Yang paling mengacaukan kita dalam hidup adalah gambaran di kepala kita tentang bagaimana seharusnya.
-anonymose...
Tak terasa kini jam sekolah telah berakhir, seperti janji sebelumnya alessia benar benar pergi ke taman kota untuk menemui andrija. Rasa khawatir dan sakit hati bercampur aduk dalam pikirannya, dan kini ia tengah memikirkan bagaimana caranya agar hubungan nya dan andrija tidak di ambang kehancuran.
Ia terus melangkah kan kakinya menyusuri tiap jalan yang ramai hingga pada akhirnya ia telah tiba di taman itu. Tampak andrija tengah duduk sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Andrija? ". Panggilnya namun tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut lelaki itu, hanya tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Kau terlambat 5 menit". Ucapnya dingin dengan tangan yang masih setia di silang.
"Maafkan aku, karna aku berjalan kaki dan tidak menggunakan mobil". Jelas alessia.
"Kenapa tak meminta nick mengantarkanmu? ". Sarkas andrija sambil menatap tajam alessia.
"Maksudmu? ". Tanya nya bingung.
"Bukankah kau sangat senang bermesraan bersama nick saat aku tidak ada? Makanya aku katakan kenapa tak menyuruhnya mengantarmu". Ucap andrija.
"Kau masih mengungkit? Bermesraan apa maksudmu? ". Bingung alessia ia mengkerut kan alisnya karna tak bisa mencerna apa yg di katakan andrija.
"Seseorang mengirimkan foto mu bersama nick saat di taman belakang sekolah, dia mengatakan jika kau membuat kemesraan di sana". Ucapnya menatap tajam alessia yang diam terpaku bingung mendengar pernyataan nya.
"Sialan! Itu semua hanyalah kebohongan andrija! Tak mungkin ak bermesraan bersama lelaki lain jika dengan kekasih sendiri aku mendapatkan lebih dari hal itu". Kesal alessia ia tak Terima jika dirinya di difitnah seperti itu.
"Jangan mencoba bersembunyi di balik kebohongan alessia! Berapa kali aku harus percaya dengan kata kata busukmu? Kau tak pernah menepatinya!". Ucap andrija menghadap gadis itu.
"Aku tak pernah berbohong andrija, kenapa kau lebih percaya dengan orang seperti itu dari pada kekasih mu sendiri? ". Tanya alessia yang kini air matanya telah jatuh membasahi wajah cantiknya.
"Bukti, kau tahu? Sesuatu yang harus kita percaya adalah mengandalkan bukti". Jelas andrija.
"Bagaimana jika foto itu hanya editan andrija". Balas alessia.
"Ckk it's clear there that it's really you,even nick's face is clearly visible!". Sarkas andrija sambil mencengkram dagu alessia dengan kuat, lelaki ini tidak pernah kasar sebelumnya.
"A-aku mohon andrija. Tolong percaya padaku! Aku tak mungkin menduakan mu". Jelas alessia dengan deraian air mata keluar.
"Shit! Kau sangat pintar dalam berakting sudahlah aku akan pergi berbicara dengan mu hanya membuang buang waktuku". Ucapnya melepaskan cengkraman itu dengan kasar dan melangkah meninggalkan gadis itu.
"I beg Andrija, it was just a misunderstanding". Jelas alessia ia sangat sangat frustasi dengan hal ini.
"Shut up damn it! I think our relationship ends here". Ucap andrija menepis kasar tangan gadis itu, alessia hanya diam terpaku mendengar hal itu.
"Andrija I beg you I don't want to end all of this, what about your promise? you said you would stay with me and take care of me". Ucap alessia panjang lebar air mata nya terus keluar dengan deras, bahkan kini riasan nya telah luntur akibat tangisan itu.
"That will never happen, I hate you". Ucapnya berjalan pergi.
"A-andrija please don't leave me". Ucap alessia yg kini perkataan yang sudah tak terdengar jelas.
"And one more thing, if we meet, let's just say we've never met because I don't want others to know that a bitch like you was once my girlfriend!". Sarkas andrija sambil tersenyum miring melihat gadis yang dulu adalah kekasihnya kini diam terpaku dengan air mata yang terus mengalir.
Deggg jantung alessia serasa berhenti berdetak ketika mendengar pernyataan dari lelaki yang ia cinta itu.
Tak sangka jika kata kata kasar itu keluar dari mulutnya, di hina di caci bahkan tak di anggap sekali pun oleh andrija!.
Alessia berjalan pergi dari taman itu dengan penampilan yang beracak acakan, mata bengkak dan merah terlihat dari wajahnya. Tak ada lagi senyuman indah yang keluar dari dirinya hanya rasa sakit dan sakit yg kini terpancar keluar.
...
Ia telah tiba di rumah indahnya, alessia masuk dan menarik perhatian nenek dan kakeknya yang tengah duduk bersantai.
"Astaga ada apa dengan cucuku? Alessia kau kenapa? Ada yang menyakitimu". Tanya margarette yang langsung berlari ke arah gadis itu.
Alessia terduduk lemas dan langsung memeluk tubuh margarette dengan tangisan pecah yang mengelema di dalam ruangan itu.
"Kau kenapa alessia, cerita kepada kakek dan nenek" . Khawatir margarette, John juga berlari ke arah mereka berdua sambil melihat keadaan cucunya yang sangat lemas.
"A-aku di fitnah nek, mereka mengatakan jika aku bermesraan bersama lelaki lain. d-dan d-dan andrija marah ia memutuskan hubungan ini dia bilang tak ingin bersama wanita sialan seperti itu". Ucap alessia sesegukan di pelukan neneknya.
"Oh ya Tuhan, siapa yang berani melakukan hal itu kepada cucuku". Kesal John dengan wajah yang tampak memerah padam.
"Don't cry honey, andrija hanya emosi sesaat kita seseorang membuat cerita palsu seperti itu". Ucap margarette sambil mengelus tubuh gadis itu menenangkannya.
"Tidak nek, dia bilang tak mau lagi mengenalku". Sedih alessia.
Margarette dan John hanya diam mendengar hal itu, andrija yang dulu selalu menbuat alessia tersenyum, andrija yang selalu ada di samping alessia kini hanyut dalam kepergian.
Mereka tak menyangka jika laki laki yang ia percayai ternyata ia juga yang menyakiti hati kecil cucunya, John sangat kesal akan hal itu. Dan sekarang ia mencari orang yang tengah menyebarkan fitnah atas nama cucu kesayangannya.
....
CERITA INI HANYA KHAYALAN SEMATA, JANGAN MENGANGGAP SERIUS ADENGAN ADENGAN DALAM CERITA INI!!
gw mau nnya ni cerita gaje gk sie chapter kali ini, btuh ketikan biar chapter slnjutnyaa g ngebosenin.
Vote nya jangan lupa kaka><
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRIJA CIKIC// WILL WE BE ONE?
القصة القصيرةCinta adalah cara ku bercerita tentang dirimu,caraku menatap kepergianmu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu. Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat sunda.Di hari aku bisa menemukannya lagi,itulah waktunya aku berhenti mencintaim...