Beautiful Soul-bagian 10

8 2 0
                                    

"Hanni mau dengerin cerita?"

Hanni yang sedang berada dipangkuan Aska itu mendongak,ia temukan Aska yang sudah menatapnya sedari tadi

"Heem"

"Dengerin baik baik ya"

Gadis itu mengangguk,dirinya segera mencari posisi nyaman dengan mengalungkan tangannya pada leher si lelaki

"Dulu- tepatnya lima tahun yang lalu Aska Nalendra adalah pribadi yang hangat,dia sering kali ngasih senyum ramah sama orang orang yang ditemuinya"

Hanni dengarkan awal cerita dengan baik

"Dengan latar belakang member boygroup Dreamboy yang saat itu lagi sukses besar dia sering ketemu banyak orang dan mereka selalu ngomongin hal yang baik sampai akhirnya kejadian ga terduga itu terjadi"

Aska yang semula pusatkan atensi pada layar komputer itu beralih untuk menundukkan kepalanya,melihat raut Hanni yang tenang membuatnya tersenyum walau cerita yang akan ia perdengarkan termasuk cerita menyakitkan miliknya

"Aska liat seorang gadis terbunuh tepat didepannya,kondisinya kacau,darah menyiprat dimana mana tapi Aska ga bisa ngelakuin banyak hal karena lagi di acara red carpet,itu alasan yang aneh kan?"

Senyum itu entah mengapa membuat Hanni ingin menteskan airmata

"Tangan Aska ditarik buat ke backstage,pikiran Aska kosong bahkan disaat Yoel memperingati dia tetep diem ditempat seolah jiwanya melayang entah kemana

Berita itu ramai dibicarakan,sehari setelah kejadian Aska dateng ke acara pemakaman"

"Aska"

Lelaki itu masih mempertahankan senyumnya bahkan saat Hanni sudah memanggil namanya dengan lirih

"Itu cerita yang sedih dan mengenaskan kan? tapi bagian tersedihnya adalah Aska ga bisa bantu apa apa disaat kejadian,Aska ga bisa nolong adek Aska yang saat itu sedang kesakitan"

Dengan begitu saja Hanni segera tenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Aska,suara tangisan gadis itu memenuhi seisi ruangan,Aska yang mendengarnya pun hanya mengelus punggung itu lembut

"Aska engga salah"

"Iya,Aska engga salah. Aska udah ga menyalahkan diri lagi sekarang

Maafin Aska atas kejadian 1 tahun yang lalu ya,Aska cuma takut hal itu terjadi lagi terlebih liat orang berpakaian serba hitam yang ada dibelakang kamu"

"Aska engga salah"

"Iya sayang,besok mau ketemu sama dia?"

.....

Do'a terpanjatkan kini keduanya hanya duduk diam dipinggir makam yang berumput hijau,selama dua puluh menit mereka disana netra Hanni terus memandangi nisan yang bertuliskan 'Asa Neyra'

"Itu sebabnya aku ga suka kamu panggil aku Asa waktu itu"

Aska memecah keheningan,netra itu saling bersitatap Hanni bisa dengan jelas melihat sorot kesedihan lewat netra lelakinya

"Maaf"

"Gapapa,harusnya aku yang minta maaf karena marah"

Hanni dengan cepat menggeleng,Aska sudah melakukan hal yang benar,Aska tidak salah

"Kamu- pasti deket banget sama adek kamu"

Tangan Aska terulur untuk membersihkan dedaunan yang jatuh dan mengotori makam sang adik,lelaki itu tersenyum pahit

"Iya,saking deketnya dia rela ngorbanin nyawa buat kakak nya"

Ini adalah kali ketiga Hanni melihat tetes air itu jatuh membasahi pipi Aska,tangannya ia bawa untuk mengelus surai lelakinya

"Itu tandanya Aska kakak yang baik jadi Aska harus bisa gunain kesempatan yang Asa kasih"

"Udah"

"Heum?"

"Aska udah gunain kesempatan itu"

Hanni diam,ia mendengarkan kata yang akan Aska lontarkan selanjutnya

"Dengan nemuin psikolog buat memperbaiki mentalnya,dengan bertahan dengan bayang bayang kejadian menyakitkan itu dan dengan ketemu Hanni Sheraya- Aska udah gunain kesempatan kan?"

"Heem,dan dengan Aska yang udah coba berdamai dengan kejadian menyakitkan itu,dengan Aska yang hidup lebih baik dan lebih menjaga diri sendiri. Asa, Aku, Mama dan Papa bangga sama Aska,jadi Aska harus janji buat lebih menjaga diri sendiri"

"Pasti,karena sekarang aku juga punya seseorang yang harus aku jaga"

Setelah perbincangan singkat itu keduanya beranjak,berjalan meninggalkan area pemakaman setelah sebelumnya mampir untuk mengunjungi makam Mama dan Papa Aska

"Aska beliin aku ice cream ya"

Seruan itu membuat Aska tersenyum hangat,Hanni nya terlihat cantik dengan rambut yang berayun karena angin ditambah senyum manis yang gadis itu milikki

Melihatnya membuat Aska ingin selalu menjaganya,menjaga gadis yang satu tahun enam bulan lalu ia temui di parkiran bawah tanah

Tuhan,tolong bantu Aska untuk menjaga gadis dengan senyum indah itu,tolong jangan biarkan Aska gagal untuk kedua kalinya,Mama,Papa dan Asa tolong bantu Aska juga,Aska mencintainya,Aska tidak ingin kehilangannya

....

Setelah menghabiskan waktu dari pemakaman juga membeli ice cream keduanya dikejutkan dengan kondisi agensi yang ramai bahkan para staff berlalu lalang dengan ponsel yang ditempelkan di telinga

Hanni menoleh pada Aska untuk bertanya namun lelaki itu hanya mengedikkan bahunya sampai seseorang mengalihkan atensi keduanya

Mereka dibawa menuju ruangan Presdir dan melihat wajah Wisnu yang terlihat lelah dengan memijat pangkal hidungnya,tangan lainnya ia gunakan untuk memberikan iPad pada Hanni dan Aska dan begitu iPad itu berada dalam genggaman Aska membuat keduanya terkejut

Mereka dibawa menuju ruangan Presdir dan melihat wajah Wisnu yang terlihat lelah dengan memijat pangkal hidungnya,tangan lainnya ia gunakan untuk memberikan iPad pada Hanni dan Aska dan begitu iPad itu berada dalam genggaman Aska membuat keduanya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini baru dua hari kepulangan kamu Hanni?"

Si empu nama hanya tersenyum sambil menunjukkan gigi rapinya

"Jangan salahin Hanni"

Sebelum Wisnu kembali angkat suara Aska segera membawa tubuh gadis itu berada di belakangnya dengan tangan terentang bermaksud menghalangi pergerakan Wisnu yang sepertinya akan menuju kearah Hanni

"Kalian ini-"

Ucapannya bahkan tersangkut di tenggorokan,rasanya Wisnu tidak sanggup untuk melanjutkan perkataannya

"Kembali saja pada pekerjaan kalian dan jangan lakukan apapun yang bisa membuat para wartawan dibawah sana curiga walau hanya hal kecil,kosongkan jadwal,jika berpapasan dengan wartawan bilang saja agensi akan memberi konfirmasi"

"Huh?"

"Cepat sebelum saya berubah pikiran"

Lantas kedua orang itu segera berlari keluar dengan Aska yang menggenggam tangan Hanni

"Ugh, menyebalkan sekali mengurusi kisah asmara publik figure"

Wisnu baru saja berjalan satu langkah untuk kembali menuju kursi kerjanya jika saja pintu ruangan tak terbuka

"Presdir saya dan Hanni akan flight ke Korea malam ini,kami akan concert date tolong dimaklumi"

Wah Wisnu speechless,kakinya bahkan terasa lemas hingga nyaris terduduk dilantai jika saja ia tidak segera berpegangan pada sisi meja

Beautiful Soul [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang