€13

119 18 1
                                    

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan isyarat yang tak sempat di sampai kan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
-sapardi djoko damono

...

Malam pun tiba diiringi hujan lebat yang membasahi kota beograd, alessia duduk di di kasurnya menghadap jendela melihat langit malam yang beriringan dengan sambaran petir yang ganas.

Ia sudah lelah menangis akan hal tadi, matanya merah, dan bibir yang pucat. Getaran ponsel yang dulunya sering berbunyi kini sunyi sepi tak ada lagi notifikasi yang sering di tunggu nya.

Di wajahnya hanya ada kesedihan, tak ada lagi alessia yang ceria dan periang, tk ada lagi senyum manis bak gulali yang keluar dari bibir cantiknya, hanya wajah sembap yang terlihat seperti manusia tidak sanggup hidup lagi.

Kejadian itu terus saja bergelut di pikirannya, ia bahkan sampai memukul kepalanya sendiri karna terus mengingat hal itu. Alessia merebahkan dirinya di kasur empuk itu menatap langit langit kamarnya dengan air mata yang masih mengalir.

Namun, pandangan itu kian memburam karna matanya sudah mulai tertutup berkelanyut ke alam mimpi dan siap untuk memulai hari besok yang suram.

...
0

6.45[GMT]
Alessia bangun dari tidurnya, ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlihat dari cermin kamar mandi mata nya yang sembap akibat menangis seharian, namun ia tak memperdulikan itu sama sekali.

Setelah selesai ia sesegara mungkin memakai pakaiannya lalu turun untuk meminta supir mengantar ke sekolah karna waktu terus berputar dan ia terlambat hari ini untuk ke sekolah.

Bahkan sarapan pun tak sempat, ia cepat cepat berpamitan kepada kakek dan neneknya dan berjalan keluar meninggalkan kedua orang paruh baya itu.

...

Tak butuh waktu lama alessia telah tiba di sekolahnya, ia kira akan terlambat hari ini ternyata suasana sekolah masih ramai murid murid yang berada di luar kelas.

Saat berjalan menuju kelas tak sengaja ia ber pas-pasan dengan andrija, melihat dari  bayangan mata samping bahwa lelaki itu melihatnya namun alessia tetap kokoh berjalan kedepan tanpa mementingkan kiri kanan.

"Selamat pagi alessia kenapa kau terlambat hari ini? ". Tanya angelina sambil menyambut kedatangan alessia yang baru saja tiba di kelas.

"Tidak ada, aku hanya terlambat bangun hari ini". Alessia mulai menduduki kursi di sebelah angelina, dan tepat pada waktu itu juga andrija tiba di kelas dan duduk di bangkuny yang berada di depan andrija.

"Eumm tapi kenapa wajahmu tampak sembap hari ini? Apa kau habis menangis? ". Tanya angelina penasaran, andrija yg mendengar hal itu melihat alessia sekilas.

"Ya, karna kehilangan kucingku". Ucapnya berbohong.

"Hey itu hanya kucing alessia, kau bisa membelinya lagi bukan". Enteng angelina.

"Aku tahu, tapi itu adalah kucing kesayanganku aku tak tahu mengapa dia pergi meninggalkan ku begitu saja, tanpa penyebab". Balas alessia namun pernyataan itu menyeret kejadian tentang ia dan andrija.

"Aku turut prihatin akan hal itu, aku harap kucingmu kembali padamu lagi". Prihatin anngelina.

"Itu tak mungkin terjadi, jika sekali saja menghilang maka tak akan pernah kembali lagi". Ucap alessia yang langsung menidurkan kepalanya di atas meja yang membuat angelina bingung.

"Kau hanya kehilangan kucing tpi seperti kehilangan orang yang kau sayangi andrija". Bingung angelina.

"Rasanya campur aduk, tapi semua hal itu bukan tentang kucing". Ucap alessia yang kembali membangkitkan kepalanya.

"Lalu? ".

"Itu tak penting, aku akan memberitahumu lain kali".

...

Bel istirahat telah berbunyi pertanda bahwa jam pelajaran telah berakhir, masih dengan posisi yang sama wajah cantik alessia tetap murung seperti tk ada senyuman gulali yang keluar dari bibirnya.

Angelina mengajak nya untuk ke kanti namun alessia menolaknya dan hanya ingin di kelas saja, ia mengeluarkan buku catatannya yang menjadi saksi bisu di setiap cerita keluh kesahnya.

"Dusta ini  perlahan menuntun kita menuju sepi, terperangkap rindu yang sebenarnya fiksi. Kita seperti dia manusia tanpa hati, yang berlagak saling mencintai. "

"Kesabaran akhirnya sampai pada batas, kita telah gagal saling mempertahankan. Tanpa pernah ada niat memperbaiki,segala luka semakin tidak terobati. "

"Bagai tangan yang mengenggam belati, terus terusan merobek perasaan kita . Fragmen kenangan kita selama ini terserak di atas lautan hambar. "

"Jangan lagi pulang, bila hanya ingin merusak. Jangan lagi datang , jika cinta tidak pernah menetap".

...

Tak terasa waktu pulang telah tiba, alessia keluar lebih duluan meninggalkan anak anak yang lainnya, andrija? Ia hanya menatap kepergian gadis itu di sisi lain ada juga kesedihan dari dirinya karna melepas gadis itu begitu saja.

Hal itu ia lakukan karna ego! Hanya ego yang ada di dalam benak andrija, ia tak mau kalah dalam hal apapun alessia selalu menjadi imbasnya.

Didalam hubungan seharusnya tidak boleh ada ego dari sebelah pihak, karna dari ego suatu hubungan akan kandas begitu saja. Penyesalan? Tentu saja akan datang di akhir.

Untuk saat ini tk ada penyesalan yang terpancar dari andrija, ia tidak tahu bahwa pada akhirnya ia akan sangat sangat terus karna tak ada gadis itu di sampingnya.

"Just because I am strong enough to handle Pain doesn't mean I deserve it andrija. "

"Nobody is very though in this life. Everybody feels the sadness but they somethimes pretend  to smile".

"When someone hearts you, so not be sad. God has the cure".

...

CERITA INI HANYA KHAYALAN SEMATA, JANGAN MENGANGGAP SERIUS ADENGAN ADENGAN DALAM CERITA INI!!

keep watching how their story, the end of the slump in selfishness!!.








ANDRIJA CIKIC// WILL WE BE ONE? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang