga ternyata kamu"

Intonasi tinggi sang ibu selalu membuat Hanni gemetar,pikirannya selalu kalut saat sang ibu sudah berada dipuncak kemarahan,Hanni sudah membayangkan air dingin atau air panas yang akan menyiramnya nanti namun tidak apa apa ia akan menyelesaikannya saat ini

Entah masalah dengan sang ibu yang selesai atau nyawanya yang terlebih dahulu selesai,tidak apa apa Raina kuat,ia bisa menerima segala hasilnya nanti

Tangan itu ditarik kasar,tubuhnya dibawa masuk kedalam kamar mandi,melihat bagaimana bak air itu terisi penuh dengan air membuatnya tersenyum

'ah kali ini air dingin'

Tidak apa apa lagipula saat ini sedang musim panas

Tangan sang ibu dengan cepat mengguyur tubuh Hanni yang terduduk dilantai kamar mandi,tak hanya itu pipi juga kepala belakangnya dipukul memakai gayung

Beautiful Soul [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang